Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalRSUD Soedarso Kian Modern, Dewan: Minimalisir Warga Berobat ke Kuching

RSUD Soedarso Kian Modern, Dewan: Minimalisir Warga Berobat ke Kuching

Pontianak | Kamis, 11 Agustus 2022

Berita Lokal, PIFA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Suriansyah berharap keberadaan fasilitas modern yang ada di tower A dan B RSUD dr Soedarso, bisa memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat Kalbar.

Sehingga, masyarakat tak lagi pergi berobat ke daerah lain, bahkan sampai ke luar negeri. Sebab diketahui, tak sedikit warga Kalbar rela ke luar negeri, terutama ke Kuching, Malaysia demi mengejar fasilitas kesehatan yang baik.

“Diresmikannya gedung baru ini, kita harapkan jumlah pasien yang harus berobat ke Kuching itu dapat diminimalisir,” kata Suriansyah, kemarin.

Dengan demikian, jika hal itu bisa diwujudkan, maka dana yang terkucur ke luar negeri bisa ditekan. Selain itu, menghemat pengeluaran bagi masyarakat. Sebab, biaya berobat di Kuching, lebih mahal ketimbang di Kalbar.

“Sehingga terjadi penghematan devisa, atau penghematan anggaran berobat bagi masyarakat Kalbar,” jelasnya.

Menurut Suriansyah, hal ini memang sangat penting, seharusnya pelayanan kesehatan itu cukup dilakukan di dalam negeri saja. Sebab, kapasitas dokter atau tenaga medis di tanah air tak kalah saing dengan luar negeri.

“Karena sebenarnya kemampuan dokter di Kalbar harusnya juga setara,” ujarnya.

Dia juga mendorong, pihak RSUD dan Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kapabilitas jajaran tenaga medis yang ada. Dengan kemampuan yang sebanding dengan tenaga medis di rumah sakit luar daerah bahkan luar negeri.

“Kemampuan dokter-dokter yang menangani pasien dapat ditingkatkan setara dengan rumah sakit di Jakarta atau di Kuching khususnya, dan Malaysia pada umumnya sehingga kita tidak perlu tergantung pada pelayanan kesehatan tempat lain,” paparnya.

Di sisi lain, Suriansyah juga menyoroti biaya pelayanan rumah sakit ini. Dia berharap, meskipun sudah memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana lebih modern, tetapi biaya tetap harus terjangkau.

“Masyarakat mengharapkan biaya perawatan di Soedarso ini, terjangkau terutama bagi mereka berpenghasilan rendah. Apalagi seharusnya RSUD Soedarso mampu melayani kelas III,” katanya.

Dengan biaya terjangkau dan pelayanan BPJS yang baik, maka masyarakat kata Suriansyah, tidak lagi merasa bimbang dan khawatir saat berobat ke Soedarso. 

“Sehingga masyarakat dengan penghasilan rendah pun tidak lagi menderita, tidak lagi putus asa, tidak lagi harus memikirkan dana untuk melanjutkan perawatan sakit yang dideritanya,” pungkas Suriansyah. (ap) 

Rekomendasi

Foto: Bobon Santoso Tanggapi soal Daging Sapi Hilang Willie Salim di Palembang | Pifa Net

Bobon Santoso Tanggapi soal Daging Sapi Hilang Willie Salim di Palembang

Palembang
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: Newcastle Lolos ke Final Carabao Cup, Siap Hadapi Tottenham atau Liverpool | Pifa Net

Newcastle Lolos ke Final Carabao Cup, Siap Hadapi Tottenham atau Liverpool

Inggris
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Solidaritas Tanpa Batas! Komunitas Yamaha XMAX Rider Indonesia Gelar Gathering Nasional di Solo, Jawa Tengah | Pifa Net

Solidaritas Tanpa Batas! Komunitas Yamaha XMAX Rider Indonesia Gelar Gathering Nasional di Solo, Jawa Tengah

Jateng
| Sabtu, 10 Mei 2025
Foto: 4 Cara Restart Laptop dengan Tombol Keyboard, Mudah dan Praktis | Pifa Net

4 Cara Restart Laptop dengan Tombol Keyboard, Mudah dan Praktis

Indonesia
| Selasa, 18 Maret 2025
Foto: Transmart Kubu Raya Tutup 30 April, Warga Datang Ramai-Ramai Berburu Diskon | Pifa Net

Transmart Kubu Raya Tutup 30 April, Warga Datang Ramai-Ramai Berburu Diskon

Pontianak
| Jumat, 25 April 2025
Foto: Babymonster YG Entertainment Rilis Single "Hot Sauce" Juli Ini | Pifa Net

Babymonster YG Entertainment Rilis Single "Hot Sauce" Juli Ini

Pifabiz
| Selasa, 24 Juni 2025
Foto: Google Tingkatkan Fitur Find My Device untuk Lacak Lokasi Teman dan Keluarga | Pifa Net

Google Tingkatkan Fitur Find My Device untuk Lacak Lokasi Teman dan Keluarga

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025
Foto: Polres Garut Periksa Kejiwaan Dokter Tersangka Pencabulan Pasien | Pifa Net

Polres Garut Periksa Kejiwaan Dokter Tersangka Pencabulan Pasien

Garut
| Sabtu, 19 April 2025
Foto: Kurniawan Rela Tinggalkan Como di Liga Italia demi Dedikasi untuk Timnas Indonesia | Pifa Net

Kurniawan Rela Tinggalkan Como di Liga Italia demi Dedikasi untuk Timnas Indonesia

Italia
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: KPK dan ICAC Hong Kong Perkuat Sinergi untuk Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini di Indonesia | Pifa Net

KPK dan ICAC Hong Kong Perkuat Sinergi untuk Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini di Indonesia

Indonesia
| Rabu, 7 Mei 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Shin Tae-yong Ungkap Alasan Betah Latih Indonesia: Suporter dan Pemain yang Istimewa | Pifa Net

Shin Tae-yong Ungkap Alasan Betah Latih Indonesia: Suporter dan Pemain yang Istimewa

PIFA, Sports - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong (STY), akhirnya mengungkapkan alasan dirinya betah melatih Timnas Indonesia. Bukan soal gaji yang menjadi alasan utamanya, namun karena terharu dengan perlakuan spesial dari pemain hingga suporter Timnas Indonesia.  Coach Shin mengaku terharu dengan suporter Timnas Indonesia yang sering meneriakkan namanya serta para anak asuhnya yang melemparkan tubuhnya ke udara sebagai bentuk apresiasi. “Indonesia suporternya seperti militan, saat disana saya diterbangkan oleh pemain, suporter memanggil nama saya dan menyanyikan chant saya,” ucap Coach STY di kanal YouTube Lee Kyung-kyu. Pasalnya, bahkan ketika membawa Korea Selatan mencapai semifinal Piala Dunia 2002, dia tidak pernah mendapatkan perlakuan istimewa seperti yang dialami oleh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Dia juga bahkan pernah dilempar guling hingga telur busuk ketika gagal mengantarkan tim nasional Korea Selatan lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018. Saat ini, Shin Tae-yong masih berada di kampung halamannya di Korea Selatan setelah menjalani operasi radang selaput dada beberapa waktu lalu. Dia dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada bulan Agustus 2024 mendatang untuk persiapan menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebagai informasi, kontrak Shin bersama Indonesia akan berlangsung hingga 2027. Prestasi Shin Tae-yong yang memukau dengan Timnas Indonesia membuat Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak ragu memperpanjang kontraknya. “Kami bersepakat untuk terus berjuang bersama agar tim nasional Indonesia semakin maju, berprestasi, dan mendunia,” tulis Erick Thohir di Instagram-nya, Jumat (28/6/2024). (yd)

Indonesia
| Senin, 22 Juli 2024

Lokal

Foto: Kantor Bupati Ketapang Dilempari Benda Diduga Bom Molotov Oleh Oknum ASN | Pifa Net

Kantor Bupati Ketapang Dilempari Benda Diduga Bom Molotov Oleh Oknum ASN

Berita Ketapang, PIFA - Satu orang oknum ASN lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang melakukan pelemparan botol diduga berisi bensin dan api ke sebuah mobil yang terparkir di depan pintu rumah pendopo Bupati Ketapang pada saat acara pelantikan eselon III dan IV di Pendopo Bupati Ketapang, Selasa (25/01/2022). ASN tersebut diketahui berinisial AR, warga Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan, dan memegang jabatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Ketapang. Dari video yang beredar, botol itu terpental dan terbakar di selokan halaman Pendopo. Akibat kejadian, pelaku langsung diamankan petugas Satpol PP yang berjaga dan langsung digiring ke Mapolres Ketapang. Saat ini, pelemparan bom molotov ini ditangani oleh Polres Ketapang. Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui pasti motif dari perbuatan oknum ASN tersebut. Hal tersebut dibenarkan Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan bahan keterangan dan barang bukti penyerta di lapangan. Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk pelaku juga sudah diamankan. Pelaku akan dilakukan cek kesehatan dan tes urine. “Nanti kami sampaikan. BB di lokasi sudah diamankan. Pelaku sudah diamankan. Pelaku akan dilakukan cek kesehatan dan urine,” ujarnya. (ja) 

Ketapang
| Selasa, 25 Januari 2022

Nasional

Foto: Partai Mahasiswa Indonesia Dapat Penolakan dari Mahasiswa, Pengamat Pertanyakan Sumber Dana Pembentukan Partai | Pifa Net

Partai Mahasiswa Indonesia Dapat Penolakan dari Mahasiswa, Pengamat Pertanyakan Sumber Dana Pembentukan Partai

Berita Nasional, PIFA - Kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang diketuai oleh Eko Pratama selaku koordinator Pusat BEM Nusantara ini menimbulkan tanda tanya besar dan penolakan Sejumlah aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).  Terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) bukannya mendapat dukungan dari mahasiswa, namun penolakan dari sejumlah aliansi BEM semakin banyak disuarakan. Hal ini menjadi pertanyaan bagaimana proses terbentuknya partai ini, yang menamakan dirinya sebagai Partai Mahasiswa tapi tidak didukung oleh mahasiswa. Ridho Alamsyah dari BEM Nusantara yang berseberangan dengan kubu Eko Pratama menyatakan pembentukan partai ini "mengkhianati" perjuangan mahasiswa di tengah rentetan aksi unjuk rasa yang belakangan mereka gelar, dari menolak penundaan pemilu hingga tuntutan menurunkan harga-harga kebutuhan pokok. "Ini kan mengkhianati perjuangan teman-teman, yang hari ini berjuang di jalanan, berjuang dengan cara lain, tiba-tiba mereka mengambil momentum dengan membentuk partai di saat mahasiswa sedang bergerak, ini patut dicurigai," ungkapnya dalam pernyataan sikap pada Sabtu, (23/04/2022).. Ketua BEM Seluruh Indonesia (SI), Kaharuddin, juga menolak partai politik tersebut mengatasnamakan mahasiswa. Sebab menurut dia, orientasi partai politik yang mengarah pada kekuasaan bertentangan dengan perjuangan mahasiswa yang berbasis pada gerakan moral, bukan kepentingan tertentu. "Ini tidak merepresentasikan kepentingan mahasiswa Indonesia," kata Kaharuddin kepada BBC News Indonesia, Minggu (24/04/2022). "Di sana ada kepentingan politik atau segelintir orang yang ingin memakai nama mahasiswa Indonesia. Kami dari BEM SI tegaskan untuk menolak keras pemakaian nama mahasiswa Indonesia dari partai yang dibentuk, karena perlu menjaga independensi dari mahasiswa itu sendiri, baik dari politik praktis atau kepentingan partai politik," kata Kaharuddin. Sementara itu Muhammad Khalid, Ketua Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) mengatakan skeptis dan waspada terhadap kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia. Dia menduga partai itu dibikin oligarki untuk menjinakkan mahasiswa kritis “ Saya menyayangkan ada upaya untuk mengkooptasi identitas mahasiswa, seakan-akan dapat diwakili oleh satu identitas tunggal saja. Ketika mencoba menggeneralisasi identitas mahasiswa, ini representasinya hanyalah semu dan imaginer. Sayangnya kalau pandangan mahasiswa dalam sistem politik ini hanya diwakilkan dalam satu entitas, ini sangat menyempitkan pandangan yang beragam," ujarnya.  "Saya pikir kalau kita perlu skeptis dan waspada, kita bisa menganggap bahwa ini adalah satu agenda yang seakan-akan memang disusun untuk menjinakkan taji yang selama ini disuarakan mahasiswa maupun rakyat, kemudian berusaha dianggap seakan-akan yang didengarkan adalah yang di parlemen dan yang lain tidak usah bersuara. Upayanya adalah mewadahi demokrasi tapi meredam demokrasi lain," tutur Khalid. Selain penolakan dari Aliansi Mahasiswa dan BEM, Pengamat politik sekaligus Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun mencurigai adanya aktor lain di balik berdirinya PMI. "Patut diduga ada kemungkinan ada aktor lain di belakang berdirinya partai mahasiswa," kata Ubedillah kepada dikutip dari suara.com, Minggu (24/4/2022). Ia mengungkapkan, salah satu syarat mendirikan partai politik yakni mesti memiliki kantor di seluruh provinsi serta kabupaten dan kota. Sudah pasti biaya yang dibutuhkan cukup besar. "Kaya sekali jika mahasiswa punya partai dan punya kantor di semua provinsi dan kabupaten? Dari mana kira-kira biayanya ya?" tutur Ubedillah.  Di sisi lain, Ubedillah juga menilai munculnya Partai Mahasiswa Indonesia berpotensi memecah belah. Sehingga, patut diduga pula jika partai politik baru tersebut memang sengaja didirikan untuk memecah belah mahasiswa yang belakangan ini kerap mengkritik kebijakan pemerintah.  "Pada titik ini, keberadaan partai mahasiswa berpotensi tinggi memecah belah mahasiswa. Artinya, bisa saja sengaja dibuat untuk memecah konsentrasi mahasiswa yang sedang melawan pemerintah," ungkapnya. (ja) 

Jakarta
| Senin, 25 April 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5