Pengobatan penyakit jantung menggunakan alat medis canggih. (Foto: Dok. PIFA/Rino Putradi)

Berita Lokal, PIFA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso kembali menggelar peningkatan pelayanan jantung. Kegiatan itu melalui proctorship intervensi coronary complex menggunakan intracoronary diagnostic procedure IVUS.

"Peningkatan pelayanan jantung di Kalbar proctorship kedua melalui pendampingan RS Harapan Kita dan Kemenkes," kata Direktur RSUD dr Soedarso, Yuliastuti Saripawan, Jumat (9/12/2022).

Yuli mengatakan, peningkatan pelayanan jantung di rumah sakit tersebut merupakan sesuatu hal yang membanggakan bagi masyarakat di Kalbar. Pasalnya penanganan pasien jantung RSUD Soedarso kini lebih baik.

"Selama dua hari ke depan dengan enam pasien. Kami berharap kegiatan ini lancar," ujarnya.

Yuli berharap, dengan adanya kegiatan tersebut tahun depan pihaknya sudah bisa melaksanakan program jantung terpadu yang merupakan target peningkatan pelayanan di rumah sakit daerah itu.

"Semoga kondisi kondusif bisa di dilakukan di Kalbar," ujarnya.

Sementara itu, dr Infan Ketaren, Sp. JP, FIHA menjelaskan, proctorship ini dalam rangka transfer pengetahuan dan teknologi dalam penanganan pasien jantung.

"Jadi kita kebetulan sudah memiliki alat katerisasi baru dalam penanganan pasien jantung," katanya.

Alat tersebut terang Infan, disebut Ivus Intravascular Ultrasound. Alat ini dapat melihat secara detail apa yang sebenarnya terjadi di pembuluh darah coroner. 

"Dulu kasus dengan penyumbatan di pangkal kita tidak berani menanganinya. Tapi dengan alat ini kita bisa mengetahui pasti kondisi dan melakukan kateterisasi lebih jauh," terangnya.

Infan menjelaskan, enam pasien yang ditangani dalam program kali ini merupakan pasien dengan penyakit jantung kompleks. Pasien ini sebelumnya sudah ditangani namun ada penyulit.

"Jadi ini memang kasus kompleks. Dan harus dilihat dan diperhatikan sedetail mungkin dengan alat ini. Jadi alat ini seperti teropong melihat pembuluh darah seperti apa," jelasnya.

Dari hasil proses kerja alat tersebut, tim dokter akan mendapatkan hasil yang lebih mendetail terkait penyakit jantung yang diderita pasien. Sehingga penanganan yang diberikan bisa lebih maksimal.

"Tindakan itu akan lebih berhasil ketimbang tidak menggunakan alat ini. Alat ini yang diajarkan ke kita oleh dokter Harapan Kita. Sehingga ke depan kita bisa mandiri dalam penanganan lebih kompleks di Pusat Jantung Terpadu Soedarso. Dan minimalisir mengirim pasien ke Jakarta," tandasnya.

Sementara itu, dokter RS Harapan Kita sekaligus utusan dari Kemenkes, dr Amir Azis Alkatiri Sp JP (K) mengatakan, dia bersama tim hadir untuk membantu penanganan pasien jantung penyumbatan coroner yang memang terbilang sulit.

"Kita tidak membawa alat dari Jakarta. Tapi sudah disediakan di sini. Dengan harapan hal ini bisa melayani masyarakat Kalbar secara luas. Mudah-mudahan tak ada lagi yang dibawa ke Jakarta apalagi ke negeri Jiran," ujarnya.

Dia meyakini tim dokter RSUD dr Soedarso yang ditopang dengan peralatan medis baru dengan teknologi tinggi ini, bisa menangani penyakit jantung bahkan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

"Jadi IVUS ini secara umum membawa pesan bahwa penanganan jantung ini mesti akurat," katanya.

Secara medis, kata Amir, IVUS ini disebut sebagai konsep precision medicine. Sebab di IVUS ini dapat dilihat ukuran pembuluh darah koroner itu akurat. Sehingga bisa memasang cincin atau stan dengan ukuran yang pas.

"Ini penting agar pasien tidak datang dalam kondisi masalah jantung lagi. Ini meningkatkan kualitas pelayanan jantung di Kalbar. Sehingga bisa menurunkan tingkat kematian dan kesakitan karena jantung," katanya.

Di sisi lain dr Nanda Iryza, Sp JP (K) menambahkan, cath lab di RSUD dr Soedarso sudah sangat baik dalam penanganan jantung tersebut. Terlebih alat IVUS juga telah dimiliki.

"Dengan pengembangan di cathlab tentunya masyarakat Kalbar dapat manfaat lebih luas sehingga dapat mengurangi angka mortalitas, kematian dan penyakit jantung di Kalbar," pungkasnya. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso kembali menggelar peningkatan pelayanan jantung. Kegiatan itu melalui proctorship intervensi coronary complex menggunakan intracoronary diagnostic procedure IVUS.

"Peningkatan pelayanan jantung di Kalbar proctorship kedua melalui pendampingan RS Harapan Kita dan Kemenkes," kata Direktur RSUD dr Soedarso, Yuliastuti Saripawan, Jumat (9/12/2022).

Yuli mengatakan, peningkatan pelayanan jantung di rumah sakit tersebut merupakan sesuatu hal yang membanggakan bagi masyarakat di Kalbar. Pasalnya penanganan pasien jantung RSUD Soedarso kini lebih baik.

"Selama dua hari ke depan dengan enam pasien. Kami berharap kegiatan ini lancar," ujarnya.

Yuli berharap, dengan adanya kegiatan tersebut tahun depan pihaknya sudah bisa melaksanakan program jantung terpadu yang merupakan target peningkatan pelayanan di rumah sakit daerah itu.

"Semoga kondisi kondusif bisa di dilakukan di Kalbar," ujarnya.

Sementara itu, dr Infan Ketaren, Sp. JP, FIHA menjelaskan, proctorship ini dalam rangka transfer pengetahuan dan teknologi dalam penanganan pasien jantung.

"Jadi kita kebetulan sudah memiliki alat katerisasi baru dalam penanganan pasien jantung," katanya.

Alat tersebut terang Infan, disebut Ivus Intravascular Ultrasound. Alat ini dapat melihat secara detail apa yang sebenarnya terjadi di pembuluh darah coroner. 

"Dulu kasus dengan penyumbatan di pangkal kita tidak berani menanganinya. Tapi dengan alat ini kita bisa mengetahui pasti kondisi dan melakukan kateterisasi lebih jauh," terangnya.

Infan menjelaskan, enam pasien yang ditangani dalam program kali ini merupakan pasien dengan penyakit jantung kompleks. Pasien ini sebelumnya sudah ditangani namun ada penyulit.

"Jadi ini memang kasus kompleks. Dan harus dilihat dan diperhatikan sedetail mungkin dengan alat ini. Jadi alat ini seperti teropong melihat pembuluh darah seperti apa," jelasnya.

Dari hasil proses kerja alat tersebut, tim dokter akan mendapatkan hasil yang lebih mendetail terkait penyakit jantung yang diderita pasien. Sehingga penanganan yang diberikan bisa lebih maksimal.

"Tindakan itu akan lebih berhasil ketimbang tidak menggunakan alat ini. Alat ini yang diajarkan ke kita oleh dokter Harapan Kita. Sehingga ke depan kita bisa mandiri dalam penanganan lebih kompleks di Pusat Jantung Terpadu Soedarso. Dan minimalisir mengirim pasien ke Jakarta," tandasnya.

Sementara itu, dokter RS Harapan Kita sekaligus utusan dari Kemenkes, dr Amir Azis Alkatiri Sp JP (K) mengatakan, dia bersama tim hadir untuk membantu penanganan pasien jantung penyumbatan coroner yang memang terbilang sulit.

"Kita tidak membawa alat dari Jakarta. Tapi sudah disediakan di sini. Dengan harapan hal ini bisa melayani masyarakat Kalbar secara luas. Mudah-mudahan tak ada lagi yang dibawa ke Jakarta apalagi ke negeri Jiran," ujarnya.

Dia meyakini tim dokter RSUD dr Soedarso yang ditopang dengan peralatan medis baru dengan teknologi tinggi ini, bisa menangani penyakit jantung bahkan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

"Jadi IVUS ini secara umum membawa pesan bahwa penanganan jantung ini mesti akurat," katanya.

Secara medis, kata Amir, IVUS ini disebut sebagai konsep precision medicine. Sebab di IVUS ini dapat dilihat ukuran pembuluh darah koroner itu akurat. Sehingga bisa memasang cincin atau stan dengan ukuran yang pas.

"Ini penting agar pasien tidak datang dalam kondisi masalah jantung lagi. Ini meningkatkan kualitas pelayanan jantung di Kalbar. Sehingga bisa menurunkan tingkat kematian dan kesakitan karena jantung," katanya.

Di sisi lain dr Nanda Iryza, Sp JP (K) menambahkan, cath lab di RSUD dr Soedarso sudah sangat baik dalam penanganan jantung tersebut. Terlebih alat IVUS juga telah dimiliki.

"Dengan pengembangan di cathlab tentunya masyarakat Kalbar dapat manfaat lebih luas sehingga dapat mengurangi angka mortalitas, kematian dan penyakit jantung di Kalbar," pungkasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar