Ruben Amorim Ungkap Liga Europa Lebih Berat Dibanding Liga Champions
Inggris | Sabtu, 8 Maret 2025
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (X @FabrizioRomano)
Inggris | Sabtu, 8 Maret 2025
Lokal
Berita Sekadau, PIFA - Wakil Bupati Sekadau Subandrio menghadiri kegiatan Peletakan Batu Pertama Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hebron, Dusun Seransa, Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Rabu (6/4/2022). Pada Kesempatan tersebut Subandrio mengatakan bahwa di dalam pembangunan Rumah Ibadah tidak hanya ditujukan pada satu agama saja, akan tetapi pembangunan rumah ibadah ini dilakukan kepada berbagai agama lainnya yang ada di Kabupaten Sekadau. “Dengan adanya gereja kristen ini diharapkan bisa semakin memperkaya kesatuan dan persatuan kita dan diharapkan kepala gembala pengurus gereja GKII dan semuanya dapat tetap menjalin hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh masyarakat serta agama-agama lainnya,” ujarnya. Selain itu, Subandrio menegaskan bahwa dengan hadirnya gereja ini adalah untuk membawa rasa damai bagi umat manusia, serta dengan adanya gereja ini juga dapat membawa anak-anak muda agar kualitas imannya dapat semakin ditingkatkan. “banyaknya hal-hal negatif yang terjadi dimasyarakat saat ini, oleh sebab itu maka kita harus dampingi itu semua dengan keimanan,” tegas Subandrio. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau Jefray Raja Tugam, Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Sekadau Paulus Yohanes, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sekadau Suhardi serta tamu undangan lainnya. (ja)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Hubungan yang sehat melibatkan dua orang yang saling mendukung dengan tujuan, impian, dan aspirasi satu sama lain. Pasangan harus menjadi pemandu satu sama lain, memberikan dorongan, empati, dan bantuan ketika diperlukan. Hadir bagi satu sama lain baik dalam masa-masa baik maupun sulit adalah tanda ikatan yang kuat dan sehat. Menghindari orang toxic merupakan suatu langkah penting dalam menjaga kesehatan mental. Hal tersebut memberi ruang untuk mengembangkan diri secara pribadi, dan mencapai kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menghindari orang toxic itu penting: 1. Kesehatan mental dan emosional Orang toxic cenderung menimbulkan stres, cemas, dan ketidakseimbangan emosional. Mereka mungkin melakukan penyalahgunaan verbal, emosional, atau bahkan fisik yang dapat merusak kesehatan mental kita. Dalam jangka panjang, paparan terus-menerus terhadap lingkungan yang toksik dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. 2. Kualitas hubungan yang buruk Orang toxic cenderung menghancurkan kualitas hubungan kita. Mereka mungkin memanipulasi, mengendalikan, atau merendahkan kita. Hubungan yang beracun tidak sehat, tidak membangun, dan tidak mendukung. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merusak harga diri kita, membuat kita kehilangan rasa percaya diri, dan menghambat kemampuan kita untuk menjalin hubungan yang sehat di masa depan. 3. Pengaruh yang buruk pada persepsi diri Orang toxic sering kali mencoba menjatuhkan atau meremehkan orang lain untuk memperkuat diri mereka sendiri. Jika kita terus-menerus terpapar pada orang seperti itu, kita mungkin mulai mempercayai pandangan mereka tentang diri kita sendiri dan merasa tidak berharga. Ini dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan menghalangi kemampuan kita untuk mencapai potensi maksimal. 4. Energi Negatif Orang toxic sering kali membawa energi negatif ke dalam kehidupan kita. Mereka seringkali mengeluh, mengkritik, atau menghasut konflik. Paparan terus-menerus terhadap energi negatif dapat merusak suasana hati kita, membuat kita merasa terkuras, dan mengganggu keseimbangan dalam kehidupan kita. 5. Pembatasan pertumbuhan Orang toxic sering kali tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan pribadi kita. Mereka mungkin menghambat ambisi kita, mencemooh impian kita, atau merasa terancam oleh kesuksesan kita. Dalam hubungan yang toxic, kita mungkin merasa terjebak dalam pola yang tidak sehat dan terhalang untuk mencapai potensi kita yang sebenarnya. Untuk menghindari hubungan yang beracun atau toxic relationship, kamu perlu Pelajari tentang tanda-tanda umum dari hubungan yang beracun, seperti penyalahgunaan fisik atau emosional, manipulasi, kontrol berlebihan, sikap posesif, sikap merendahkan, atau sikap tidak sehat lainnya. Jalinlah komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan Anda. Jika ada masalah atau ketidakpuasan, bicarakan secara konstruktif daripada menumpuknya. Penting untuk mendengarkan satu sama lain dengan empati dan mencari solusi bersama. Semoga bermanfaat yah! (hs)
Pifabiz
PIFAbiz - Musisi sekaligus penulis, Fiersa Besari, mengungkapkan kronologi tragedi di Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Papua, yang menewaskan dua pendaki wanita, Lilie Wijayanto dan Elsa Laksono. Dalam unggahan terbarunya, Fiersa menjelaskan bahwa dirinya tergabung dalam tim dan operator tur yang berbeda dengan Lilie dan Elsa."Saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide," ungkap Fiersa.Fiersa juga menyebut bahwa selain timnya dan pendaki lainnya, terdapat tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki pada 28 Februari 2025.Medan Berbahaya di Carstensz PyramidMenurut Fiersa, medan di Carstensz Pyramid sangat berbeda dengan gunung lain di Indonesia karena memiliki tebing curam dengan ketinggian sekitar 600 meter. Hal ini mengharuskan pendaki untuk menguasai teknik penggunaan alat-alat tali seperti ascending dan rappelling sebagai prosedur keamanan."Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama. Sebab, rentan terkena hipotermia," tambahnya.Tragedi yang Menimpa Lilie Wijayanto dan Elsa LaksonoFiersa mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kabar duka tersebut pada Sabtu (1/3), saat dirinya dan rekannya, Furky Syahroni, tiba di basecamp Yellow Valley (YV). Saat itu, mereka mendapat informasi bahwa Lilie dan Elsa mengalami insiden yang berujung pada meninggalnya kedua pendaki tersebut. Selain itu, tiga korban lainnya sempat terjebak di area tebing sebelum akhirnya berhasil diselamatkan."Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV (kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 - sekitar 04 WIT)," ungkapnya.Mengetahui hal tersebut, Fiersa dan timnya berusaha melakukan komunikasi dengan para korban yang masih terjebak menggunakan radio komunikasi (HT). Berkat upaya tim penyelamat yang terdiri dari relawan lokal dan internasional, tiga pendaki yang selamat akhirnya berhasil dievakuasi pada 1 Maret 2025."Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan--baik lokal ataupun internasional--pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," pungkasnya.Tragedi ini menjadi pengingat betapa berbahayanya pendakian di medan ekstrem seperti Carstensz Pyramid, yang menuntut kesiapan fisik, mental, serta pemahaman prosedur keselamatan yang ketat.