Pasukan Rusia memukul mundur serangan Ukraina di daerah Soledar. (Dok. TASS)

PIFA, Internasional - Rusia mengklaim sukses memukul mundur serangan pasukan Ukraina yang menyerang kawasannya, tepat 100 km dari garis depan dekat Soledar, sebuah kota pertambangan kecil dekat Bakhmut di Ukraina timur, yang direbut pasukan Moskow Januari lalu. 

Militer Ukraina terus mencoba melakukan lebih dari 20 serangan di sepanjang garis depan di area taktis tersebut. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan semua serangan berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia. 

"Unit tentara Ukraina melakukan 26 serangan yang melibatkan lebih dari 1.000 personel, hingga 40 tank dan juga peralatan militer dan khusus lainnya. Semua serangan oleh tentara Ukraina berhasil dipukul mundur. Tidak ada terobosan garis pertahanan Rusia," kata Konashenkov, mengutip dikutip dari TASS, Sabtu (13/5/2023). 

Serangan di Soledar pun disebut  memperkuat laporan yang sebelumnya dikeluarkan oleh kelompok tentara swasta Wagner Rusia, bahwa Kiev melancarkan serangannya di sisi utara dan selatan kota. Tujuan serangan ini untuk mengepung kota tersebut.

Pada awal pekan ini, sebuah unit Ukraina mengklaim telah mengarahkan brigade Rusia ke barat daya Bakhmut dalam kemajuan terbesar Ukraina selama enam bulan. 

Menanggapi pertempuran di Ukraina, Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin menerangkan bahwa sayap-sayap yang dijaga oleh pasukan regular telah runtuh. Hal ini pun menempatkan posisi kelompoknya di dalam kota dalam bahaya. 

Namun, Kementerian pertahanan Rusia telah membantahnya. Tak merinci, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Maliar mengatakan pasukan Kiev telah maju sekitar 2 km minggu ini di sekitar Bakhmut. 

Klaim kemajuan cepat ini jarang terjadi dalam pertempuran gesekan, dimana Rusia telah membuat kemajuan bertahap selama 10 bulan terakhir tanpa dapat mengklaim kota itu. 

PIFA, Internasional - Rusia mengklaim sukses memukul mundur serangan pasukan Ukraina yang menyerang kawasannya, tepat 100 km dari garis depan dekat Soledar, sebuah kota pertambangan kecil dekat Bakhmut di Ukraina timur, yang direbut pasukan Moskow Januari lalu. 

Militer Ukraina terus mencoba melakukan lebih dari 20 serangan di sepanjang garis depan di area taktis tersebut. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan semua serangan berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia. 

"Unit tentara Ukraina melakukan 26 serangan yang melibatkan lebih dari 1.000 personel, hingga 40 tank dan juga peralatan militer dan khusus lainnya. Semua serangan oleh tentara Ukraina berhasil dipukul mundur. Tidak ada terobosan garis pertahanan Rusia," kata Konashenkov, mengutip dikutip dari TASS, Sabtu (13/5/2023). 

Serangan di Soledar pun disebut  memperkuat laporan yang sebelumnya dikeluarkan oleh kelompok tentara swasta Wagner Rusia, bahwa Kiev melancarkan serangannya di sisi utara dan selatan kota. Tujuan serangan ini untuk mengepung kota tersebut.

Pada awal pekan ini, sebuah unit Ukraina mengklaim telah mengarahkan brigade Rusia ke barat daya Bakhmut dalam kemajuan terbesar Ukraina selama enam bulan. 

Menanggapi pertempuran di Ukraina, Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin menerangkan bahwa sayap-sayap yang dijaga oleh pasukan regular telah runtuh. Hal ini pun menempatkan posisi kelompoknya di dalam kota dalam bahaya. 

Namun, Kementerian pertahanan Rusia telah membantahnya. Tak merinci, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Maliar mengatakan pasukan Kiev telah maju sekitar 2 km minggu ini di sekitar Bakhmut. 

Klaim kemajuan cepat ini jarang terjadi dalam pertempuran gesekan, dimana Rusia telah membuat kemajuan bertahap selama 10 bulan terakhir tanpa dapat mengklaim kota itu. 

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya