Atiq Ahmed, politikus India yang tewas ditembak saat siaran langsung di TV. (ASSOCIATED PRESS/Manish Swarup)

PIFA, Internasional - Atiq Ahmed, seorang mantan politikus India dan saudaranya tewas ditembak di Uttar Pradesh pada Sabtu (15/4/2023) saat sedang melakukan wawancara di televisi. Dilansir dari NDTV, Senin (17/4), tampak dari tayangan video yang beredar menunjukkan mereka di tembak dalam kerumunan saat tengah berbicara dengan wartawan.

Mengutip Liputan6.com yang melansirThe Times of India menyebutkan bahwa saksi mendengar setidaknya 14 peluru ditembakkan dalam waktu sekitar 22 detik. Keduanya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan tewas di sana.

Tersangka, yakni tiga pria yang menyamar jadi wartawan ini, dilaporkan meneriakkan "Jai Shri Ram" setelah mereka ditahan. Dalam bahasa yang digunakan umat Hindu artinya "Kemenangan bagi Dewa Rama". 

Pembunuhan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah putra Atiq Ahmed tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Sosok Atiq Ahmed

Atiq Ahmed terkenal karena kasus hukumnya yang kontroversial, termasuk penculikan dan pembunuhan. Dia ditahan dan dipindahkan ke Prayagraj pada 26 Maret untuk menghadapi persidangan dalam kasus penculikan Umesh Pal pada tahun 2006.

Pada 28 Maret, ia divonis bersama dua orang lainnya untuk penjara seumur hidup dalam kasus penculikan tersebut. Mahkamah Agung India menolak mendengar petisinya bulan lalu, di mana ia mengaku polisi mengancam nyawanya.

Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath telah membentuk komisi untuk menyelidiki kasus ini. Lebih dari 180 orang telah dilaporkan tewas oleh polisi dalam berbagai dakwaan di Negara Bagian Uttar Pradesh dalam enam tahun terakhir, sehingga aktivis HAM menuduh polisi melakukan pembunuhan ekstra yudisial.

Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah negara bagian. Partai oposisi mengkritik pembunuhan Atiq Ahmed sebagai penyimpangan keamanan.

PIFA, Internasional - Atiq Ahmed, seorang mantan politikus India dan saudaranya tewas ditembak di Uttar Pradesh pada Sabtu (15/4/2023) saat sedang melakukan wawancara di televisi. Dilansir dari NDTV, Senin (17/4), tampak dari tayangan video yang beredar menunjukkan mereka di tembak dalam kerumunan saat tengah berbicara dengan wartawan.

Mengutip Liputan6.com yang melansirThe Times of India menyebutkan bahwa saksi mendengar setidaknya 14 peluru ditembakkan dalam waktu sekitar 22 detik. Keduanya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan tewas di sana.

Tersangka, yakni tiga pria yang menyamar jadi wartawan ini, dilaporkan meneriakkan "Jai Shri Ram" setelah mereka ditahan. Dalam bahasa yang digunakan umat Hindu artinya "Kemenangan bagi Dewa Rama". 

Pembunuhan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah putra Atiq Ahmed tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Sosok Atiq Ahmed

Atiq Ahmed terkenal karena kasus hukumnya yang kontroversial, termasuk penculikan dan pembunuhan. Dia ditahan dan dipindahkan ke Prayagraj pada 26 Maret untuk menghadapi persidangan dalam kasus penculikan Umesh Pal pada tahun 2006.

Pada 28 Maret, ia divonis bersama dua orang lainnya untuk penjara seumur hidup dalam kasus penculikan tersebut. Mahkamah Agung India menolak mendengar petisinya bulan lalu, di mana ia mengaku polisi mengancam nyawanya.

Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath telah membentuk komisi untuk menyelidiki kasus ini. Lebih dari 180 orang telah dilaporkan tewas oleh polisi dalam berbagai dakwaan di Negara Bagian Uttar Pradesh dalam enam tahun terakhir, sehingga aktivis HAM menuduh polisi melakukan pembunuhan ekstra yudisial.

Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah negara bagian. Partai oposisi mengkritik pembunuhan Atiq Ahmed sebagai penyimpangan keamanan.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya