Samai Poin Indonesia, Myanmar Tempel Ketat Skuad Garuda Usai Kalahkan Laos
Myanmar | Rabu, 18 Desember 2024
Hasil Myanmar vs Laos dan klasmen sementara Piala AFF 2024, posisi Indonesia belum aman! (MFF)
Myanmar | Rabu, 18 Desember 2024
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Setelah melewati proses panjang, hasil sidang terkait dugaan pelanggaran finansial Manchester City akan diumumkan bulan depan. Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh manajer The Sky Blues, Pep Guardiola.Manchester City menghadapi 115 tuduhan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Klub tersebut diduga memanipulasi laporan keuangan, termasuk terkait transfer pemain dan pembayaran gaji. Jika terbukti bersalah, mereka berisiko menerima hukuman berat, mulai dari pengurangan poin hingga kemungkinan degradasi dari Premier League.Sidang terkait kasus ini telah berlangsung sejak September 2024 dan rampung di penghujung tahun. Kini, para pencinta sepakbola tinggal menanti keputusan yang dijadwalkan keluar pada Maret 2025."Dalam satu bulan akan ada vonis dan hukuman dan setelah itu kita akan melihat pendapat saya tentang apa yang terjadi sejauh ini," kata Guardiola, dilansir dari BBC.Meski menghadapi dakwaan ini, Manchester City tetap aktif di bursa transfer. Mereka mengeluarkan dana sebesar 175 juta paun untuk mendatangkan empat pemain baru. Guardiola menegaskan bahwa kebijakan transfer klub tidak melanggar aturan, melainkan hasil dari manajemen keuangan yang cermat dalam lima tahun terakhir."Kata-kata saya tidak bisa meyakinkan orang-orang. Saya sadar klub kami selalu dicap 'semua tentang uang'," ujar Guardiola."Dalam lima tahun terakhir, kami adalah tim terakhir di enam besar untuk pengeluaran bersih. Bahkan setelah apa yang telah kami belanjakan di bursa transfer ini, kami jauh dari Chelsea, Manchester United, Arsenal, Tottenham - bahkan Liverpool. Alasannya karena kami menjual banyak pemain musim lalu," tegasnya.Kini, publik menunggu hasil keputusan resmi terkait dakwaan ini dan bagaimana dampaknya terhadap masa depan Manchester City di Premier League.
Lifestyle
Berita Sports, PIFA - PSSI bersama Kemenpora menggelar sosialisasi peningkatan filosofi sepak bola Indonesia. Seminar bertemakan "Upgrade Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia)" ini berlangsung di Hotel Mercure, TB Simatupang, Jakarta, sejak 6 hingga 19 Desember 2022. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat manajemen pelatihan cabang olahraga, khususnya sepak bola, yang saat ini terus berkembang di Indonesia. Ada 16 orang narasumber dalam acara ini, mereka semua adalah mantan pemain tim nasional Indonesia, yang akan membagikan pengalamannya. “Ini adalah hal yang harus dilakukan di kepelatihan, terutama terkait kurikulum, dimana upgrade terhadap semua materi kurikulum minimal dilakukan empat tahun sekali. Untuk Filanesia, setelah coaching convention dengan AFC, Filanesia sudah bisa ditambahkan disetiap modul, lisensi C dari 2017, B di 2019 dan lisensi A sejak 2020. Ini adalah momen dimana kita mengupgrade Filanesia sesuai dengan tren sepak bola yang ada sekarang dan itu dibutuhkan,” buka Yeyen Tumena selaku narasumber, dikutip dari laman PSSI. Karena, lanjutnya, bisa jadi di Filanesia sebelumnya. "Belum ada latihan goalkeepernya, belum ada latihan fisiknya yang masuk kedalam kurikulum, belum ada materi psikologi yang khusus sesuai dengan filosofi filanesia, kemudian bagaimana penanganan medis, gizi dan lainnya. Kemudian kami juga perlu tambahan masukan dari teman-teman mantan pemain tim nasional, apakah dahulu dengan formasi sebelumnya dan sekarang, apa plus dan minusnya. Kita ingin mendapatkan cara bermain sepak bola ala orang Indonesia sendiri, bukan meniru cara atau karakteristik dari luar negeri,” lanjut Yeyen. Selain mantan pemain tim nasional, ada juga pelatih tim nasional, pelatih kiper, pelatih fisik, pelatih-pelatih Elite Pro Academy yang di 2017 mendapatkan workshop pertama terkait filanesia. Kami perlu masukan dari mereka yang telah melakukannya. Apa tambahan untuk filanesia. Begitu juga dari 7 universitas yang bekerja sama dengan PSSI (UNP Padang, UNJ Jakarta, UPI Bandung, STKIP Pasundan, UNY Yogyakarta, Universitas Surabaya, dan UM Malang). "Ini sangat luar biasa, kami dilibatkan dalam workshop ini, untuk mengupgrade lagi Filanesia. Ini hal yang baik dan bagus, dimana kami bisa memberikan masukan untuk sepak bola Indonesia di masa depan. Mudah-mudahan ini menjadi masukan, membantu teknik PSSI untuk meningkatkan latihan sepak bola. Kita bisa menciptakan pesepakbola-pesepakbola yang dapat bermain di tim nasional Indonesia mendatang,” jelas Firman Utina, menambahkan. Sejak peluncuran resmi, Filosofi Sepak Bola Indonesia yang dilakukan pada 9 November 2017 di Jakarta, dan dituangkan dalam buku Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia. "Filanesia sendiri adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim," demikian dikutip dari keterangan di laman PSSI. Sebagai informasi, filosofi itu nantinya akan memberikan panduan dalam hal lingkup sepak bola, seperti penjenjangan latihan berdasarkan usia, pengembangan teknik pemain, dan ciri-ciri bermain di lapangan. Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia ini bukan untuk menyeragamkan taktik setiap klub, namun ini akan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas Internasional. Dalam buku tersebut, dikelompokkan beberapa fase latihan berdasarkan kelompok umur. Untuk anak-anak usia 6 sampai 9 tahun disebut sebagai fase pengenalan, lalu fase pengembangan skill di rentang usia 10 sampai 13 tahun, lalu terakhir ada rentang usia 14 sampai 17 tahun yang merupakan fase permainan. Dikutip dari laman PSSI (8/12), berikut 16 narasumber dari Mantan Pemain Tim Nasional yang hadir menyampaikan materi: 1. Rusdianto 2. Johanes Auri 3. Simson Rumapasal 4. David Sulaksmono 5. Aji Ridwan Mas 6. Hery Kiswanto 7. Yusuf Bachtiar 8. Budi Sudarsono 9. Firman Utina 10. Imran Nahumarury 11. Rulli Nere 12. Ansyari Lubis 13. Robby Darwis 14. Ferril Raymond Hattu 15. Ponaryo Astaman 16. Bambang Pamungkas
Teknologi
PIFA, Tekno - Wuthering Waves, game bergenre open-world RPG akan rilis besok, Kamis (23/5/2024) di PC Windows, iOS, dan Android. Game baru ini digadang-gadang menjadi pesaing bagi Genshin Impact. Sebagai game open world, Wuthering Waves ini menghadirkan dunia yang luas untuk dijelajahi. Juga tersedia berbagai karakter yang akan ditemui. Game ini mengusung desain genre open world dan karakter bergaya anime. Berikut ini spesifikasi yang dibutuhkan dan size atau ukuran dari Wuthering Waves di Android, iOS dan PC. Spesifikasi Android Wuthering Waves: Minimum: Versi Android 7.0, Snapdragon 835, Dimensity G71/72 atau prosesor yang performanya setara. Recomended: Versi Android 7.0, Snapdragon Gen1+/Gen2/Gen3 atau MediaTek yang performanya setara. Spesifikasi iOS Wuthering Waves: Minimum: iOS 14 atau yang lebih tinggi, iPhone 11 dan model di atasnya, iPad yang menggunakan A13 SoC atau yang performanya setara. Recomended: iOS 15 atau yang lebih tinggi, iPhone 13 dan model di atasnya, iPad menggunakan A15 SoC atau yang performanya setara. Spesifikasi PC Wuthering Waves: Minimum: OS: Windows 10 64-bit Prosesor: Intel i5 (9th Gen)/ Ryzen 2700 GPU: Nvidia GeForce GTX 1060/ RX 570/ Intel ARC A380 RAM: 16 GB Recomended: OS: Windows 10 64-bit Prosesor: Intel i7 (9th Gen)/ Ryzen 700 GPU: Nvidia GeForce RTX 2060/ RX 5700XT/ Intel ARC A750 RAM: 16 GB (ly)