Foto: Kemenkumham Kalbar

Foto: Kemenkumham Kalbar

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalSambangi Kantor Sekda Kalbar, Kakanwil Ajukan Hibah Tanah Rudenim

Sambangi Kantor Sekda Kalbar, Kakanwil Ajukan Hibah Tanah Rudenim

Kalbar | Jumat, 3 Juni 2022

Berita Kalbar, PIFA - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Kalimantan Barat, Pria Wibawa melakukan kunjungan kerja ke kantor Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (2/6/2022).

Didampingi Kepala Divisi Keimigrasian Tato Juliadin Hidayawan dan Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim)  Agus Suharto, kunjungan ini dalam rangka koordinasi pengajuan hibah tanah untuk Rudenim Pontianak yang berada di Jalan Adi Sucipto Kabupaten Kubu Raya.

“Rudenim merupakan salah satu perangkat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Penegakan Hukum pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Sebagai contoh adanya Anak Buah Kapal asal Vietnam yang ditangani oleh PSDKP Pontianak, saat menunggu pendeportasian, mereka ditempatkan di Rudenim,” jelas Pria Wibawa.

Melihat hal tersebut, lanjutnya, keberadaan Rudenim di Pontianak sangat penting dalam rangka pendeportasian Warga Negara Asing, mengingat Provinsi Kalbar berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

“Usaha permohonan hibah tanah Rudenim dilakukan sejak tahun 2007. Namun yang didapatkan hanya perpanjangan izin pinjam pakai. Semoga kali ini bisa terealisasi,” harap Kakanwil.

Kepala Divisi Keimigrasian Tato Juliadin Hidayawan menambahkan, Posisi Rudenim juga sangat strategis mengingat letaknya berdekatan dengan Bandar Udara, sehingga apabila terdapat pendeportasian orang asing aspek keamanan dipastikan terjamin.

“Kami berharap bantuan Pemerintah Daerah untuk dilakukan hibah tanah Rudenim, agar renovasi gedung dapat dilakukan dengan mudah. Aset milik Pemprov Kalimantan Barat yang digunakan oleh Rudenim adalah sebidang tanah dengan 5080,5 m². kedepannya pasti akan ada penambahan kapasitas Rudenim. Mengingat saat ini pandemi sudah mulai berakhir dan aktifitas masyarakat mulai berjalan normal,” ucapnya.

Sementara itu Sekda Provinsi Kalimantan Barat Harrison mengatakan Pada prinsipnya hibah aset Pemprov Kalbar kepada Pemerintah tidak menjadi masalah. Sebagai contoh Rumah Sakit Paru milik Pemprov yang saat ini digunakan Rumah Sakit Bhayangkara yang dikelola oleh POLRI.

“Dalam pengajuan hibah aset Pemprov ini perlu adanya surat resmi kepada Gubernur agar bisa ditindaklanjuti untuk dilakukan kajian. Selanjutnya kelengkapan administrasi dalam rangka serah terima aset juga harus disiapkan,” ujar Harrison.

Setelah ini pihaknya akan segera menindak lanjuti surat permohonan dan melakukan pengkajian hibah tanah untuk Rudenim Pontianak oleh Kanwil Kemenkumham Kalimantan Barat, semoga tidak ada kendala mengingat Rudenim juga dibutuhkan di Kalimantan Barat. (ja)

Rekomendasi

Foto: Isa Zega Resmi Ditahan di Polda Jatim atas Kasus Pencemaran Nama Baik Shandy Purnamasari | Pifa Net

Isa Zega Resmi Ditahan di Polda Jatim atas Kasus Pencemaran Nama Baik Shandy Purnamasari

Pifabiz
| Sabtu, 25 Januari 2025
Foto: Klaim Kontrak dengan NewJeans Belum Berakhir, ADOR Minta Media Tak Pakai Nama NJZ | Pifa Net

Klaim Kontrak dengan NewJeans Belum Berakhir, ADOR Minta Media Tak Pakai Nama NJZ

Korea Selatan
| Rabu, 12 Februari 2025
Foto: Garuda Muda Siap Tempur di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Fokus Matangkan Strategi | Pifa Net

Garuda Muda Siap Tempur di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Fokus Matangkan Strategi

China
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Carlo Ancelotti Resmi Pamit dari Real Madrid, Akhiri Era Gemilang dan Siap Menuju Timnas Brasil | Pifa Net

Carlo Ancelotti Resmi Pamit dari Real Madrid, Akhiri Era Gemilang dan Siap Menuju Timnas Brasil

Spanyol
| Sabtu, 24 Mei 2025
Foto: Apple TV Resmi Hadir di Android, Pengguna Kini Bisa Streaming Konten Apple TV+ | Pifa Net

Apple TV Resmi Hadir di Android, Pengguna Kini Bisa Streaming Konten Apple TV+

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Tolak Keras Efisiensi Anggaran, Mahasiswa Kalbar Gelar Aksi Demo di DPRD Provinsi | Pifa Net

Tolak Keras Efisiensi Anggaran, Mahasiswa Kalbar Gelar Aksi Demo di DPRD Provinsi

Pontianak
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Polda Kalbar Kembangkan Penyelidikan Kasus Oli Palsu di Kubu Raya | Pifa Net

Polda Kalbar Kembangkan Penyelidikan Kasus Oli Palsu di Kubu Raya

Kubu Raya
| Rabu, 2 Juli 2025
Foto: Gegara Hendak Tawuran Bawa Sajam, 2 Bocah di Pontianak Nyaris Gagal Ikut Ujian | Pifa Net

Gegara Hendak Tawuran Bawa Sajam, 2 Bocah di Pontianak Nyaris Gagal Ikut Ujian

Pontianak
| Selasa, 6 Mei 2025
Foto:   Oxford United dan Port FC Ramaikan Piala Presiden 2025, Cetak Sejarah Baru | Pifa Net

Oxford United dan Port FC Ramaikan Piala Presiden 2025, Cetak Sejarah Baru

Sports
| Senin, 16 Juni 2025
Foto: Sambut Imlek, Warga Tionghoa di Pontianak Mulai Berburu Pernak-pernak Imlek | Pifa Net

Sambut Imlek, Warga Tionghoa di Pontianak Mulai Berburu Pernak-pernak Imlek

Pontianak
| Rabu, 8 Januari 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: BEM SI Gelar Puncak Demo 'Indonesia Gelap' di Jakarta pada 20 Februari | Pifa Net

BEM SI Gelar Puncak Demo 'Indonesia Gelap' di Jakarta pada 20 Februari

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali menggelar demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap' sebagai puncak aksi protes terhadap pemerintah. Demo ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025, di Jakarta. Aksi ini disebut sebagai puncak kemarahan mahasiswa karena tuntutan mereka dalam demonstrasi sebelumnya tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah.Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menyatakan bahwa aksi ini akan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, jumlah massa aksi belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil pembahasan teknis di lapangan yang akan dilakukan pada Rabu, 19 Februari 2025.Tuntutan MahasiswaDalam aksi yang sebelumnya digelar pada Senin, 17 Februari 2025, di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, massa menyuarakan 13 tuntutan utama. Tuntutan tersebut di antaranya:Pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta menolak pemangkasan anggaran pendidikan.Pencabutan proyek strategis nasional yang dianggap merugikan rakyat dan pelaksanaan reforma agraria sejati.Penolakan revisi Undang-Undang Minerba yang dinilai membungkam kritik akademik.Penghapusan multifungsi ABRI yang berpotensi menciptakan represi terhadap masyarakat sipil.Pengesahan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat untuk melindungi hak-hak masyarakat adat.Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap merugikan rakyat dalam sektor pendidikan dan kesehatan.Evaluasi penuh terhadap program makan bergizi gratis agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik.Realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen guna meningkatkan kesejahteraan akademisi.Mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait perampasan aset guna memberantas korupsi.Penolakan revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai berpotensi melemahkan pengawasan terhadap aparat.Efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih untuk mengatasi pemborosan dan kinerja buruk pejabat.Penolakan revisi Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang tata tertib yang dianggap berpotensi menimbulkan kesewenang-wenangan.Reformasi Kepolisian Republik Indonesia untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme aparat.Tanggapan Pemerintah DitungguDalam orasinya, Bagas Wisnu, selaku Koordinator Humas UPNVJ Bergerak yang juga bertindak sebagai Jenderal Lapangan Aksi, menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi tuntutan mahasiswa. Jika tidak, aksi serupa akan terus digelar di berbagai daerah di Indonesia.Mahasiswa berharap pemerintah segera memberikan respons yang jelas terhadap tuntutan mereka demi keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Demonstrasi 'Indonesia Gelap' ini menjadi bentuk akumulasi ketidakpuasan mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.Aksi ini diperkirakan akan berlangsung besar dengan kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Semua mata kini tertuju pada bagaimana pemerintah merespons aksi mahasiswa yang semakin gencar menuntut perubahan nyata.

Jakarta
| Rabu, 19 Februari 2025

Internasional

Foto: Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol Terancam Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup atas Tuduhan Pengkhianatan | Pifa Net

Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol Terancam Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup atas Tuduhan Pengkhianatan

PIFA, Internasional - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menghadapi ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup setelah ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi dan penyalahgunaan kekuasaan. Tuduhan ini terkait dengan keputusan kontroversial Yoon yang menetapkan status darurat militer di Korea Selatan pada 4 November lalu, sebelum mencabutnya secara tiba-tiba.Langkah tersebut menuai kritik keras dari publik dan oposisi politik, yang menyebut tindakan itu sebagai "drama politik" yang mengganggu stabilitas negara. Kepala tim penyelidikan khusus kejaksaan, Park Se Hyun, mengonfirmasi bahwa penyelidikan resmi terhadap Yoon telah dimulai, menyusul sejumlah pengaduan yang diajukan."Kasus ini melibatkan pejabat publik yang menyalahgunakan kewenangan untuk memprovokasi pemberontakan dengan tujuan mengganggu tatanan konstitusi. Tindakan ini memenuhi kriteria pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan berdasarkan hukum," kata Park dalam konferensi pers pada Minggu (8/12).Meski penyelidikan tengah berlangsung, upaya parlemen Korea Selatan untuk memakzulkan Yoon tidak berhasil karena kurangnya dukungan dari mayoritas anggota parlemen. Namun, tekanan politik tetap menguat, dengan beberapa pihak mendesak Yoon untuk mengundurkan diri dari jabatannya.Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Yoon Suk Yeol terkait tuduhan tersebut. Kasus ini menjadi salah satu krisis politik terbesar dalam sejarah kepresidenan Korea Selatan, yang berpotensi membawa implikasi serius bagi stabilitas politik negara tersebut. (ad)

Korea Selatan
| Selasa, 10 Desember 2024

Pifabiz

Foto: Lim Payne eks One Direction Tewas Usai Jatuh dari Lantai 3 Hotel | Pifa Net

Lim Payne eks One Direction Tewas Usai Jatuh dari Lantai 3 Hotel

PIFAbiz - Kabar mengejutkan dari dunia industri musik, Liam Payne, mantan personel boygrup One Direction ditemukan meninggal dunia usai terjatuh dari lantai 3 hotel Buenos Aires, Argentina, pada Rabu malam (16/10/24). Pelantun lagu Get Low itu meninggal di usia 31 tahun.Kabar kematian Liam ini sontak mengejutkan para penggemar. Sebab, sebelum kejadian tragis ini, Liam Payne menghadiri konser di Argentina yang dibawakan oleh mantan rekan satu grupnya di One Direction, Niall Horan, pada awal bulan ini.Liam Payne menjadi terkenal sebagai anggota One Direction, yang juga terdiri dari Harry Styles, Louis Tomlinson, Niall Horan, dan Zayn Malik.Mereka merupakan boyband yang sangat digandrungi, dengan empat album nomor satu di Inggris dan empat single nomor satu, serta berhasil menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia sebelum mengumumkan hiatus pada tahun 2015. (ly)

Argentina
| Kamis, 17 Oktober 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5