Foto: Istimewa

Berita Nasional, PIFA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.A., berkunjung ke Ekowisata Telok Bediri Desa Wisata Bahari Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya. Rabu (9/3/2022).

Kunjungan tersebut dalam rangka Sosialisasi Regional Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 yang merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan berbagai kriteria penilaian dari Kemenparekraf RI/Baparekraf.

Sebagai informasi, 5 desa wisata di 4 kabupaten/kota di Kalimantan Barat berhasil masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2021, salah satunya adalah Ekowisata Telok Bediri Desa Wisata Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya.

Menparekraf mengatakan Kabupaten Kubu Raya merupakan surga tanaman mangrove. Apalagi saat ini mangrove menjadi isu sentral yang dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara G20.

“Ini adalah kesempatan yang baik bagi kita membuka mata dunia untuk tertuju pada Kabupaten Kubu Raya, karena ini juga merupakan program pemerintah untuk masyarakat pesisir. Ayo, kita tanam mangrove sebanyak-banyaknya untuk menjadi penyumbang oksigen terbaik di dunia dan menjadikanya sebagai destinasi wisata bahari pelestarian lingkungan," ajak H. Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf juga menyerahkan piagam penghargaan desa wisata sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional kepada 5 desa wisata dari 4 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, yaitu Desa Wisata Cipta Karya di Kabupaten Bengkayang, Desa Wisata Mangrove Kuala Kota Singkawang, Desa Wisata Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya, Desa Wisata Sebubus dan Desa Wisata Temajuk Kabupaten Sambas. 

Menteri yang juga didampingi Anggota Komisi X DPR RI, DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si., Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn., dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si.,  melanjutkan melihat laut dari Ekowisata Telok Berdiri dan mengunjugi sentra kerajinan yang berada di salah satu pendopo di tepian laut yang khusus dibangun untuk tempat menjual makanan, minuman, serta oleh-oleh khas kerajinan Desa Kupah, Kabupaten Kubu Raya.

Menurut Menparekraf, tak hanya keindahan alam dan kelestarian lingkungan yang menjadi daya tarik wisatawan, story telling (bercerita) dan ekonomi kreatif juga dapat menjadi daya tarik destinasi wisata, seperti Desa Wisata Sungai Kupah.

“Saya lihat tempat ini masih alami serta mempunyai story telling yang sangat bagus. Seperti yang dikatakan Bupati Kubu Raya, ada Masjid At-Tamimi yang merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Kubu Raya, Menara Suar Tanjung Intan, kemudian lokasi mangrove ini yang berada di pesisir barat Pulau Kalimantan dan muara sungai terpanjang di Indonesia. Ini yang bisa menjadi kesan dan pengalaman baru pada wisatawan yang datang  dan juga ada oleh-oleh yang unik. Kondisi alam di sini sangat bagus. Pak Bupati, saya izin bawa anyaman ini ke Mandalika, akan kami promosikan di KTT G20," tutup Menteri yang kerap dipanggil dengan sebutan Bang Sandi Uno. (rs) 

Berita Nasional, PIFA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.A., berkunjung ke Ekowisata Telok Bediri Desa Wisata Bahari Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya. Rabu (9/3/2022).

Kunjungan tersebut dalam rangka Sosialisasi Regional Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 yang merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan berbagai kriteria penilaian dari Kemenparekraf RI/Baparekraf.

Sebagai informasi, 5 desa wisata di 4 kabupaten/kota di Kalimantan Barat berhasil masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2021, salah satunya adalah Ekowisata Telok Bediri Desa Wisata Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya.

Menparekraf mengatakan Kabupaten Kubu Raya merupakan surga tanaman mangrove. Apalagi saat ini mangrove menjadi isu sentral yang dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara G20.

“Ini adalah kesempatan yang baik bagi kita membuka mata dunia untuk tertuju pada Kabupaten Kubu Raya, karena ini juga merupakan program pemerintah untuk masyarakat pesisir. Ayo, kita tanam mangrove sebanyak-banyaknya untuk menjadi penyumbang oksigen terbaik di dunia dan menjadikanya sebagai destinasi wisata bahari pelestarian lingkungan," ajak H. Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf juga menyerahkan piagam penghargaan desa wisata sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional kepada 5 desa wisata dari 4 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, yaitu Desa Wisata Cipta Karya di Kabupaten Bengkayang, Desa Wisata Mangrove Kuala Kota Singkawang, Desa Wisata Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya, Desa Wisata Sebubus dan Desa Wisata Temajuk Kabupaten Sambas. 

Menteri yang juga didampingi Anggota Komisi X DPR RI, DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si., Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn., dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si.,  melanjutkan melihat laut dari Ekowisata Telok Berdiri dan mengunjugi sentra kerajinan yang berada di salah satu pendopo di tepian laut yang khusus dibangun untuk tempat menjual makanan, minuman, serta oleh-oleh khas kerajinan Desa Kupah, Kabupaten Kubu Raya.

Menurut Menparekraf, tak hanya keindahan alam dan kelestarian lingkungan yang menjadi daya tarik wisatawan, story telling (bercerita) dan ekonomi kreatif juga dapat menjadi daya tarik destinasi wisata, seperti Desa Wisata Sungai Kupah.

“Saya lihat tempat ini masih alami serta mempunyai story telling yang sangat bagus. Seperti yang dikatakan Bupati Kubu Raya, ada Masjid At-Tamimi yang merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Kubu Raya, Menara Suar Tanjung Intan, kemudian lokasi mangrove ini yang berada di pesisir barat Pulau Kalimantan dan muara sungai terpanjang di Indonesia. Ini yang bisa menjadi kesan dan pengalaman baru pada wisatawan yang datang  dan juga ada oleh-oleh yang unik. Kondisi alam di sini sangat bagus. Pak Bupati, saya izin bawa anyaman ini ke Mandalika, akan kami promosikan di KTT G20," tutup Menteri yang kerap dipanggil dengan sebutan Bang Sandi Uno. (rs) 

0

0

You can share on :

0 Komentar