Foto: Polres Sintang

Berita Sintang, PIFA - Seorang warga Desa Merarai Satu, Kecamatan Sungai Tebelian, ditemukan meninggal dunia di kebun sawit, di Desa Kenyabur Baru, Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu 19 Maret 2022.

Pria berinisial NGA (41) tersebut ditemukan warga tergeletak di bawah pohon dengan kondisi menggunakan baju yang telah koyak-koyak dan memakai celana pendek dengan mulut mengeluarkan darah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan hasil visum, NGA diduga menjadi korban amukan sapi peliharaannya.

Mayat NGA pertama kali ditemukan oleh Adi dan Suprih pada, Sabtu 19 Maret 2022, pukul 05.30 WIB. Pagi itu, dua warga tersebut sedang melintas di kebun sawit milik NGA usai pulang menyadap pohon karet.

"Saksi melihat korban tergeletak dibawah pohon sawit sekitar 5 meter dari pondok korban dengan kondisi hanya menggunakan baju yang telah koyak-koyak dan memakai celana pendek dengan mulut mengeluarkan darah," kata Kapolres Sintang, AKBP Tommy Ferdian melalui Kasubag Humas AKP Sudjiono.

Dua warga tersebut lalu melapor ke perangkat Desa Kenyabur Baru.Tak lama, kepala desa dan warga langsung mendatangi lokasi penemuan mayat serta melaporkan peristiwa tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Kenyabur Baru, Brigadir Satrio Margono.

Personel Polsek Tempunak kemudian mendatangi TKP dan melakukan evakuasi korban untuk dilakukan visum et repertum di Puskesmas Pandan.

"Diduga menjadi korban serangan sapi peliharaanya," kata Sudjiono.

Dugaan itu diperkuat dengan keterangan saksi dan bukti bulu sapi di tubuh korban. Fakta lainnya, ada lima sapi yang dipelihara korban di kebun sawit miliknya secara bebas.

"Menurut keterangan pihak keluarga, korban mengalami riwayat penyakit jantung. Korban memang sering bermalam di pondok kebun sawit miliknya. Korban memelihara 5 sapi yang pemeliharaannya secara bebas. Dari keterangan saksi-saksi, korban meninggal diduga ditanduk oleh sapi peliharaan karena didapatkan bulu-bulu sapi pada tubuh korban," ungkap Sudjiono. (ja)

Berita Sintang, PIFA - Seorang warga Desa Merarai Satu, Kecamatan Sungai Tebelian, ditemukan meninggal dunia di kebun sawit, di Desa Kenyabur Baru, Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu 19 Maret 2022.

Pria berinisial NGA (41) tersebut ditemukan warga tergeletak di bawah pohon dengan kondisi menggunakan baju yang telah koyak-koyak dan memakai celana pendek dengan mulut mengeluarkan darah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan hasil visum, NGA diduga menjadi korban amukan sapi peliharaannya.

Mayat NGA pertama kali ditemukan oleh Adi dan Suprih pada, Sabtu 19 Maret 2022, pukul 05.30 WIB. Pagi itu, dua warga tersebut sedang melintas di kebun sawit milik NGA usai pulang menyadap pohon karet.

"Saksi melihat korban tergeletak dibawah pohon sawit sekitar 5 meter dari pondok korban dengan kondisi hanya menggunakan baju yang telah koyak-koyak dan memakai celana pendek dengan mulut mengeluarkan darah," kata Kapolres Sintang, AKBP Tommy Ferdian melalui Kasubag Humas AKP Sudjiono.

Dua warga tersebut lalu melapor ke perangkat Desa Kenyabur Baru.Tak lama, kepala desa dan warga langsung mendatangi lokasi penemuan mayat serta melaporkan peristiwa tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Kenyabur Baru, Brigadir Satrio Margono.

Personel Polsek Tempunak kemudian mendatangi TKP dan melakukan evakuasi korban untuk dilakukan visum et repertum di Puskesmas Pandan.

"Diduga menjadi korban serangan sapi peliharaanya," kata Sudjiono.

Dugaan itu diperkuat dengan keterangan saksi dan bukti bulu sapi di tubuh korban. Fakta lainnya, ada lima sapi yang dipelihara korban di kebun sawit miliknya secara bebas.

"Menurut keterangan pihak keluarga, korban mengalami riwayat penyakit jantung. Korban memang sering bermalam di pondok kebun sawit miliknya. Korban memelihara 5 sapi yang pemeliharaannya secara bebas. Dari keterangan saksi-saksi, korban meninggal diduga ditanduk oleh sapi peliharaan karena didapatkan bulu-bulu sapi pada tubuh korban," ungkap Sudjiono. (ja)

0

0

You can share on :

0 Komentar