SBY menyebut AHY bakal bertemu dengan Puan. (Dok. Antara)

PIFA, Politik - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), direncanakan akan melakukan pertemuan. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merespons hal tersebut.

SBY mengatakan bahwa AHY sudah menerima undangan pertemuan tersebut. Dia menyebut AHY siap untuk bertemu dan berdialog dengan Megawati Soekarnoputri, Ketum PDIP.

"Yang saya tahu karena saya tidak menangani langsung sekarang ini, yang saya tahu AHY selaku pemimpin Partai Demokrat merespons ajakan dari mbak Puan dari PDIP untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang," ungkapnya, Minggu (11/6), seperti dikutip dari detikcom.

SBY menyebut bahwa pertemuan yang dilakukan dengan niat baik akan berdampak positif. Dia berharap pertemuan antara AHY dan Puan dapat memberikan manfaat bagi masa depan Indonesia.

"Partai Demokrat selalu berpendapat bahwa pertemuan yang didasarkan pada niat baik dan tujuan baik dalam membahas masalah-masalah bangsa tentu memiliki manfaat. Itulah yang dapat saya sampaikan sekarang. Mari kita ikuti perkembangannya, yang pasti pertemuan dengan niat baik dari siapa pun dan dengan siapa pun selalu membawa kebaikan. Terima kasih," jelasnya.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, sebelumnya menyatakan bahwa Puan Maharani akan melakukan dialog dengan AHY. Pertemuan tersebut dilakukan dengan menghormati etika politik.

"Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog, tetapi kami menghormati etika politik," ujar Hasto kepada wartawan di Dermaga Kade Inggom, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).

Hasto mengatakan bahwa partainya menghormati partai-partai yang telah membentuk koalisi. Namun, dialog demi kepentingan bangsa dan negara merupakan hal yang penting dan positif.

"Jadi partai-partai yang sudah bersama, yang sudah membentuk kerja sama, kami hormati. Meskipun demikian, dialog adalah hal yang penting," tutur Hasto.

"Kita bisa berbeda dalam hal politik, tetapi ketika ada kesempatan untuk berdialog, terutama untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, itu adalah hal yang positif," tambahnya.

PIFA, Politik - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), direncanakan akan melakukan pertemuan. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merespons hal tersebut.

SBY mengatakan bahwa AHY sudah menerima undangan pertemuan tersebut. Dia menyebut AHY siap untuk bertemu dan berdialog dengan Megawati Soekarnoputri, Ketum PDIP.

"Yang saya tahu karena saya tidak menangani langsung sekarang ini, yang saya tahu AHY selaku pemimpin Partai Demokrat merespons ajakan dari mbak Puan dari PDIP untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang," ungkapnya, Minggu (11/6), seperti dikutip dari detikcom.

SBY menyebut bahwa pertemuan yang dilakukan dengan niat baik akan berdampak positif. Dia berharap pertemuan antara AHY dan Puan dapat memberikan manfaat bagi masa depan Indonesia.

"Partai Demokrat selalu berpendapat bahwa pertemuan yang didasarkan pada niat baik dan tujuan baik dalam membahas masalah-masalah bangsa tentu memiliki manfaat. Itulah yang dapat saya sampaikan sekarang. Mari kita ikuti perkembangannya, yang pasti pertemuan dengan niat baik dari siapa pun dan dengan siapa pun selalu membawa kebaikan. Terima kasih," jelasnya.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, sebelumnya menyatakan bahwa Puan Maharani akan melakukan dialog dengan AHY. Pertemuan tersebut dilakukan dengan menghormati etika politik.

"Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog, tetapi kami menghormati etika politik," ujar Hasto kepada wartawan di Dermaga Kade Inggom, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).

Hasto mengatakan bahwa partainya menghormati partai-partai yang telah membentuk koalisi. Namun, dialog demi kepentingan bangsa dan negara merupakan hal yang penting dan positif.

"Jadi partai-partai yang sudah bersama, yang sudah membentuk kerja sama, kami hormati. Meskipun demikian, dialog adalah hal yang penting," tutur Hasto.

"Kita bisa berbeda dalam hal politik, tetapi ketika ada kesempatan untuk berdialog, terutama untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, itu adalah hal yang positif," tambahnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar