Kasus rabies di Indonesia lagi marak-maraknya terjadi. Berikut 6 penyebab anjing terkena rabies. (Ilustrasi: Freepik alex-petz)

PIFA, Lifestyle - Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan yang dapat mempengaruhi berbagai jenis hewan, termasuk anjing.

Rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat hewan. Penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan atau luka yang terkontaminasi dengan air liur hewan yang terinfeksi.

Berikut adalah beberapa penyebab anjing terkena rabies:

1. Paparan dari Hewan Terinfeksi

Anjing dapat terkena rabies jika mereka tergigit oleh hewan yang sudah terinfeksi virus rabies, seperti kelelawar, rubah, rakun, atau hewan lain yang terinfeksi.

Gigitan dari hewan yang terinfeksi adalah salah satu cara utama penularan rabies pada anjing.

2. Tidak Divaksinasi

Vaksin rabies sangat penting dalam mencegah penularan penyakit ini pada anjing. Jika anjing tidak divaksinasi secara tepat dan teratur, mereka menjadi lebih rentan terhadap rabies.

Vaksinasi yang rutin dan terjadwal adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anjing dan mencegah penyebaran penyakit ini.

3. Kontak dengan Hewan Liar

Anjing yang memiliki akses ke hewan liar, seperti kelelawar atau hewan lain yang dapat membawa virus rabies, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini.

Kontak langsung atau tidak langsung dengan air liur hewan liar yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan rabies.

4. Pemeliharaan yang Buruk dan Pengabaian

Anjing yang hidup dalam kondisi yang buruk, seperti tidak memperoleh perawatan kesehatan yang memadai, makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, atau tidak mendapatkan perhatian dan pemeliharaan yang memadai, dapat menjadi lebih rentan terhadap rabies.

Kondisi kelemahan fisik dan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat anjing lebih rentan terhadap penyakit ini.

5. Tidak Dikarantina setelah Mendapat Gigitan

Jika anjing mengalami gigitan dari hewan yang tidak dikenal atau yang dicurigai terinfeksi rabies, penting untuk segera mengisolasi anjing tersebut dan memberikan perawatan medis yang diperlukan. 
Tidak melakukan langkah-langkah karantina yang tepat setelah insiden tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran rabies pada anjing.

6. Penularan melalui Transfusi Darah atau Organ

Meskipun jarang terjadi, rabies juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari hewan yang terinfeksi kepada anjing.

Oleh karena itu, langkah-langkah pengujian dan pemeriksaan yang ketat diperlukan dalam prosedur-prosedur tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit.

Penting untuk diingat bahwa rabies dapat dicegah dengan vaksinasi yang tepat dan tindakan pencegahan yang baik. Vaksinasi rutin yang diberikan kepada anjing secara teratur merupakan langkah penting dalam melindungi mereka dari penyakit ini.

Selain itu, menghindari kontak dengan hewan liar yang dapat membawa virus rabies, memperhatikan kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta memberikan perawatan medis yang tepat setelah insiden yang berisiko dapat membantu mengurangi kemungkinan anjing terkena rabies.

Dalam kasus terjadi gigitan atau kontak dengan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera hubungi petugas kesehatan hewan atau pihak berwenang setempat untuk mendapatkan bantuan dan informasi lebih lanjut tentang tindakan yang harus diambil.

Pemilik hewan peliharaan juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anjing mereka mendapatkan vaksinasi rabies yang tepat dan mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. (ad)

PIFA, Lifestyle - Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan yang dapat mempengaruhi berbagai jenis hewan, termasuk anjing.

Rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat hewan. Penyakit ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan atau luka yang terkontaminasi dengan air liur hewan yang terinfeksi.

Berikut adalah beberapa penyebab anjing terkena rabies:

1. Paparan dari Hewan Terinfeksi

Anjing dapat terkena rabies jika mereka tergigit oleh hewan yang sudah terinfeksi virus rabies, seperti kelelawar, rubah, rakun, atau hewan lain yang terinfeksi.

Gigitan dari hewan yang terinfeksi adalah salah satu cara utama penularan rabies pada anjing.

2. Tidak Divaksinasi

Vaksin rabies sangat penting dalam mencegah penularan penyakit ini pada anjing. Jika anjing tidak divaksinasi secara tepat dan teratur, mereka menjadi lebih rentan terhadap rabies.

Vaksinasi yang rutin dan terjadwal adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anjing dan mencegah penyebaran penyakit ini.

3. Kontak dengan Hewan Liar

Anjing yang memiliki akses ke hewan liar, seperti kelelawar atau hewan lain yang dapat membawa virus rabies, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini.

Kontak langsung atau tidak langsung dengan air liur hewan liar yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan rabies.

4. Pemeliharaan yang Buruk dan Pengabaian

Anjing yang hidup dalam kondisi yang buruk, seperti tidak memperoleh perawatan kesehatan yang memadai, makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, atau tidak mendapatkan perhatian dan pemeliharaan yang memadai, dapat menjadi lebih rentan terhadap rabies.

Kondisi kelemahan fisik dan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat anjing lebih rentan terhadap penyakit ini.

5. Tidak Dikarantina setelah Mendapat Gigitan

Jika anjing mengalami gigitan dari hewan yang tidak dikenal atau yang dicurigai terinfeksi rabies, penting untuk segera mengisolasi anjing tersebut dan memberikan perawatan medis yang diperlukan. 
Tidak melakukan langkah-langkah karantina yang tepat setelah insiden tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran rabies pada anjing.

6. Penularan melalui Transfusi Darah atau Organ

Meskipun jarang terjadi, rabies juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari hewan yang terinfeksi kepada anjing.

Oleh karena itu, langkah-langkah pengujian dan pemeriksaan yang ketat diperlukan dalam prosedur-prosedur tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit.

Penting untuk diingat bahwa rabies dapat dicegah dengan vaksinasi yang tepat dan tindakan pencegahan yang baik. Vaksinasi rutin yang diberikan kepada anjing secara teratur merupakan langkah penting dalam melindungi mereka dari penyakit ini.

Selain itu, menghindari kontak dengan hewan liar yang dapat membawa virus rabies, memperhatikan kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta memberikan perawatan medis yang tepat setelah insiden yang berisiko dapat membantu mengurangi kemungkinan anjing terkena rabies.

Dalam kasus terjadi gigitan atau kontak dengan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera hubungi petugas kesehatan hewan atau pihak berwenang setempat untuk mendapatkan bantuan dan informasi lebih lanjut tentang tindakan yang harus diambil.

Pemilik hewan peliharaan juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anjing mereka mendapatkan vaksinasi rabies yang tepat dan mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar