Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tidak Tertarik Gencatan Senjata di Gaza
Israel | Senin, 23 September 2024
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan bahwa Israel dan kelompok Hamas tak minat gencatan senjata di Gaza. (WSJ)
Israel | Senin, 23 September 2024
Nasional
PIFA.CO.ID, NASIONAL - Presiden RI Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2025 yang mengatur kebijakan pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN), termasuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), pegawai negeri sipil (PNS), prajurit TNI, anggota Polri, hakim, hingga pensiunan.“THR dan gaji ke-13 pada tahun 2025 akan diberikan kepada seluruh aparatur negara di pusat dan di daerah, termasuk PNS, PPPK, prajurit TNI dan Polri, para hakim, serta pensiunan dengan total mencapai 9,4 juta penerima,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (11/3/2025).Prabowo menjelaskan bahwa besaran THR dan gaji ke-13 bagi ASN pusat, prajurit TNI/Polri, dan hakim mencakup gaji pokok, tunjangan melekat, serta tunjangan kinerja yang diberikan penuh sebesar 100 persen.“Untuk ASN daerah, THR dan gaji ke-13 akan diberikan sesuai dengan kemampuan anggaran masing-masing daerah,” tambahnya.Sementara itu, bagi pensiunan, pembayaran THR dan gaji ke-13 akan diberikan sebesar uang pensiun bulanan yang biasa diterima.Jadwal Pencairan THR dan Gaji ke-13Pemerintah telah menetapkan jadwal pencairan tunjangan tersebut. THR untuk ASN akan dibayarkan dua minggu sebelum perayaan Idulfitri 2025, tepatnya mulai Senin, 17 Maret 2025. Sedangkan gaji ke-13 akan dicairkan pada bulan Juni 2025, bertepatan dengan awal tahun ajaran baru sekolah.“Semoga dengan adanya kebijakan ini dapat membantu dalam mengelola kebutuhan selama mudik dan selama liburan Lebaran,” ujar Prabowo.Dalam konferensi pers tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi kesejahteraan para aparatur negara serta membantu stabilitas ekonomi nasional menjelang hari raya.
Sports
PIFA, Sports - Pelatih Italia, Roberto Mancini, memberikan penilaian terhadap keputusan Sandro Tonali untuk merapat ke Newcastle United. Mancini melihat transfer Tonali sebagai indikasi adanya masalah dalam klub-klub Italia, mengingat bakat muda seperti Tonali lebih memilih hengkang ke luar negeri. Kabar mengenai kesepakatan antara AC Milan dan Newcastle United terkait transfer Sandro Tonali telah menjadi bukti bahwa tawaran senilai 70 juta euro dari The Magpies sulit ditolak oleh Rossoneri. Gelandang berusia 23 tahun ini diyakini akan menyelesaikan kepindahannya ke Newcastle pada pekan depan, meskipun sebenarnya ia ingin bertahan di San Siro. Kehilangan Tonali akan menjadi kerugian besar bagi AC Milan, mengingat ia telah menjadi andalan di lini tengah dengan penampilan total sebanyak 130 kali, mencetak tujuh gol, dan memberikan 13 assist. Namun, dana yang diperoleh dari transfernya sangat dibutuhkan oleh klub. Roberto Mancini, yang juga merupakan pelatih Timnas Italia, melihat transfer Tonali sebagai cerminan masalah yang dihadapi oleh klub-klub Italia saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa bakat-bakat muda lebih memilih untuk pindah ke luar negeri. Mancini merasa bahwa level kompetisi di Liga Italia tidak cukup untuk memacu perkembangan para pemain muda. Mancini meyakini bahwa keputusan Tonali untuk pindah ke Newcastle United dapat memiliki dampak positif bagi perkembangannya sebagai pemain. Selain itu, Tonali diharapkan akan menjadi tulang punggung Timnas Italia di masa depan, mengingat ia telah mengumpulkan 14 caps bersama tim nasional. "Dalam satu sisi, ada penyesalan jika pemain sekaliber Tonali meninggalkan Italia, karena itu menunjukkan adanya beberapa masalah. Namun, dari segi teknis, bermain di Premier League akan membantu perkembangan Tonali dengan baik, dan itu adalah hal yang bagus bagi dirinya," ujar Mancini seperti dikutip dari Football Italia. Pernyataan Mancini menyoroti perhatian terhadap situasi klub-klub Italia dalam menjaga talenta muda di dalam negeri. Masalah ini mungkin menjadi sorotan untuk perubahan dan peningkatan dalam struktur dan pengembangan bakat-bakat muda di Italia guna mempertahankan mereka di level domestik. (hs)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan bahwa proses naturalisasi Ole Romeny untuk Timnas Indonesia tinggal menunggu sumpah. Striker berdarah Belanda itu sudah mengecek kesehatan di Kedutaan Besar. "Ole sudah cek kesehatan, sudah ke Kedutaan Besar juga, tinggal menunggu sumpah," ungkap Erick Thohir pada, Senin (13/1/2025).Meskipun proses naturalisasi Ole Romeny telah memasuki tahap akhir, Erick Thohir masih belum memberikan kepastian mengenai jadwal pengambilan sumpah untuk mengubah statusnya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).Ole Romeny, penyerang muda berusia 24 tahun, baru saja bergabung dengan Oxford United setelah meninggalkan FC Utrecht. Kehadirannya di klub yang juga diperkuat Marselino Ferdinan menarik perhatian banyak pihak, terutama karena potensinya untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.Di sisi lain, Jairo Riedewald, mantan pemain Crystal Palace yang kini bermain untuk Royal Antwerp, juga menjadi nama yang sedang diproses untuk naturalisasi. Erick Thohir menjelaskan bahwa penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia mendapat sambutan positif dari Riedewald, yang menunjukkan antusiasme untuk bergabung."Saya rasa coach Patrick tidak bicara jumlah kemarin, tapi yang disampaikan bahwa salah satu pemain ketika diumumkan Coach Patrick bergabung kemudian memberikan respons itu Jairo Riedewald, tetap akan diproses," ujar Erick Thohir.Patrick Kluivert, bersama asistennya Denny Landzaat, telah menyelesaikan agenda di Jakarta dan kembali ke Belanda. Keduanya dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Februari untuk memulai persiapan menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.