Selain Makanan, Ini 5 Faktor yang Bisa Picu Lonjakan Gula Darah
Lifestyle | Kamis, 21 Agustus 2025
PIFA, Lifestyle – Lonjakan gula darah kerap diasosiasikan dengan konsumsi makanan berlebihan. Namun, menurut Konsultan Endokrinologi dan Diabetesi Rumah Sakit Wockhardt Mumbai, dr. Pranav Ghody, ada lima faktor lain yang dapat memicu peningkatan gula darah tanpa keterlibatan makanan.
Dilansir India Express, Selasa (12/8), faktor tersebut meliputi stres, kurang tidur, olahraga, infeksi, dan perubahan hormonal.
Pada kondisi stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang memicu hati mengeluarkan glukosa cadangan demi menjaga energi. Respons ini berguna pada situasi darurat, namun berpotensi berbahaya bila stres terjadi terus-menerus.
Kurang tidur juga menjadi penyebab lain. “Satu malam kurang tidur saja dapat membuat tubuh lebih resisten terhadap insulin untuk sementara waktu, dan itu bisa membuat glukosa dalam darah menjadi lebih lama,” jelas dr. Pranav.
Olahraga pun dapat menyebabkan lonjakan gula darah sementara karena tubuh melepaskan glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi. Meski begitu, faktor ini justru bermanfaat karena latihan rutin dapat meningkatkan kontrol gula darah.
Infeksi juga memicu kenaikan gula darah karena sistem kekebalan bekerja lebih keras dan membutuhkan energi ekstra dalam bentuk glukosa.
Sementara itu, perubahan hormonal—terutama pada wanita saat menstruasi, perimenopause, dan menopause—dapat membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin sehingga gula darah berfluktuasi.
Dr. Pranav menekankan bahwa lonjakan gula darah tidak selalu berdampak negatif, misalnya saat tubuh memerlukannya untuk olahraga atau melawan penyakit. Namun, lonjakan akibat stres, kurang tidur, atau perubahan hormonal sebaiknya dihindari karena berisiko memicu masalah gula darah jangka panjang.
Memahami faktor-faktor ini dinilai penting untuk membantu mengelola gaya hidup dan mencegah komplikasi terkait gula darah.