Kasus-kasus kriminal yang belum terungkap di Indonesia selain kasus Vina Cirebon, ada Marsinah (1993) dan Munir (2004). (ANTARA FOTO: Arif Firmansyah)

Kasus-kasus kriminal yang belum terungkap di Indonesia selain kasus Vina Cirebon, ada Marsinah (1993) dan Munir (2004). (ANTARA FOTO: Arif Firmansyah)

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalSelain Vina Cirebon, Ini 5 Kasus Kriminal yang Belum Terungkap di Indonesia

Selain Vina Cirebon, Ini 5 Kasus Kriminal yang Belum Terungkap di Indonesia

Indonesia | Senin, 20 Mei 2024

PIFA, Nasional - Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi pada tahun 2016 lalu kembali menjadi perbincangan hangat publik. Setelah kasus tersebut dibuat film dengan judul “Vina: sebelum 7 hari” dan viral di media sosial.

Sebagai informasi, Vina dan kekasihnya Eki, dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) malam. Sebelum dibunuh, Vina diperkosa oleh para pelaku. Dalam pengembangan kasus tersebut 8 dari 11 pelaku berhasil ditangkap, diadili dan telah dijatuhi hukuman. Sementara 3 pelaku lainnya masih menjadi buronan hingga saat ini.

Selain kasus Vina Cirebon, ada sejumlah kasus pembunuhan di Indonesia yang juga belum menemukan titik terang. Bahkan ada yang dari tahun 1993. Penasaran apa saja? Berikut di antaranya:

1. Akseyna Ahad Dori (2015)

Akseyna Ahad Dori yang ditemukan meninggal dunia di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada 26 Maret 2015 masih menjadi misteri. Pasalnya pria yang saat itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI itu pertama kali diduga melakukan aksi bunuh diri. Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, munculah sebuah dugaan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.

Salah satu barang bukti yang dianggap janggal oleh pihak kepolisian adalah surat wasiat yang diduga bukanlah tulisan tangan Akseyna sendiri. Meski pihak kepolisian yakin bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan, hingga saat ini mereka masih belum bisa menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Akseyna.

2. Kasus Pembunuhan Wartawan Udin (1996)

Pelaku pembunuhan Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin adalah wartawan surat kabar harian asal Yogyakarta, Bernas hingga kini belum terungkap.
Sebelum meninggal, Udin dikabarkan tengah melakukan liputan pemilihan Bupati Bantul untuk masa jabatan 1996-2001. 

Pada masa itu, pemilihan dianggap alot dan rumit, karena terdapat tiga calon yang semuanya berlatar belakang militer. Saat itu Udin membuat banyak laporan dengan berbagai kritik pedas, mulai dari “Tiga Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul” hingga “Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis.

Saat pulang menuju rumah, Udin diserang oleh pria tak dikenal. Kepalanya dihantam dan perutnya disodok besi. Udin yang terluka parah segera di bawa ke RSU Jebugan Bantul sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Bethesda Yogyakarta. Sempat mendapat perawatan intensif selama 3 hari namun ia dinyatakan meninggal.

Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Udin yang bernama Dwi Sumaji alias Iwik yang bekerja sebagai sopir di perusahaan iklan. Namun diduga Iwik bukanlah pelaku sebenarnya. Pengadilan mengadili Iwik dan memutuskannya bebas. Pembunuh Udin yang sebenarnya, hingga kini belum tertangkap.

3. Kasus Misterius Shella, Waria (2015)

Pada 25 November 2015, warga Kelurahan Ceger, Cipayung dikejutkan dengan penemuan mayat yang tergeletak di atas Jembatan Supriadi II. Korban diketahui adalah seorang waria bernama Muhammad Safrizal alias Shella Aprilia (27).

Menurut saksi setempat sempat mendengar suara minta tolong dari atas jembatan. Pada saat itu, kedua saksi sedang berada di bawah jembatan. Setelah mendengar suara minta tolong, kedua saksi segera naik ke atas jembatan. Di sana, mereka sempat melihat ada dua pria dengan gelagat aneh di dekat korban. Tapi sayang, kedua orang itu segera menancap gas dengan menggunakan motor berjenis matic.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa Shella bukanlah korban pencurian atau begal. Sebab, seluruh barang-barang berharganya ditemukan utuh di dekat jasad korban. Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Husaima juga mengungkapkan bahwa terdapat luka tusuk di bagian rusuk kiri dan paha kiri. Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan dan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Shella.

4. Kasus Pembunuhan Marsinah (1993)

Marsinah adalah seorang buruh pabrik yang bekerja di PT. Catur Putra Surya Porong, Sidoarjo, aktivis pada Zaman Pemerintahan Orde Baru dan HAM (Hak Asasi Manusia) serta sebagai penggerak buruh di Indonesia. Sebelum menghilang, pada tanggal 3 dan 4 Mei, Marsinah dan rekan-rekannya tengah melakukan demonstrasi dan menjadi perwakilan perundingan dengan PT. CPD. Namun setelahnya, dia menghilang secara misterius.

Pada tanggal 8 Mei, Marsinah ditemukan di hutan dalam keadaan meninggal. Seluruh tubuhnya tergeletak, sekujur tubuhnya penuh luka memar bekas pukulan benda keras dan darah yang berlumuran di sekujur tubuhnya. Marsinah diduga telah dibunuh karena sempat mendesak PT CPS untuk menaikkan upah buruh sesuai Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur Nomor 50 Tahun 1992.

Tapi sayangnya, kasusnya masih misterius hingga saat ini. Untuk mengenang jasanya, nama Marsinah tercatat dalam Catatan Organisasi Buruh Internasional atau International Labor Organization (ILO) dengan nomor 1773. Catatan itu sekaligus menjadi catatan kelam Republik Indonesia dalam perjuangan buruh dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

5. Munir Said Thalib (2004)

Kasus pembunuhan Munir menjadi kasus paling misterius yang pernah terjadi di Indonesia. Pria bernama lengkap Munir Said Thalib ini dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka sekaligus pendiri dan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Sebelum meninggal dunia, Munir tengah melakukan perjalanan dari Indonesia menuju Amsterdam pada tanggal 7 September 2003. Saat pesawat take-off, seorang awak kabin melaporkan bahwa ada seorang penumpang yang tak lain adalah Munir tengah menderita sakit. Munir akhirnya dipindahkan ke sebelah penumpang yang berprofesi sebagai dokter. Naas, dua jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir dinyatakan meninggal dunia. Munir sempat diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

Tapi setelah itu, pihak kepolisian Belanda yang melakukan penyelidikan kasus Munir menemukan jejak senyawa arsenik di dalam tubuhnya. Atas pernyataan itu, kasus ini menjadi viral dan memicu kontroversi besar di Indonesia dan internasional. Sebab, Munir saat itu dikenal sebagai pengkritik pemerintah Indonesia yang terlibat dengan pelanggaran HAM.

Ada banyak nama tersangka di dalam kasus ini. Namun pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap identitas pembunuh dan dalang dari kasus pembunuhan Munir. (ly)

Rekomendasi

Foto: Pelajar dan Seniman di Pontianak Warnai Taman Budaya Lewat Mural | Pifa Net

Pelajar dan Seniman di Pontianak Warnai Taman Budaya Lewat Mural

Pontianak
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: Usulan Trump Soal Relokasi Warga Gaza Menuai Kecaman Global | Pifa Net

Usulan Trump Soal Relokasi Warga Gaza Menuai Kecaman Global

Indonesia
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto:   Trump Berencana Memerintahkan Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah | Pifa Net

Trump Berencana Memerintahkan Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah

Internasional
| Rabu, 14 Mei 2025
Foto: Brasil Umumkan Indonesia Resmi jadi Anggota BRICS | Pifa Net

Brasil Umumkan Indonesia Resmi jadi Anggota BRICS

Indonesia
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Amorim Prediksi Perjalanan Manchester United Musim Ini Bakal Seperti Roller Coaster | Pifa Net

Amorim Prediksi Perjalanan Manchester United Musim Ini Bakal Seperti Roller Coaster

Inggris
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh | Pifa Net

Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Ribuan Guru Agama di Kalbar Belum Sertifikasi, Asosiasi PAI Desak Pemerintah Segera Bertindak | Pifa Net

Ribuan Guru Agama di Kalbar Belum Sertifikasi, Asosiasi PAI Desak Pemerintah Segera Bertindak

Pontianak
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto: Nikita Mirzani dan Asisten Diperiksa Polda Metro Jaya atas Dugaan Pemerasan | Pifa Net

Nikita Mirzani dan Asisten Diperiksa Polda Metro Jaya atas Dugaan Pemerasan

Indonesia
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto: Google Tambahkan Fitur Ubah Gambar Jadi Video di Veo 3, Bisa Diakses Lewat Aplikasi Gemini | Pifa Net

Google Tambahkan Fitur Ubah Gambar Jadi Video di Veo 3, Bisa Diakses Lewat Aplikasi Gemini

Teknologi
| Jumat, 11 Juli 2025
Foto: Prediksi 7 Pemain yang Bakal Dicoret Patrick Kluivert saat Lawan Australia | Pifa Net

Prediksi 7 Pemain yang Bakal Dicoret Patrick Kluivert saat Lawan Australia

Indonesia
| Rabu, 19 Maret 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Jojo Tersingkir di Babak 32 Besar Singapore Open 2024 | Pifa Net

Jojo Tersingkir di Babak 32 Besar Singapore Open 2024

PIFA, Sports - Jonatan Christie harus menghentikan langkahnya di babak 32 besar Singapore Open 2024 setelah kalah dari pemain Taiwan, Chou Tien Chen, dengan skor 17-21, 6-21 di Singapore Indoor Stadium pada Rabu (29/5). Pada awal set pertama, Jojo tertinggal jauh dengan skor 0-6 dari Chou Tien Chen. Namun, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Chou Tien Chen kembali memimpin dengan skor 11-7 pada interval gim pertama. Meski begitu, Jojo mampu menyamakan skor lagi menjadi 12-12. Jojo sempat berbalik unggul dan memimpin dengan skor 16-12. Namun, Chou Tien Chen berhasil menyamakan kedudukan menjadi 16-16. Setelah itu, Chou Tien Chen mengambil alih keunggulan menjadi 17-16 dan terus mempertahankannya hingga menang 21-17 di set pertama. Di set kedua, Jojo kembali tertinggal pada awal permainan dengan skor 3-6. Jaraknya semakin jauh saat Chou Tien Chen memimpin 4-12. Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan Jojo membuatnya semakin tertinggal hingga 5-15. Akhirnya, Jojo kalah dengan skor 6-21 di game kedua, sehingga harus terhenti di babak 32 besar Singapore Open 2024. Sebelumnya, empat wakil Indonesia sudah berhasil lolos ke babak 16 besar Singapore Open 2024, yaitu Gregoria Mariska Tunjung, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Anthony Sinisuka Ginting. Indonesia masih memiliki peluang untuk menambah wakil di 16 besar karena setelah Jojo masih ada beberapa pemain Indonesia yang bertanding, yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Chico Aura Dwi Wardoyo, serta Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. (yd)

Singapura
| Rabu, 29 Mei 2024

Lokal

Foto: 1.150 Calon Jamaah Haji Asal Kalbar Siap Diberangkatkan | Pifa Net

1.150 Calon Jamaah Haji Asal Kalbar Siap Diberangkatkan

Berita Kalbar, PIFA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., dan Pelaksana Tugas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, H. Rudy Syarifudin, S.STP., memimpin Rapat Persiapan Keberangkatan Jamaah Haji Asal Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 di Ruang Rapat Praja 2 Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Sabtu (30/4/2022). Sebagai informasi, jumlah Jamaah Haji Provinsi Kalimantan Barat Tahun 1443 Hijriah / 2022 M berjumlah 1.150, terdiri dari : 1. Kota Pontianak 279 orang,  2. Kabupaten Sambas 143 orang, 3. Kabupaten Sanggau 50 orang, 4. Kabupaten Sintang 63 orang, 5. Kabupaten Mempawah 82 orang, 6. Kabupaten Kapuas Hulu 59 orang, 7. Kabupaten Ketapang 113 orang, 8. Kabupaten Landak 26 orang, 9. Kabupaten Bengkayang 29 orang, 10. Kota Singkawang 50 orang, 11. Kabupaten Melawi 47 orang, 12. Kabupaten Sekadau 29 orang, 13. Kabupaten Kayong Utara 34 orang, dan 14. Kabupaten Kubu Raya 139 orang. (rs)

Kalbar
| Minggu, 1 Mei 2022

Politik

Foto: PBB Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres 2024 | Pifa Net

PBB Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres 2024

PIFA, Politik - Dalam acara peringatan Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang, Minggu (30/7/2023), partai politik Partai Bulan Bintang (PBB) secara resmi mengumumkan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024. Deklarasi dukungan ini juga disaksikan oleh sejumlah tokoh politik yang turut hadir dalam acara tersebut. Hadir dalam deklarasi tersebut adalah para petinggi Partai Gerindra, seperti Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad dan Sekjen Ahmad Muzani. Selain itu, juga terlihat para tokoh dari PKB, PBB, PKN, Partai Gelora, PAN, Partai Garuda, dan PSI. Dalam momen  itu, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, secara langsung menyatakan dukungan partainya kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam Pilpres 2024. Yusril mengungkapkan bahwa keputusan ini tidak hanya didasarkan pada kalkulasi rasional semata, tetapi juga melibatkan pertimbangan mendalam dari seluruh jajaran PBB. “Lama saya merenungkannya. Kalkulasi ini tidak semata-mata kalkulasi rasional, tapi juga satu perhitungan-perhitungan yang membuat saya sampai pada kesimpulan sekali ini PBB harus memutuskan untuk mencalonkan Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata Yusril. dikutip Pifa dari detiknews.com Senin, (31/07). Dengan deklarasi dukungan dari PBB ini, Prabowo Subianto semakin mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam ajang Pilpres 2024. Semakin memanasnya persaingan politik menjelang pemilihan presiden, deklarasi ini akan menjadi sorotan publik dan menjadi awal yang menarik untuk perjalanan politik PBB dan Prabowo Subianto dalam upaya merebut kursi kepemimpinan negara. (hs)

Indonesia
| Senin, 31 Juli 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5