Semakin di Depan di Tahun ke-3 Penyelenggaraan, Shell bLU cRU Yamaha Enduro Challenge Sambangi Sintang Kalbar
Sintang | Jumat, 27 September 2024
Podium Shell bLU cRU Yamaha Enduro Challenge di Bandung. (Dok. Yamaha)
Sintang | Jumat, 27 September 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Didi Haryono, calon wakil gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja yang luas dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Komitmen ini disampaikan saat menyapa warga di Jalan Tanjung Pulau, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, pada Jumat (1/11/2024).Dalam kesempatan tersebut, Didi mengungkapkan bahwa kepemimpinan Sutarmidji selama lima tahun terakhir telah menghasilkan sejumlah keberhasilan dalam pembangunan. Salah satu prestasi signifikan adalah penurunan angka kemiskinan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2018, angka kemiskinan di Kalimantan Barat mencapai 7,77 persen. Namun, angka ini menurun menjadi 6,71 persen pada akhir masa jabatan Sutarmidji pada September 2023, dan kini berada di angka 6,32 persen.“Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah telah berupaya membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan masyarakat, yang pada gilirannya berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan,” ungkap Didi.Ke depan, Didi berkomitmen untuk melanjutkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui pemberdayaan UMKM. Ia menyoroti pentingnya UMKM sebagai penggerak perekonomian, terutama di masa pandemi Covid-19. “Kebanyakan pelaku UMKM adalah ibu-ibu, dan kami akan memberikan kemudahan dalam permodalan, perizinan, serta pelatihan,” tambahnya.Didi juga menegaskan bahwa program pendidikan gratis untuk siswa SMA dan SMK yang telah dirintis oleh Sutarmidji akan diteruskan. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Kalbar. “Jangan sampai ada anak yang tidak sekolah, karena di era kepemimpinan pak Sutarmidji, pendidikan SMA dan SMK sudah gratis, dan ini akan dilanjutkan,” tegasnya.Di periode kedua nanti, Didi Haryono juga memastikan bahwa salah satu program unggulan yang akan ditawarkan adalah beasiswa untuk 5.000 mahasiswa ke perguruan tinggi. “Insya Allah, jika kami diberi amanah, program ini akan kami realisasikan,” pungkasnya.
Nasional
PIFA, Nasional - Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi pada tahun 2016 lalu kembali menjadi perbincangan hangat publik. Setelah kasus tersebut dibuat film dengan judul “Vina: sebelum 7 hari” dan viral di media sosial. Sebagai informasi, Vina dan kekasihnya Eki, dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) malam. Sebelum dibunuh, Vina diperkosa oleh para pelaku. Dalam pengembangan kasus tersebut 8 dari 11 pelaku berhasil ditangkap, diadili dan telah dijatuhi hukuman. Sementara 3 pelaku lainnya masih menjadi buronan hingga saat ini. Selain kasus Vina Cirebon, ada sejumlah kasus pembunuhan di Indonesia yang juga belum menemukan titik terang. Bahkan ada yang dari tahun 1993. Penasaran apa saja? Berikut di antaranya: 1. Akseyna Ahad Dori (2015) Akseyna Ahad Dori yang ditemukan meninggal dunia di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada 26 Maret 2015 masih menjadi misteri. Pasalnya pria yang saat itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI itu pertama kali diduga melakukan aksi bunuh diri. Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, munculah sebuah dugaan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan. Salah satu barang bukti yang dianggap janggal oleh pihak kepolisian adalah surat wasiat yang diduga bukanlah tulisan tangan Akseyna sendiri. Meski pihak kepolisian yakin bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan, hingga saat ini mereka masih belum bisa menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Akseyna. 2. Kasus Pembunuhan Wartawan Udin (1996) Pelaku pembunuhan Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin adalah wartawan surat kabar harian asal Yogyakarta, Bernas hingga kini belum terungkap. Sebelum meninggal, Udin dikabarkan tengah melakukan liputan pemilihan Bupati Bantul untuk masa jabatan 1996-2001. Pada masa itu, pemilihan dianggap alot dan rumit, karena terdapat tiga calon yang semuanya berlatar belakang militer. Saat itu Udin membuat banyak laporan dengan berbagai kritik pedas, mulai dari “Tiga Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul” hingga “Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis. Saat pulang menuju rumah, Udin diserang oleh pria tak dikenal. Kepalanya dihantam dan perutnya disodok besi. Udin yang terluka parah segera di bawa ke RSU Jebugan Bantul sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Bethesda Yogyakarta. Sempat mendapat perawatan intensif selama 3 hari namun ia dinyatakan meninggal. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Udin yang bernama Dwi Sumaji alias Iwik yang bekerja sebagai sopir di perusahaan iklan. Namun diduga Iwik bukanlah pelaku sebenarnya. Pengadilan mengadili Iwik dan memutuskannya bebas. Pembunuh Udin yang sebenarnya, hingga kini belum tertangkap. 3. Kasus Misterius Shella, Waria (2015) Pada 25 November 2015, warga Kelurahan Ceger, Cipayung dikejutkan dengan penemuan mayat yang tergeletak di atas Jembatan Supriadi II. Korban diketahui adalah seorang waria bernama Muhammad Safrizal alias Shella Aprilia (27). Menurut saksi setempat sempat mendengar suara minta tolong dari atas jembatan. Pada saat itu, kedua saksi sedang berada di bawah jembatan. Setelah mendengar suara minta tolong, kedua saksi segera naik ke atas jembatan. Di sana, mereka sempat melihat ada dua pria dengan gelagat aneh di dekat korban. Tapi sayang, kedua orang itu segera menancap gas dengan menggunakan motor berjenis matic. Pihak kepolisian menyatakan bahwa Shella bukanlah korban pencurian atau begal. Sebab, seluruh barang-barang berharganya ditemukan utuh di dekat jasad korban. Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Husaima juga mengungkapkan bahwa terdapat luka tusuk di bagian rusuk kiri dan paha kiri. Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan dan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Shella. 4. Kasus Pembunuhan Marsinah (1993) Marsinah adalah seorang buruh pabrik yang bekerja di PT. Catur Putra Surya Porong, Sidoarjo, aktivis pada Zaman Pemerintahan Orde Baru dan HAM (Hak Asasi Manusia) serta sebagai penggerak buruh di Indonesia. Sebelum menghilang, pada tanggal 3 dan 4 Mei, Marsinah dan rekan-rekannya tengah melakukan demonstrasi dan menjadi perwakilan perundingan dengan PT. CPD. Namun setelahnya, dia menghilang secara misterius. Pada tanggal 8 Mei, Marsinah ditemukan di hutan dalam keadaan meninggal. Seluruh tubuhnya tergeletak, sekujur tubuhnya penuh luka memar bekas pukulan benda keras dan darah yang berlumuran di sekujur tubuhnya. Marsinah diduga telah dibunuh karena sempat mendesak PT CPS untuk menaikkan upah buruh sesuai Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur Nomor 50 Tahun 1992. Tapi sayangnya, kasusnya masih misterius hingga saat ini. Untuk mengenang jasanya, nama Marsinah tercatat dalam Catatan Organisasi Buruh Internasional atau International Labor Organization (ILO) dengan nomor 1773. Catatan itu sekaligus menjadi catatan kelam Republik Indonesia dalam perjuangan buruh dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. 5. Munir Said Thalib (2004) Kasus pembunuhan Munir menjadi kasus paling misterius yang pernah terjadi di Indonesia. Pria bernama lengkap Munir Said Thalib ini dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka sekaligus pendiri dan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Sebelum meninggal dunia, Munir tengah melakukan perjalanan dari Indonesia menuju Amsterdam pada tanggal 7 September 2003. Saat pesawat take-off, seorang awak kabin melaporkan bahwa ada seorang penumpang yang tak lain adalah Munir tengah menderita sakit. Munir akhirnya dipindahkan ke sebelah penumpang yang berprofesi sebagai dokter. Naas, dua jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir dinyatakan meninggal dunia. Munir sempat diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Tapi setelah itu, pihak kepolisian Belanda yang melakukan penyelidikan kasus Munir menemukan jejak senyawa arsenik di dalam tubuhnya. Atas pernyataan itu, kasus ini menjadi viral dan memicu kontroversi besar di Indonesia dan internasional. Sebab, Munir saat itu dikenal sebagai pengkritik pemerintah Indonesia yang terlibat dengan pelanggaran HAM. Ada banyak nama tersangka di dalam kasus ini. Namun pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap identitas pembunuh dan dalang dari kasus pembunuhan Munir. (ly)
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Bulan Suci Ramadhan akan terjadi dua kali pada tahun 2030. Dilansir dari Antara, astronom Saudi Khaled al-Zaqaq menyatakan bahwa pada tahun 2030 Masehi, bulan suci Ramadhan 1451 dan 1452 Hijriah diprediksi terjadi di tahun yang sama. Umat muslim dunia akan merayakan bulan puasa sebanyak dua kali dalam satu tahun. Dikutip dari Al Arabiya, peristiwa unik ini terjadi karena kalender Hijriah Islam dibuat berdasarkan siklus bulan. Hal ini berbeda dengan kalendar pada umumnya atau kalender Gregorian (Masehi) yang dibuat berdasarkan perjalanan Bumi mengelilingi Matahari. Momen bersejarah ini pun bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Bulan Puasa dua kali dalam satu tahun pernah terjadi pada tahun 1997 dan tahun 1965. Sedangkan para astronom memperkirakan insiden tersebut akan terjadi lagi pada tahun 2063. Pada tahun 1451 H, bulan Ramadhan akan dimulai pada tanggal 5 Januari 2030. Setelahnya, bulan Ramadhan tahun 1452 H akan dimulai pada tanggal 26 Desember 2030. Dengan begitu, umat Islam akan berpuasa selama sekitar 36 hari secara keseluruhan pada tahun 2030, yakni 30 hari penuh untuk tahun 1451 H dan sekitar enam hari untuk tahun 1452 H. Tahun lunar Hijriah berlangsung selama 354 atau 355 hari, artinya tidak sejalan persis dengan kalender Masehi yang 365 hari. Hal ini juga berarti bahwa Ramadhan jatuh di musim yang berbeda setiap tahun, yakni berlangsung dalam siklus sekitar 32 tahun. Bulan Ramadhan 1449 H akan dimulai pada tahun 2028 atau tepat pada pertengahan musim dingin. Sedangkan pada tahun 1466 H, bertepatan dengan tahun 2044, bulan Puasa akan dimulai pada puncak musim panas. Puasa Ramadhan dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenam Matahari, artinya puasa terlama terjadi saat Ramadhan pada musim panas, dan terpendek ketika jatuh pada musim dingin. (b)