Sepanjang 2024, Polresta Pontianak Tangani 126 Kasus Narkoba
Pontianak | Senin, 30 Desember 2024
Konferensi pers akhir tahun yang digelar Polresta Pontianak pada Senin (30/12/2024). (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Senin, 30 Desember 2024
Sports
PIFA, Sports - Sulthan Zaky didapuk sebagai pemain termuda di skuad Timnas U-20 Indonesia pada gelaran Piala AFC U-20 2023. Ia pun bangga dengan status tersebut. "Sungguh sangat bangga karena saya juga salah satu pemain termuda yang bisa bermain di Tim U-20 ini untuk Piala Asia," kata Zaky, disadur dari laman PSSI. Sulthan Zaky berusia 17 tahun. Ia jadi satu-satunya pemain dari skuad Timnas U-16 yang dibawa Shin Tae-yong ke Uzbekistan untuk Piala Asia yang bakal digelar pada 1-18 Maret mendatang. Sulthan Zaky memikat Coach Shin Tae-yong usai sukses membawa Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2022. Salah satu penampilan terbaiknya yakni pada laga final vs Vietnam. Pilar PSM Makassar itu tampil solid bersama Iqbal Gwijangge di lini belakang sehingga berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 2-1. Pada ajang Piala Asia kali ini, Zaky dkk berada di Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Irak, dan Suriah. Zaky mengaku tak mau kalah sebelum bertanding. Dia pun bertekad untuk memberikan penampilan terbaik demi mendapatkan hasil maksimal. Irak akan jadi lawan perdana Indonesiadalam turnamen kali ini. Laga Indonesia kontra Irak akan digelar di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Rabu (1/3). "Semoga kita mendapatkan hasil yang bagus dan semoga kekompakan tim juga semakin bagus dan kita meraih kemenangan," harap dia. Harapan Zaky itu sejalan dengan proses adaptasi dan aklimatisasi skuad Garuda Nusantara di Uzbekistan. Seperti diketahui, suhu di Kota Tashkent yang menyentuh angka 2-14 derajat celcius. Suhu ini tentu jadi tantangan tersendiri bagi tim asuhan Shin Tae-yong. Zaky mengatakan, ia dan rekan-rekannya akan berusaha beradaptasi dengan cuaca yang sangat dingin di Uzbekistan. "Cuaca di sini sangat dingin, tapi kita harus berusaha adaptasi lebih cepat karena untuk persiapan pertandingan nanti," katanya. (yd)
Lokal
PIFA, Lokal – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Halaman Kantor Bupati Kubu Raya pada Rabu (29/11). Dalam sambutannya, Bupati Muda mengajak seluruh anggota Korpri untuk memahami pentingnya percepatan pelayanan di era digitalisasi saat ini. “Percepatan pelayanan jadi ukurannya, bukan hanya formalitas. Ada aplikasi ini dan aplikasi itu, tapi apa dampak manfaat dan bagaimana menjadi satu interoperabilitas,” kata Muda Mahendrawan. Bupati Muda menekankan hak dasar masyarakat sebagai prioritas utama yang harus dijaga. Menurutnya, upaya percepatan pelayanan harus dilakukan agar bisa lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. “Di situlah letaknya ukuran kita mengabdi yang selalu memikirkan generasi. Jadi hak dasar itu yang paling utama,” ucapnya. Muda Mahendrawan juga menegaskan pentingnya Korpri berpikir substansial dan fokus pada hal-hal yang langsung dirasakan oleh rakyat. Ia menyoroti bahwa Korpri harus memiliki fondasi yang kokoh dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya citra permukaan. “Bukan cuma citra dan seperti menara gading yang cantik di permukaan tetapi keropos di bawah. Jadi yang harus kokoh adalah akarnya dan benar-benar dirasakan,” terangnya. Dalam konteks pelayanan, Bupati Muda menegaskan bahwa Korpri harus mencegah pembiaran-pembiaran yang dapat menyebabkan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakberdayaan. “Tidak boleh ada kemiskinan baru. Bagaimana Korpri harus melakukan layanan terbaik dan mencegah pembiaran-pembiaran. Itu yang harus kita perankan,” tegasnya. Muda Mahendrawan juga mengingatkan agar Korpri terus fokus pada kewajiban dan tanggung jawabnya. “Jangan kita dulu menuntut. Kita harus menuntut diri sendiri, bagaimana kita sudah melakukan ini dengan benar dan baik. Jadi kesejahteraan muncul ketika kita melakukan hal terbaik,” pungkasnya, mengajak seluruh anggota Korpri untuk terus berkomitmen pada pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. (ad)
Sports
PIFA, Sports - Insiden mengerikan terjadi di ajang Copa Libertadores ketika mantan pemain Real Madrid, Marcelo, tanpa sengaja mematahkan kaki bek lawan saat tampil bersama klubnya, Fluminense, melawan Argentinos Juniors. Pada menit ke-56 pertandingan, Marcelo yang berusaha mempertahankan bola tidak sengaja menginjak kaki bek lawan, Luciano Sanchez, yang menyebabkan cedera serius pada pemain lawan. Sanchez langsung menjerit kesakitan dan memegangi kakinya yang patah, sedangkan Marcelo terlihat histeris dan segera memanggil tim medis ke lapangan. Para pemain dari kedua tim juga terkejut melihat kondisi Sanchez dan segera mendekat untuk melihatnya. Marcelo akhirnya diganjar kartu merah oleh wasit. Pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1, tetapi peristiwa tragis itu meninggalkan kesedihan mendalam bagi Marcelo. Dia tampak menangis saat meninggalkan lapangan, tidak tega melihat cedera yang dialami oleh lawannya. Setelah laga usai, Marcelo langsung menggunakan akun Twitter-nya untuk menyampaikan permintaan maafnya atas insiden tersebut. Dia mengungkapkan rasa penyesalannya dan tidak bisa membayangkan bakal menyebabkan cedera serius pada lawannya. “Hari ini, saya mendapat pengalaman yang sangat sulit di lapangan. Saya secara tidak sengaja melukai seorang rekan kerja. Saya berharap yang terbaik dan berharap Anda Luciano Sanchez segera pulih. Saya kirimkan semua kekuatan di bumi ini,” katanya di akun twitternya. Usai pertandingan berakhir. Peristiwa ini menyita perhatian dunia sepak bola dan menjadi peringatan bagi para pemain untuk tetap berhati-hati dalam setiap situasi permainan. (hs)