Septian Bagaskara Dinilai Layak Perkuat Timnas Indonesia, Pengamat Soroti Banyak Kelebihan
Indonesia | Kamis, 22 Mei 2025
Penyerang Dewa United FC, Septian Bagaskara. (Instagram @mario_sonatha)
Indonesia | Kamis, 22 Mei 2025
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Setelah menutup Mandiri Challenge Series 2025 dengan kemenangan telak atas India, pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, langsung mengalihkan fokus ke persiapan menghadapi Piala Asia U-20 di Tiongkok. Menurutnya, evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan tim agar bisa bersaing di level yang lebih tinggi."Kami masih memiliki banyak aspek yang perlu diperbaiki sebelum turun di Piala Asia U-20. Laga uji coba ini memberikan gambaran tentang kekuatan tim, tetapi kami harus lebih solid di semua lini," ujar Indra mengutip laman PSSI.Indra menekankan pentingnya memperkuat koordinasi antarlini, khususnya dalam transisi bertahan dan menyerang. Ia juga mengingatkan para pemain untuk meningkatkan daya tahan fisik dan mental menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Uzbekistan, Iran, dan Yaman yang berada satu grup dengan Indonesia."Kami harus tampil lebih disiplin dan siap menghadapi tekanan. Pemain juga perlu memahami strategi permainan yang lebih matang agar bisa tampil maksimal di turnamen nanti," tambahnya.Setelah kembali ke Jakarta, tim akan menjalani pemusatan latihan akhir sebelum bertolak ke Tiongkok. Indra Sjafri optimistis timnya bisa menunjukkan perkembangan yang lebih baik dan siap bersaing di Piala Asia U-20 2025.
Lokal
PIFA, Lokal - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi salah satu rumah sakit rujukan korban tanah longsor Natuna. Dua orang korban mendapat perawatan intensif di rumah sakit tersebut, setelah sebelumnya tiba di Pontianak menggunakan kapal KM Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Selasa (7/3/2027) sore. Kedua korban tersebut bernama Romi (29) dan Nafisa, anak berusia sembilan tahun. Kedua korban ini mengalami luka cukup serius akibat tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (5/3/2023). Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi memantau langsung kondisi para korban yang dirujuk di RSUD dr Soedarso, Selasa (7/3/2023) malam. Dia menjelaskan, korban yang dirujuk untuk dirawat awalnya berjumlah tiga orang. Namun di tengah perjalanan, salah satu korban yang kritis bernama Susi Damiri meninggal di atas kapal. Jenazahnya, kemudian dibawa ke rumah duka yang merupakan milik sepupunya warga Pontianak di Jalan Karet, Komplek Sejahtera II, untuk disemayamkan. "Ada tiga pasien yang dibawa, nyonya Susi meninggal di kapal kira-kira tiga empat jam sebelum kapal merapat di Pontianak," kata Harry Agung. Sementara itu lanjut Harry, korban atas nama Romi dan Nafisa, segera dilarikan ke RSUD Soedarso, ketika sesampainya di Kota Pontianak pada Selasa (7/3/2023) sore. "Sampai Pontianak langsung evakuasi ke Soedarso dibantu kawan-kawan Basarnas, KKP, Dinkes Provinsi," ujarnya. Kedua pasien itu, langsung dirawat dan ditangani oleh tim medis yang memang sudah disiagakan dalam penanganan evakuasi korban bencana ini dengan prosedur kedaruratan. "Penanganan kedaruratan dengan segera," ungkapnya. Kedua pasien, Romi dan Nafisa tersebut, mengalami trauma masing- pada bagian kaki dan pinggang. "Ada fraktur (patah tulang) pada bagian kaki kanan yang Nafisa. Sementara Romi di pinggul," jelasnya. Berdasarkan pemeriksaan awal tersebut, tim medis RSUD Soedarso kemudian melanjutkan prosedur CT-Scan guna mengetahui kerusakan tulang yang terjadi. Selanjutnya, akan segera dilakukan operasi. Harry menambahkan, perjalanan laut dari Natuna ke Kalbar memakan waktu sekitar 14 jam. Namun demikian, ini merupakan jarak terdekat untuk evakuasi dan penanganan di fasilitas medis dari lokasi kejadian. "Ternyata ini adalah akses yang tercepat yang bisa dilakukan oleh masyarakat Serasan Natuna ke Pontianak dibandingkan ke Pulau Natuna yang lain," terangnya. Karena hal tersebut, pihak Puskesmas di Serasan memutuskan untuk merujuk korban agar dievakuasi dan ditangani secara intens di RSUD Soedarso. "Sehingga mereka kemudian diberangkatkan di Pontianak. Secara geografis mereka memang dekat dengan wilayah Kalbar, baik di Pontianak maupun Sintete," katanya. (ap)
Lokal
Berita Sekadau, PIFA - Bencana banjir di kabupaten Sekada semakin meluas, akses Jalan Sekadau-Sanggau tepatnya di Dusun Peniti, Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir pun mulai terendam, Kamis sore, (4/11/2021). Banjir yang semakin meninggi pun membuat pengendara motor kesulitan untuk melintas. Beberapa pengendara motor terpaksa mendorong sepeda motornya yang mogok lantaran nekat menerobos banjir. Sementara hingga saat ini untuk kendaraan roda empat masih dapat melintasi jalan tersebut. Menyikapi hal itu, warga setempat pun berinisiatif membuat rakit untuk mengangkut pengendara dan sepeda motor melewati banjir setinggi lebih dari lutut orang dewasa itu. Apalagi banjir menggenangi jalan sepanjang kurang lebih 110 meter. “Banjir dari tadi malam parah. Rakit untuk mengangkut motor ini baru ada hari ini,” kata Safar, seorang warga yang memandu pengendara motor melintas saat ditemui di lokasi banjir dilansir dari Kalbar Online. Safar mengatakan, pengendara yang ingin motornya diangkut menggunakan rakit cukup membayar secara sukarela. Tidak ada batasan tarif yang dikenakan. Menurut Safar, hal itu mereka lakukan juga untuk membantu membawa sepeda motor melintasi banjir. Mengantisipasi ketinggian air yang diperkirakan akan meningkat. Safar bersama rekannya berencana menambah unit rakit untuk membantu para pengendara melintasi banjir. “Saat ini, hanya dua rakit yang digunakan untuk membawa sepeda motor,” katanya. Berdasarkan pantauan, pengendara motor yang hendak melintasi jalan tersebut harus mengantre untuk diangkut menggunakan rakit. Namun beberapa pengandara lainnya tetap nekat menerobos banjir. Safar berharap, air segera surut dan banjir cepat berlalu. “Supaya warga bisa beraktivitas kembali seperti biasa,” katanya.