PIFA.CO.ID, NASIONAL - Polemik dugaan ijazah palsu yang menimpa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kini memasuki babak baru setelah Jokowi resmi melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah Langkah ini diambil Jokowi setelah bertahun-tahun memilih diam, namun menurutnya tuduhan tersebut telah melampaui batas dan menjadi penghinaan yang sangat merendahkan dirinya.

Dalam pernyataannya di Solo, Senin (5/5/2025), Jokowi menegaskan bahwa tudingan ijazah palsu bukanlah objek penelitian, melainkan fitnah yang harus dibuktikan di pengadilan. Ia berharap proses hukum ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan menekankan pentingnya persatuan di tengah tantangan global saat ini.

Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menyampaikan bahwa kelima orang yang dilaporkan berinisial RS, ES, RS, T, dan K. Selain itu, Jokowi juga menyerahkan 24 video dan objek bukti terkait tuduhan tersebut kepada penyidik Jokowi bahkan mempersilakan penegak hukum melakukan uji forensik digital terhadap ijazahnya untuk membuktikan keasliannya.

Sementara itu, pelapor dugaan ijazah palsu seperti Roy Suryo mengkritik langkah Jokowi yang dinilai tidak elegan dan memalukan. Roy menyebut upaya kriminalisasi terhadap peneliti sebagai ironi, namun menyatakan siap menghadapi proses hukum dan mengungkap fakta di pengadilan.

Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah berulang kali menegaskan keaslian ijazah Jokowi, bahkan memperlihatkan dokumen pendukung kepada publik Meski demikian, kasus ini terus berlanjut di ranah hukum, menandai babak baru perseteruan antara Jokowi dan para penuduhnya.