Foto: AFP

Berita Internasional, PIFA - Ribuan jemaah yang sedang berkumpul untuk menunaikan ibadah Salat Subuh di Masjid Al-Aqsa di Yerussalem Timur tiba-tiba diserang oleh pasukan Israel. Penyerangan tersebut terjadi pada hari Jumat (15/4) dini hari waktu setempat. 

Dikutip dari Aljazeera, setidaknya 158 warga Palestina dikabarkan mengalami luka-luka atas kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel tersebut. 

Dalam video yang beredar luas di sejumlah media sosial terlihat warga Palestina melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat. Sedangkan di video lainnya, nampak jamaah sedang membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah kepulasan asap yang terlihat seperti awan gas air mata.

Sesaat setelah kejadian evakuasi dilakukan dengan memindahkan sebagian besar korban luka ke rumah sakit. Aksi yang dilakukan oleh Lembaga layanan medis darurat Bulan Sabit Merah Palestina tersebut juga mengatakan jika ada seorang penjaga di lokasi yang ditembak di mata dengan peluru berlapis karet.

Tak hanya itu, pasukan Israel juga diklaim telah mengalangi kedatangan ambulans dan paramedis ke masjid. Sedangkan di saat bersamaan, media Palestina mengatakan puluhan jemaah yang terluka masih terperangkap di dalam kompleks.

Polisi Israel menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap setidaknya 300 warga Palestina selama eskalasi terbaru. Sedangkan sejumlah media Palestina menyebutkan bahwa jumlah warga Palestina yang ditangkap mencapai 400. Bahkan, muncul juga laporan bahwa tiga petugas terluka akibat "lemparan batu besar-besaran" tersenit/ 

Sedangkan terkait aksi tersebut, Polisi Israel menyatakan bahwa alasan pihaknya memasuki kompleks situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount untuk membubarkan kerumunan "kekerasan" yang sebelumnya telah terjadi di akhir sholat subuh.

Sejumlah anggota kepolisian tersebut masuk untuk membubarkan dan mendorong kembali kerumunan setelah sekelompok orang Palestina mulai melemparkan batu ke arah ruang doa Yahudi di Tembok Barat.

Di sisi lain, seorang juru kamera Palestina Rami al-Khatib, yang ketika itu hadir di tempat kejadian, menyatakan bahwa pasukan Israel secara brutal mengosongkan kompleks itu dan langsung menyerang staf masjid hingga orang tua.

"Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka," jelas al-Khatib, yang mengalami patah tangan akibat aksi pasukan Israel tersebut.

Aksi kekerasan dari pasukan ISrael ini merupakan kekerasan paling serius di tempat suci dalam hampir satu tahun. Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Al-Aqsa sebagai provokasi. (b) 

Berita Internasional, PIFA - Ribuan jemaah yang sedang berkumpul untuk menunaikan ibadah Salat Subuh di Masjid Al-Aqsa di Yerussalem Timur tiba-tiba diserang oleh pasukan Israel. Penyerangan tersebut terjadi pada hari Jumat (15/4) dini hari waktu setempat. 

Dikutip dari Aljazeera, setidaknya 158 warga Palestina dikabarkan mengalami luka-luka atas kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel tersebut. 

Dalam video yang beredar luas di sejumlah media sosial terlihat warga Palestina melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat. Sedangkan di video lainnya, nampak jamaah sedang membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah kepulasan asap yang terlihat seperti awan gas air mata.

Sesaat setelah kejadian evakuasi dilakukan dengan memindahkan sebagian besar korban luka ke rumah sakit. Aksi yang dilakukan oleh Lembaga layanan medis darurat Bulan Sabit Merah Palestina tersebut juga mengatakan jika ada seorang penjaga di lokasi yang ditembak di mata dengan peluru berlapis karet.

Tak hanya itu, pasukan Israel juga diklaim telah mengalangi kedatangan ambulans dan paramedis ke masjid. Sedangkan di saat bersamaan, media Palestina mengatakan puluhan jemaah yang terluka masih terperangkap di dalam kompleks.

Polisi Israel menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap setidaknya 300 warga Palestina selama eskalasi terbaru. Sedangkan sejumlah media Palestina menyebutkan bahwa jumlah warga Palestina yang ditangkap mencapai 400. Bahkan, muncul juga laporan bahwa tiga petugas terluka akibat "lemparan batu besar-besaran" tersenit/ 

Sedangkan terkait aksi tersebut, Polisi Israel menyatakan bahwa alasan pihaknya memasuki kompleks situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount untuk membubarkan kerumunan "kekerasan" yang sebelumnya telah terjadi di akhir sholat subuh.

Sejumlah anggota kepolisian tersebut masuk untuk membubarkan dan mendorong kembali kerumunan setelah sekelompok orang Palestina mulai melemparkan batu ke arah ruang doa Yahudi di Tembok Barat.

Di sisi lain, seorang juru kamera Palestina Rami al-Khatib, yang ketika itu hadir di tempat kejadian, menyatakan bahwa pasukan Israel secara brutal mengosongkan kompleks itu dan langsung menyerang staf masjid hingga orang tua.

"Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka," jelas al-Khatib, yang mengalami patah tangan akibat aksi pasukan Israel tersebut.

Aksi kekerasan dari pasukan ISrael ini merupakan kekerasan paling serius di tempat suci dalam hampir satu tahun. Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Al-Aqsa sebagai provokasi. (b) 

0

0

You can share on :

0 Komentar