Seri 6 WorldSSP300 Magny-Cours, Tekad Aldi Satya Mahendra Mengulang Podium Juara di Sirkuit Prancis
Prancis | Kamis, 3 Oktober 2024
Aldi Satya Mahendra saat dapatkan podium di Prancis. (Dok. Yamaha)
Prancis | Kamis, 3 Oktober 2024
Sports
PIFA, Sports - Tim nasional U-19 wanita Indonesia telah tergabung dalam Grup A pada turnamen AFF U-19 Women's Championship 2023. Drawing yang berlangsung di Indonesia, sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang ini, menentukan bahwa Indonesia akan berhadapan dengan Kamboja, Laos, dan Timor Leste di fase grup. Selain itu, grup-grup lainnya juga telah terbentuk. Grup B akan diisi oleh Vietnam, Malaysia, dan Singapura, sedangkan Grup C akan ditempati oleh Thailand, Myanmar, dan Filipina. Kompetisi ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 5 hingga 15 Juli 2023 di kota Palembang, Indonesia. AFF U-19 Women's Championship pertama kali diadakan pada tahun 2014, dengan Thailand menjadi tuan rumah. Pada edisi tersebut, tuan rumah Thailand berhasil meraih gelar juara. Pada tahun 2022, giliran Australia yang keluar sebagai juara dalam turnamen yang digelar di Palembang, Indonesia. AFF U-19 Women's Championship 2023 di Palembang akan menjadi momen yang penting bagi perkembangan sepak bola wanita di Indonesia. Semoga tim U-19 wanita Indonesia dapat memberikan penampilan yang menginspirasi dan memperlihatkan potensi besar yang dimiliki oleh para pemain muda Indonesia. Kita nantikan aksi mereka di lapangan pada tanggal 5 Juli mendatang. (hs)
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan Polri agar menggunakan kekuatan besar yang dimilikinya dengan benar. Peringatan tersebut disampaikannya dalam Upacara Peringatan ke-77 Hari Bhayangkara Tahun 2023, yang diadakan pada Sabtu (1/7/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Presiden menyatakan bahwa Polri memiliki wewenang dan kekuatan yang besar, dan hal ini harus digunakan dengan benar. Kepala Negara juga meminta agar kekuasaan tersebut tak disalahgunakan. "Jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” tegasnya menambahkan. Presiden mengungkapkan bahwa masyarakat membutuhkan rasa aman, keadilan, dan perlindungan yang diberikan oleh Polri. Oleh karena itu, Presiden meminta agar Polri tidak mengabaikan kebutuhan masyarakat tersebut. “Saya minta Polri jangan abaikan ini. Polri harus mampu memberikan kepastian perlindungan. Polri harus mampu memberikan kepastian hukum. Polri harus mampu memberikan kepastian berusaha bagi para masyarakat dan para pengusaha,” pungkasnya. Di tengah tantangan yang semakin berat dan kompleks di masa depan, Presiden mengingatkan Polri untuk tetap siap dan cepat tanggap, menguasai teknologi dan inovasi, serta memiliki komunikasi publik yang baik. "Program prioritas nasional dan pembangunan Ibu Kota Nusantara harus diawasi dengan serius, kualitas pelayanan harus ditingkatkan, dan kejahatan dengan teknologi canggih harus diantisipasi," imbuhnya. Selain itu, Kepala Negara juga meminta seluruh jajaran Polri untuk menjaga semangat persatuan dan kesinergisan. "Institusi Polri adalah seperti sapu lidi, setiap lidi harus bersih, lurus, dan kuat, yang harus terikat dengan semangat kesatuan dan sinergi. Tidak boleh ada lagi kelompok-kelompok yang saling bertentangan, tidak boleh ada lagi patron-patronan," ucapnya. Terkait sumber daya manusia (SDM), Presiden meminta Polri untuk menjaga kualitas sejak proses rekrutmen, memperbaiki sistem promosi, ketat dalam pengawasan, dan memperkuat sistem disiplin. "Jadilah Bhayangkara sejati yang melayani tanpa henti kepada masyarakat, bangsa, dan negara demi kemajuan Indonesia," tegas Presiden Jokowi menutup sambutannya.
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara resmi mengumumkan pencabutan status pandemi COVID-19 di Indonesia pada hari Rabu, tanggal 21 Juni 2023, di Istana Merdeka, Jakarta. Dengan pencabutan ini, Indonesia akan memasuki masa endemi. “Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi COVID-19, sejak hari ini Rabu 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi,” kata Kepala Negara. Keputusan ini diambil sejalan dengan pencabutan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk COVID-19 yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO). Keputusan ini juga diambil setelah mempertimbangkan angka konfirmasi harian kasus COVID-19 di Indonesia yang mendekati nihil. “Hasil Serosurvei menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi COVID-19,” tandasnya. Dalam masa endemi ini, Presiden mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan terus menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih. Selain itu, Presiden berharap bahwa keputusan pencabutan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Tentunya dengan keputusan ini, pemerintah berharap perekonomian nasional akan bergerak semakin baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” tutupnya. (yd)