Sering jadi Korban Bully, Santri Nekat Bakar Pesantren di Aceh Besar
Nasional | Jumat, 7 November 2025
PIFA, Nasional — Peristiwa kebakaran yang melanda Pondok Pesantren Babul Maghfirah di Desa Lam Alue Cut, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (31/10) pekan lalu, ternyata diduga kuat dipicu aksi balas dendam seorang santri yang sering menjadi korban perundungan.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Heri Purwono mengungkapkan, pelaku pembakaran merupakan santri kelas 12 yang masih di bawah umur. Ia nekat membakar asrama putra setelah kerap diejek dan direndahkan oleh teman-temannya.
“Motif dari tersangka melakukan pembakaran ini adalah karena sakit hati. Dia sering dibully dan diejek oleh teman-teman santri, disebut idiot dan tolol,” kata Joko kepada wartawan, Kamis (6/11).
Aksi nekat pelaku terekam kamera CCTV pesantren. Dalam rekaman tersebut, pelaku terlihat membakar kabel dan triplek di lantai dua asrama putra hingga api menjalar ke bangunan lain. Kobaran api kemudian melahap sebagian asrama dan kantin di kompleks pesantren.
Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri ke rumah orang tuanya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun pihak pesantren mengalami kerugian material akibat rusaknya bangunan.
Joko menegaskan, kasus ini murni dipicu persoalan pribadi dan tidak ada kaitan dengan unsur lain. Berdasarkan pemeriksaan, perundungan yang dialami pelaku bukan terjadi sekali, melainkan sudah berlangsung lama.
“Perundungan bukan terjadi di hari itu saja, tapi sudah sering terjadi. Jadi mungkin semakin hari semakin besar rasa sakit hatinya,” ujar Joko.
Pihak kepolisian menduga pelaku memilih diam dan tidak melaporkan perlakuan teman-temannya kepada pengelola pesantren karena merasa takut.
“Sepertinya tersangka ini takut untuk melapor, tapi nanti akan kami dalami lagi,” tambahnya.
Kebakaran di pesantren pimpinan Teungku H. Masrul Aidi (55) itu terjadi sekitar pukul 03.49 WIB. Petugas pemadam kebakaran dibantu warga berhasil memadamkan api beberapa jam kemudian, namun sebagian bangunan asrama tidak dapat diselamatkan.


















