Sering Lupa Bukan Selalu Tanda Demensia, Ini Penjelasan Medisnya
Lifestyle | Sabtu, 8 November 2025
PIFA, Lifestyle — Sesekali lupa nama seseorang, salah menaruh barang, atau kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara merupakan hal umum yang bisa dialami siapa pun. Namun meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit demensia sering kali membuat sebagian orang khawatir bahwa gejala-gejala tersebut merupakan tanda awal gangguan tersebut.
Dilansir dari Medical Daily pada Minggu (9/11), seiring bertambahnya usia, kemampuan mengingat seseorang memang dapat menurun dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengingat informasi. Kondisi ini merupakan bagian normal dari proses penuaan dan tidak selalu berarti seseorang mengalami demensia.
Demensia dan proses penuaan normal kerap disamakan, padahal keduanya berbeda. Pada demensia, gejala biasanya dimulai dengan gangguan ingatan ringan yang semakin memburuk seiring waktu. Sementara pada penuaan normal, lupa cenderung bersifat sesekali dan berkaitan dengan kenangan lama.
Sebaliknya, penderita demensia sering mengalami kesulitan mengingat peristiwa baru, seperti percakapan di hari yang sama atau orang yang baru ditemui. Selain kehilangan daya ingat, demensia juga dapat menyebabkan kebingungan, gangguan bahasa, kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, serta perubahan perilaku yang signifikan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu kemandirian dan menurunkan kualitas hidup.
Namun, munculnya gejala seperti lupa atau kebingungan tidak cukup untuk memastikan seseorang mengidap demensia. Diagnosis hanya dapat ditegakkan oleh tenaga medis melalui pemeriksaan menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan, tes kognitif, pemeriksaan fisik, dan pencitraan otak untuk menyingkirkan penyebab lain.
Masalah ingatan juga bisa dipicu oleh berbagai faktor lain, seperti cedera kepala, infeksi otak, gangguan tiroid, efek samping obat, depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat, gangguan tidur, hingga kekurangan nutrisi seperti vitamin B12.
Jika gangguan ingatan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari—misalnya sering mengulang pertanyaan, tersesat di tempat yang sudah dikenal, atau kesulitan merawat diri sendiri—disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Dalam beberapa kasus, lansia dapat mengalami gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment / MCI), yaitu kondisi ketika gangguan ingatan lebih menonjol dibandingkan orang lain seusianya. Meskipun berbeda dari demensia, MCI bisa menjadi tahap awal penyakit Alzheimer dan memerlukan pemantauan medis lebih lanjut.




















