Sering Mengalami Kesemutan? Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Indonesia | Jumat, 28 Februari 2025
10 Penyebab Umum Tangan Sering Kesemutan
- Saraf TerjepitTekanan berlebihan pada saraf akibat cedera, gerakan berulang, atau peradangan bisa menyebabkan kesemutan.
- Kekurangan VitaminDefisiensi vitamin B12, B1 (tiamin), B9 (folat), dan vitamin E dapat memengaruhi fungsi saraf dan menyebabkan kesemutan.
- Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)Kondisi ini terjadi akibat tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, menyebabkan mati rasa dan kesemutan pada empat jari pertama tangan.
- Neuropati Akibat DiabetesDiabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dikenal sebagai neuropati diabetik, dengan gejala seperti kesemutan di tangan dan kaki.
- Gagal GinjalKerusakan ginjal dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh, yang pada akhirnya memengaruhi saraf dan menyebabkan kesemutan.
- KehamilanTekanan yang meningkat pada saraf akibat perubahan fisik selama kehamilan dapat menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki.
- Penggunaan Obat TertentuBeberapa obat, seperti kemoterapi, obat HIV, obat jantung, dan antikonvulsan, dapat merusak saraf dan menyebabkan kesemutan.
- Gangguan AutoimunPenyakit autoimun seperti artritis reumatoid, lupus, dan sklerosis multipel dapat menyerang sistem saraf, menyebabkan gejala kesemutan.
- KeracunanPaparan zat beracun seperti arsenik, talium, dan merkuri dapat merusak saraf dan menyebabkan kesemutan pada tangan atau kaki.
- KecemasanGangguan kecemasan dapat memicu pernapasan cepat yang mengganggu keseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh, menyebabkan kesemutan.
Cara Mengatasi Tangan Sering Kesemutan
- Istirahat yang cukup.
- Menggunakan bidai untuk mengurangi tekanan pada saraf.
- Menggunakan kompres dingin atau panas.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri.
- Melakukan latihan khusus untuk meningkatkan sirkulasi darah.
- Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
- Kesulitan berbicara, melihat, atau bernapas.
- Mati rasa yang menyebar ke seluruh lengan, kaki, atau bagian tubuh lain.
- Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.
- Mati rasa yang tiba-tiba disertai kelemahan.
- Pusing atau kehilangan kesadaran.