Pembukaan Pameran Budaya Indonesia di Kota Torzhok, Rusia. (Dok. Kemlu RI)

PIFA, Internasional - Pameran "Two Countries. Loyalty to Tradition" telah dibuka di museum etnografi di kota Torzhok, provinsi Tver, Rusia. Pameran ini menampilkan 20 helai kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, wayang golek, patung kayu, dan kerajinan tangan lainnya yang berasal dari Indonesia, serta lukisan karya pelukis Rusia dan koleksi benda-benda budaya dari museum.

Dalam pembukaan pameran ini, Wakil Kepala Perwakilan, Berlian Helmy, mewakili Dubes RI Moskow menyatakan bahwa seni membatik merupakan tradisi masyarakat Jawa yang telah berusia ratusan tahun dan kemudian berkembang di daerah-daerah lain di Indonesia.

“Berkat motifnya yang indah dan teknik pembuatan yang unik menjadikan batik masuk dalam daftar UNESCO sebagai warisan dunia non-benda asal Indonesia pada 2 Oktober 2009 dan pemerintah Indonesia menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Batik Nasional. Masyarakat di Indonesia juga sudah lama menjadikan batik sebagai pakaian sehari-hari maupun pakaian resmi," ujarnya, dilansir dari laman Kemlu RI, Senin (13/3).

Berlian berharap pameran tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat Rusia akan semakin memahami budaya Indonesia sehingga peluang bagi kerja sama di bidang lain antara kedua negara dapat semakin terbuka.

Senada, Plt. Walikota Torzhok S.V. Kulagin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Natalia Golubyeva, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan kota Torzhok, menyampaikan bahwa melalui kolaborasi pameran benda-benda tradisional dari Indonesia dan Rusia ini para pengunjung dapat menyaksikan sendiri keunikan budaya masing-masing negara.

“Saya berharap pameran ini menjadi catatan bersejarah penting yang menandai persahabatan kedua negara di kota Torzhok," pungkasnya.

Selama pembukaan pameran, juga diadakan pertunjukan musik dan tari oleh grup folklor "Kalina" dari kota Torzhok yang dipimpin oleh Natalia Nevedcenkova. Selain itu, juga ditampilkan tarian Batik yang dibawakan oleh 2 penari Kirana Nusantara Dance yang diasuh oleh KBRI Moskow, dan tembang Jawa dengan alat musik rebab minus one yang dilakukan oleh staf KBRI Moskow, yaitu Tri Koyo.

Darya Karacheva, seorang kurator seni dari gallery Smirnov, Moskow, mengatakan, suaranya sangat unik, dengan komposisi bunyi rebab dan suara gamelan yang melatari membuat suasana seperti kita sedang melakukan yoga atau terapi.

Untuk diketahui, Pameran “Two Countries. Loyalty to Tradition" merupakan kolaborasi KBRI Moskow, museum etnografi Torzhok, lembaga Friendship Society with IndonesiaRussian Association for International Cooperation, serta Art Project "Through the Eyes of an Artist" dan akan berlangsung hingga 19 April 2023.

Torzhok merupakan salah satu kota di Tver oblast yang berjarak sekitar 200 km dari Moskow, dengan penduduk 40.000 jiwa dan didirikan lebih 1000 tahun lalu. Di kota ini banyak terdapat bangunan kayu abad XVII – XIX yang terpelihara baik.

Kemudian, di kota ini juga terdapat industri alat pemadam kebakaran, industri percetakan, dan juga kerajinan sulaman benang emas. Museum etnografi yang menjadi lokasi pameran dulunya adalah hotel Pozarski yang terkenal di abad XX sebagai tempat singgah keluarga kaisar Rusia dalam perjalanan dari St. Petersburg ke Moskow.​ 

PIFA, Internasional - Pameran "Two Countries. Loyalty to Tradition" telah dibuka di museum etnografi di kota Torzhok, provinsi Tver, Rusia. Pameran ini menampilkan 20 helai kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, wayang golek, patung kayu, dan kerajinan tangan lainnya yang berasal dari Indonesia, serta lukisan karya pelukis Rusia dan koleksi benda-benda budaya dari museum.

Dalam pembukaan pameran ini, Wakil Kepala Perwakilan, Berlian Helmy, mewakili Dubes RI Moskow menyatakan bahwa seni membatik merupakan tradisi masyarakat Jawa yang telah berusia ratusan tahun dan kemudian berkembang di daerah-daerah lain di Indonesia.

“Berkat motifnya yang indah dan teknik pembuatan yang unik menjadikan batik masuk dalam daftar UNESCO sebagai warisan dunia non-benda asal Indonesia pada 2 Oktober 2009 dan pemerintah Indonesia menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Batik Nasional. Masyarakat di Indonesia juga sudah lama menjadikan batik sebagai pakaian sehari-hari maupun pakaian resmi," ujarnya, dilansir dari laman Kemlu RI, Senin (13/3).

Berlian berharap pameran tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat Rusia akan semakin memahami budaya Indonesia sehingga peluang bagi kerja sama di bidang lain antara kedua negara dapat semakin terbuka.

Senada, Plt. Walikota Torzhok S.V. Kulagin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Natalia Golubyeva, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan kota Torzhok, menyampaikan bahwa melalui kolaborasi pameran benda-benda tradisional dari Indonesia dan Rusia ini para pengunjung dapat menyaksikan sendiri keunikan budaya masing-masing negara.

“Saya berharap pameran ini menjadi catatan bersejarah penting yang menandai persahabatan kedua negara di kota Torzhok," pungkasnya.

Selama pembukaan pameran, juga diadakan pertunjukan musik dan tari oleh grup folklor "Kalina" dari kota Torzhok yang dipimpin oleh Natalia Nevedcenkova. Selain itu, juga ditampilkan tarian Batik yang dibawakan oleh 2 penari Kirana Nusantara Dance yang diasuh oleh KBRI Moskow, dan tembang Jawa dengan alat musik rebab minus one yang dilakukan oleh staf KBRI Moskow, yaitu Tri Koyo.

Darya Karacheva, seorang kurator seni dari gallery Smirnov, Moskow, mengatakan, suaranya sangat unik, dengan komposisi bunyi rebab dan suara gamelan yang melatari membuat suasana seperti kita sedang melakukan yoga atau terapi.

Untuk diketahui, Pameran “Two Countries. Loyalty to Tradition" merupakan kolaborasi KBRI Moskow, museum etnografi Torzhok, lembaga Friendship Society with IndonesiaRussian Association for International Cooperation, serta Art Project "Through the Eyes of an Artist" dan akan berlangsung hingga 19 April 2023.

Torzhok merupakan salah satu kota di Tver oblast yang berjarak sekitar 200 km dari Moskow, dengan penduduk 40.000 jiwa dan didirikan lebih 1000 tahun lalu. Di kota ini banyak terdapat bangunan kayu abad XVII – XIX yang terpelihara baik.

Kemudian, di kota ini juga terdapat industri alat pemadam kebakaran, industri percetakan, dan juga kerajinan sulaman benang emas. Museum etnografi yang menjadi lokasi pameran dulunya adalah hotel Pozarski yang terkenal di abad XX sebagai tempat singgah keluarga kaisar Rusia dalam perjalanan dari St. Petersburg ke Moskow.​ 

0

0

You can share on :

0 Komentar