Shenina Cinnamon perankan gadis Dayak di Film Tale of the Land. (Instagram)

PIFAbiz - Aktris Shenina Cinnamon akan berperan sebagai perempuan dayak di film Tale of the Land. Film karya terbaru dari KawanKawan Media ini mengambil latar belakang Kalimantan.

Tale of the Land merupakam film panjang pertama dari sutradara Loeloe Hendra. Film ini begitu menarik karena mengambil latar Pulau Kalimantan, yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat adat di tengah perubahan tanah mereka sendiri. 

Kisah Tale of The Land sendiri bercerita tentang seorang gadis Suku Dayak asli bernama May (Shenina Cinnamon). May dihantui oleh trauma atas kematian orang tuanya dalam sebuah konflik tanah. Sehingga May tak dapat menginjakkan kaki di tanah tersebut. Ia pun tinggal di sebuah rumah bersama kakeknya, Tuha (Arwendy Bening Swara).

Selain Shenina, film ini juga turut dibintangi oleh Angga Yunanda, Arwendy Bening Swara dan Mahardika Yusuf. 

Film Tale of The Land sudah dikembangkan sejak 2017 dan saat ini sudah masuk ke tahap post-production. Film ini menjadi salah satu karya dari Indonesia yang mengikuti Focus Asia di Udine Far East Film Festival 2024. (ly)

PIFAbiz - Aktris Shenina Cinnamon akan berperan sebagai perempuan dayak di film Tale of the Land. Film karya terbaru dari KawanKawan Media ini mengambil latar belakang Kalimantan.

Tale of the Land merupakam film panjang pertama dari sutradara Loeloe Hendra. Film ini begitu menarik karena mengambil latar Pulau Kalimantan, yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat adat di tengah perubahan tanah mereka sendiri. 

Kisah Tale of The Land sendiri bercerita tentang seorang gadis Suku Dayak asli bernama May (Shenina Cinnamon). May dihantui oleh trauma atas kematian orang tuanya dalam sebuah konflik tanah. Sehingga May tak dapat menginjakkan kaki di tanah tersebut. Ia pun tinggal di sebuah rumah bersama kakeknya, Tuha (Arwendy Bening Swara).

Selain Shenina, film ini juga turut dibintangi oleh Angga Yunanda, Arwendy Bening Swara dan Mahardika Yusuf. 

Film Tale of The Land sudah dikembangkan sejak 2017 dan saat ini sudah masuk ke tahap post-production. Film ini menjadi salah satu karya dari Indonesia yang mengikuti Focus Asia di Udine Far East Film Festival 2024. (ly)

0

0

You can share on :

0 Komentar