Shin Tae-yong Soroti Kekalahan Telak Indonesia dari Australia, Singgung Minimnya Persiapan
Indonesia | Sabtu, 22 Maret 2025
Eks pelatih Timnas Indonesia turut mengomentari kekalahan telak Indonesia dari Australia. (Dok. Timnas Indonesia)
Indonesia | Sabtu, 22 Maret 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, PONTIANAK - Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat untuk memperdalam ibadah dan memperbaiki kualitas diri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu aktivitas yang bisa dikerjakan adalah mengaji atau tadarus Alquraan seperti yang dilakukan oleh para ibu-ibu mualaf di Yayasan Amal Mualaf Peduli, Pontianak.Setiap Kamis dan Sabtu, pada pukul 10.00 WIB, para ibu-ibu mualaf berkumpul di sebuah rumah di Jalan Adisucipto, tepatnya di depan Sat Brimob Polda Kalbar, untuk mengikuti kegiatan tadarus Alquran. Lantunan ayat-ayat suci Alquran yang penuh semangat menggema di ruangan tersebut, dipandu oleh pengajar yang sabar dalam membimbing peserta, terutama dalam memperbaiki tajwid dan makhraj mereka.Kegiatan tadarus ini merupakan bagian dari program Yayasan Amal Mualaf Peduli Kalimantan Barat yang digelar sepanjang bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para mualaf meningkatkan pemahaman mereka tentang agama Islam serta bacaan Alquran.Margaretha (46) salah satu peserta tadarus asal Desa Bodok, Kecamatan Parindu, Kaupaten Sanggau yang telah memeluk islam kurang lebih 20 tahun mengungkapkan rasa syukur atas adanya yayasan ini.“Alhamdulillah dengan adanya yayasan mualaf peduli ini, kami kaum mualaf bisa berkumpul, bergabung untuk belajar mengaji,” ungkapnya usai tadarusan bersama para ibu-ibu muaalaf, Selasa (11/3/25).Margaretha yang telah bergabung di Yayasan Amal Mualaf Peduli hampir setahun ini mengungkapkan bahwa dirinya sudah beberapa kali menyelesaikan hafalan Alquran dan bahkan kini dipercaya untuk mengajar para ibu-ibu lanjut usia yang baru belajar mengaji.“Kebetulan disini saya yang bantu mengajar mengaji. Kami utamakan yang mualaf, karena mualaf ini masih perlu binaan. Walaupun usianya sudah berumur, banyak yang masih belum bisa mengaji dengan lancar,” ujarnya.Ia berharap dengan adanya yayasan ini, lebih banyak kaum mualaf di sekitar Pontianak yang dapat dibimbing untuk memperbaiki bacaan Alquran dan meningkatkan pemahaman agama Islam mereka. “harapan saya dengan adanya kantor mu'alap ini, kita bisa membimbing membina teman-teman yang mu'alap untuk bisa belajar mengaji, bisa pandai mengaji seperti teman-teman Islam asli,” harapnya.Ustad Ismail, Pengurus Yayasan Amal Mualaf Peduli menjelaskan ada sebanyak 30 peserra tadarus baik itu ibu-ibu atau remaja mualaf yang berasal dari berbagai daerah seperti Bengkayang, Landak, Batak, ada juga dari Ambon.“Alhamdulillah ada beberapa orang yang dari awalnya Iqro naik ke Al-Quran. Karena mereka ini semua mu'alaf, jadi walaupun umurnya udah berusia, tapi Alhamdulillah masih semangat untuk belajar. Ini yang bikin saya semangat mengajar mereka,” ungkapnya.Ismail mengatakan kegiatan tadarusan bersama ini dilakukan dua kali dalam seminggu, pada hari Sabtu dan Kamis. Selain mengaji, para peserta juga diajarkan fikih, tawhid, dan tajwid, untuk memperdalam pemahaman agama mereka.“Selama ini kami mengajar mereka, tidak ada kendala. Mereka sangat semangat,” katanya.“Kegiatan kami itu, awal kita belajar ngaji, yang Iqro-iqro, yang Al-Quran-Al-Quran. Setelah itu dari jam 1 sampai jam setengah 3 itu belajar mengaji. Terus dari jam setengah 3 sampai jam 3 lewat kami mengisi fikih. Terus selang-seling ada belajar fikih, tawhid, dan tajwid,” tambah Ismail.Lebih lanjut Ustad Ismail menambahkan, kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan mualaf, tanpa memandang latar belakang etnis. “Karena yayasan disini sesuai dengan nama yaitu Yayasan Muaalaf Peduli. Jadi kami disini menerima semua etnis. Yang penting mereka ini ingin benar-benar belajar agama disini. Dan ingin belajar untuk memperdalami Al-Quran, mempelajari Al-Quran dan agama tersebut,” sebutnya.Ia juga menekankan Yayasan Amal Mualaf Peduli juga memberikan pelajaran tanpa biaya kepada para peserta, terutama bagi mualaf dan anak yatim.“Disini tidak ada mempungut biaya. Selama dia mu'alaf, anak yatim khususnya, kami akan menggratiskan. Yang penting itu benar-benar ingin belajar,” tutupnya.
Pifabiz
PIFAbiz - YouTuber ternama Ria Ricis membagikan pengalaman kurang menyenangkan saat berurusan dengan kepolisian. Dalam salah satu video di kanal Ricis Official, ia mengungkapkan bahwa saat melaporkan akun haters ke Polres Metro Depok, ia justru dimintai uang oleh seorang kanit.“Dulu di tahun berapa ya, aku pernah laporin akun hate di Polres Depok depan ITC. Sama kanitnya langsung dimintain duit. Alasannya untuk alat-alat apa gitu tapi mungkin emang itu rules-nya, jadi aku kasih lah totalnya Rp10 juta,” ujar Ria Ricis.Namun, uang tersebut ternyata belum cukup. Pihak kepolisian terus meminta tambahan dana hingga akhirnya Ria Ricis memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pelaporan tersebut.“Terus itu udah. Karena dia minta lagi, minta lagi, yaudah aku cuekin aja. Nah itulah kenapa repot ya ngelaporin akun hate ya,” tambahnya.Kasus ini mengingatkan publik pada band punk Sukatani yang sebelumnya juga mengkritik dugaan praktik serupa dalam lagu Bayar Bayar Bayar. Lagu tersebut viral di media sosial sebelum akhirnya dihapus oleh band tersebut setelah mereka meminta maaf kepada institusi Polri. Kasus Sukatani semakin memperkuat perbincangan soal kebebasan berekspresi dan kritik terhadap aparat.Pengalaman Ria Ricis dan kontroversi Sukatani menambah sorotan terhadap dugaan pungutan liar dalam kepolisian.
Sports
PIFA, Sports - Pada Selasa (27/6/) kemarin, Training Camp Juventus Academy Indonesia di Dewantara Sports Center, Serpong, BSD City, resmi dibuka untuk meningkatkan pengalaman berharga bagi talenta muda sepak bola Indonesia. Menurut Tenaga Ahli Menteri (TAM) Bidang Komunikasi Publik, Mikha Tambayong, acara tersebut memberikan kesempatan unik kepada 60 peserta berusia 7 hingga 17 tahun untuk belajar teknik dan taktik sepak bola langsung dari pelatih berpengalaman internasional, seperti Lorenzo Santoni dari Juventus Academy dan Sebastiano Disco dari Juventus Academy Melbourne. Mika Tambayong menyampaikan apresiasinya terhadap Training Camp ini, menggambarkannya sebagai langkah penting dalam pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia. Menurutnya, peserta akan memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang cara bermain sepak bola yang baik dan benar, sambil mengembangkan karakter pribadi mereka. "Pada umumnya, Kemenpora sangat mengapresiasi kegiatan ini dan itu sangat bagus untuk pengembangan usia dini sepak bola kita. Mereka akan mempelajari teknik dan taktik bermain sepak bola, sehingga pengalaman dan pengetahuan mereka akan meningkat," ujar Mikha Tambayong, dikutip dari laman resmi kemenpora.go.id. Menurut Mika Tambayong, dengan melatih para talenta muda sepak bola Indonesia menggunakan metode yang tepat, akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi pemain profesional di masa depan dan menjadi bagian penting dalam tim nasional Indonesia. "Melalui sinergi antara Kemenpora dan para stakeholder sepak bola, kami berharap kegiatan ini yang berlangsung dari 27 Juni hingga 1 Juli mendatang dapat menginspirasi dan membangkitkan semangat generasi muda Indonesia dalam berolahraga. Kami memiliki harapan besar terhadap talenta muda sepak bola kita," tambah Mikha. Adapun dampak positif dari Training Camp Juventus Academy Indonesia menurut PIFASPORT yang dapat dirasakan yaitu sebagai berikut: 1. Pengembangan Sepak Bola Usia Dini Training Camp Juventus Academy Indonesia memberikan kesempatan berharga bagi talenta muda sepak bola Indonesia untuk belajar teknik dan taktik yang benar dalam bermain sepak bola. Melalui pengalaman ini, mereka dapat mengembangkan keterampilan mereka sejak dini dan meningkatkan potensi mereka sebagai pemain sepak bola. 2. Pengaruh Internasional Dalam Training Camp ini, peserta mendapatkan pembelajaran langsung dari pelatih berpengalaman internasional dari Juventus Academy, seperti Lorenzo Santoni dan Sebastiano Disco. Hal ini membawa pengaruh internasional yang signifikan dalam pembinaan sepak bola di Indonesia dan membuka wawasan serta standar baru bagi pesepakbola muda Indonesia. 3. Mendorong Karier Profesional Dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari Training Camp ini, peserta memiliki peluang untuk mengembangkan karier mereka sebagai pemain sepak bola profesional di masa depan. Pelatihan yang tepat dan bimbingan dari para ahli dapat membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka dan mempersiapkan mereka untuk bermain di level kompetitif yang lebih tinggi. 4. Peningkatan Kualitas Timnas Indonesia Melalui pelatihan dan pengembangan bakat di Training Camp Juventus Academy Indonesia, harapannya adalah bahwa peserta akan menjadi pemain yang berkualitas dan mampu berkontribusi pada skuad Timnas Indonesia di masa depan. Hal ini akan berdampak positif pada prestasi tim nasional dan meningkatkan daya saing sepak bola Indonesia di tingkat internasional. 5. Kolaborasi dengan Stakeholder Sepak Bola Sinergi antara Kemenpora dan para stakeholder sepak bola dalam kegiatan ini menunjukkan pentingnya kerja sama dalam memajukan olahraga sepak bola di Indonesia. Dengan melibatkan pihak-pihak terkait, seperti Juventus Academy, dapat tercipta kolaborasi yang menguntungkan dalam pengembangan bakat sepak bola di Indonesia. Secara keseluruhan, Training Camp Juventus Academy Indonesia memberikan dampak positif bagi pengembangan sepak bola usia dini, karier pemain, prestasi tim nasional, serta kerjasama dengan pihak terkait. Hal ini menjadikannya sebuah kegiatan yang penting dan bernilai bagi perkembangan sepak bola di Indonesia. (hs)