Edi Rusdi Kamtono saat silahturahmi dengan pengurus PDM dan Ortom Muhammadiyah se-Kota Pontianak, Sabtu (21/9/2024).

Edi Rusdi Kamtono saat silahturahmi dengan pengurus PDM dan Ortom Muhammadiyah se-Kota Pontianak, Sabtu (21/9/2024).

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalSilaturahmi dengan Pengurus PDM dan Ortom Muhammadiyah se-Pontianak, Edi Kamtono Paparkan Capaian dan Targetnya untuk 2024-2029

Silaturahmi dengan Pengurus PDM dan Ortom Muhammadiyah se-Pontianak, Edi Kamtono Paparkan Capaian dan Targetnya untuk 2024-2029

Pontianak | Minggu, 22 September 2024

PIFA, Lokal – Calon Wali Kota Pontianak Periode 2024-2029, Edi Rusdi Kamtono silahturahmi menemui pengurus PDM dan Ortom Muhammadiyah se-Kota Pontianak, di Sekretariat PDM, pada Sabtu (21/9/2024).

Dalam kunjungannya tersebut, Edi juga membahas sejumlah pencapaian hingga hal yang akan dilanjutkan pada periode mendatang. Pembahasan itu dimulai dari bantuan untuk guru, beasiswa untuk anak tidak mampu, hingga masalah drainase.

“Beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu ini sebenarnya sudah kita lakukan, sehingga wajib sekolah 12 tahun ini bisa terwujud dengan bantuan APBD, dana hibah, atau bansos ini sampai sekarang masih berjalan,” ucap Edi.

Dia juga memaparkan soal drainase di Pontianak yang menjadi fokus dalam infrastruktur, karena menurutnya, genangan Pontianak harus diatasi.

“Memang Pontianak ini rendah, kendalanya karena kita bangun rumah rendah rumah beton, ini yang jadi maslaah. Sekarang di Kota Pontianak yang menggenangi halaman maupun jalan tinggal 30-40% dibanding dulu hampir 80%,” paparnya.
Edi jabarkan skenario dengan upaya pompanisasi dan pembuatan pintu-pintu air, sehingga jika hujan turun upaya tersebut dapat mengatasi genangan yang ada di Pontianak. Dalam penataan bangunan, Edi juga berencana akan menata waterfront menjadi lebih baik, akan membangun masjid terapung, dan taman Al-Quran, serta taman terbuka lainnya.
Pada pertemuan tersebut, Edi juga membahas terkait gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di Pontianak. Saat menjabat, Edi kerap kali meminta Satpol PP untuk mengamankan mereka, dan langsung dilakukan pembinaan.

“Ini lebih dari 60% modus, sebenarnya mereka adalah ibu-ibu yang masih mampu, sehat dan bisa bekerja tapi modus mau mendapatkan uang yang cepat dan gampang,” ucapnya.

Edi juga menerangkan terkait masalah stunting di Pontianak, pada tahun 2022 saat dirinya masih menjabat angka stunting turun dari 24,6% menjadi 19,4% di tahun 2023.

“Nah sekadang saya liat 14,6% terjadi penurunan. Penyebab stunting ini memnag kita tidak bisa melihat anak setelah lahir kurang gizi misalnya, tapi ternyata saat anak masih di dalam kandungan. Faktor kemiskinan dan pengetahuan terkait pola makan jadi pengaruh,” jelasnya.

Dengan sejumlah paparan tersebut, Edi yakin dan optimis akan membangun, menata, serta menyelesaikan masalah yang ada di Pontianak menjadi lebih baik.

Rekomendasi

Foto: BLU CRU Experience Day Hadir kembali, Ngumpul Bareng, Asah Knowledge & Skill Safety Riding Bersama Muhammad Faerozi di Tasikmalaya | Pifa Net

BLU CRU Experience Day Hadir kembali, Ngumpul Bareng, Asah Knowledge & Skill Safety Riding Bersama Muhammad Faerozi di Tasikmalaya

Tasikmalaya
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Biar Amorim Gak Pusing Terus, Ini Cara MU Berjuang Hindari Degradasi | Pifa Net

Biar Amorim Gak Pusing Terus, Ini Cara MU Berjuang Hindari Degradasi

Inggris
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Ahok Mendorong Kejaksaan Agung Panggil Eks Dirut Patra Niaga Alfian Nasution | Pifa Net

Ahok Mendorong Kejaksaan Agung Panggil Eks Dirut Patra Niaga Alfian Nasution

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025
Foto: Real Madrid Umumkan Skuad Lengkap untuk Piala Dunia Antarklub 2025, Ini Daftarnya | Pifa Net

Real Madrid Umumkan Skuad Lengkap untuk Piala Dunia Antarklub 2025, Ini Daftarnya

Sports
| Kamis, 12 Juni 2025
Foto: Simeone Fokus ke Derby, Tak Peduli Drama Wasit yang Dikeluhkan Madrid | Pifa Net

Simeone Fokus ke Derby, Tak Peduli Drama Wasit yang Dikeluhkan Madrid

Spanyol
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: OM Lorenza: Bangkitnya Orkes Melayu Dangdut Jadul yang Mengguncang Jateng | Pifa Net

OM Lorenza: Bangkitnya Orkes Melayu Dangdut Jadul yang Mengguncang Jateng

Solo
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Uya Kuya Tuai Pro Kontra Usai Terima Dokter Estetik dan Owner Skincare di DPR RI | Pifa Net

Uya Kuya Tuai Pro Kontra Usai Terima Dokter Estetik dan Owner Skincare di DPR RI

Pifabiz
| Sabtu, 22 Februari 2025
Foto: Istana Tanggapi Video Monolog Gibran yang Tuai Banyak Kritik dari Publik | Pifa Net

Istana Tanggapi Video Monolog Gibran yang Tuai Banyak Kritik dari Publik

Indonesia
| Senin, 28 April 2025
Foto: Ini Pesan Haru Paula untuk Sang Anak Jelang Putusan Cerai dengan Baik Wong | Pifa Net

Ini Pesan Haru Paula untuk Sang Anak Jelang Putusan Cerai dengan Baik Wong

Indonesia
| Sabtu, 8 Maret 2025
Foto: Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir | Pifa Net

Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir

Landak
| Senin, 27 Januari 2025

Berita Terkait

Pifabiz

Foto: Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari | Pifa Net

Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari

PIFAbiz - Sherina Munaf resmi menggugat cerai suaminya, Baskara Mahendra Putra, ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Kamis (16/1). Gugatan tersebut telah terdaftar dengan nomor perkara No. 325/Pdt.G/2025.Humas PA Jakarta Selatan, Suryana, mengonfirmasi bahwa sidang perdana perceraian pasangan artis ini akan digelar pada Kamis, 30 Januari 2025.Kabar perpisahan ini muncul setelah rumah tangga mereka dikabarkan bermasalah sejak pertengahan 2024. Sherina bahkan sempat menghapus unggahan pernikahannya dengan Baskara di Instagram.Sherina dan Baskara pertama kali bertemu di gala premier film Bebas (2019) dan resmi menikah pada 3 November 2020 dalam sebuah acara sederhana yang hanya dihadiri keluarga dekat.

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025

Lifestyle

Foto: 5 Oleh-oleh dari Pontianak yang Bisa Dibawa ke Luar Kota dan Tahan Lama | Pifa Net

5 Oleh-oleh dari Pontianak yang Bisa Dibawa ke Luar Kota dan Tahan Lama

PIFA, Lifestyle - Setiap pergi ke daerah yang baru pertama kali dikunjungi, membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang sudah menjadi sebuah tradisi tersendiri. Di masing-masing daerah di Indonesia, oleh-oleh yang direkomendasikan pun beraneka ragam.Pontianak, misalnya, punya berbagai jenis olahan makanan dan minuman dengan cita rasa yang manis hingga asin. Bahkan di antaranya bisa menjadi pilihan sebagai oleh-oleh untuk teman atau keluraga.Apa saja? Berikut di antaranya:1. Kue BingkeKue bingke adalah salah satu kue basah yang berasal dari Pontianak. Kue bingke memiliki tekstur yang empuk, lembut, dan basah. Kue ini merupakan salah satu kue paling laris menjadi pilihan oleh-oleh bagi wisatawan.2. Lempok DurianBagi penyuka durian, kamu mungkin perlu mencoba lempok durian ketika berkunjung ke Pontianak. Bentuknya mirip seperti dodol, namun punya tekstur yang lebih kenyal.Lempok durian dibuat dengan menggunakan gula aren sebagai pemanisnya. Masa penyimpanannya pun cukup lama, yakni dapat bertahan selama 2 hingga 3 minggu.3. Kopi Bubuk AmingKopi bubuk Aming telah diproduksi sejak tahun 1970. Kopi lokal ini sudah tak asing di telinga warga Pontianak maupun wisatawan.Kamu juga bisa loh, datang langsung ke gerai kopi mereka untuk bersantai dan menikmati hidangannya. Tidak hanya Pontianak, Aming Coffee juga ada di Bogor, Tangerang, dan Kalimantan.4. Sirup SengkitSirup sengkit memiliki tekstur yang cukup kental. Biasanya, sirup sengkit dikemas dalam wadah semacam toples yang berukuran cukup besar. Bahan utama untuk membuat sirup sengkit adalah jeruk Pontianak dan buah plum yang diawetkan. Rasanya manis dan ada sensasi asam, namun terasa alami karena dibuat homemade.5. Dodol Lidah BuayaBerbeda dengan dodol khas Garut yang menggunakan ketan, dodol Pontianak ini menonjolkan penggunaan lidah buaya sebagai bahan utamanya. Meskipun menggunakan bahan pembuat yang sangat unik, dodol lidah buaya ini tetap memikat dengan kelezatannya.Dodol ini memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang kenyal. Warna dodolnya juga lebih cerah dibandingkan dengan dodol ketan yang umumnya berwarna gelap. Dodol lidah buaya ini biasanya hadir dalam warna hijau atau kuning transparan yang menarik. (ly)

Pontianak
| Kamis, 5 Desember 2024

Lokal

Foto: Resmi Dilantik Sebagai Anggota DPRD Singkawang, Tersangka Kasus Pencabulan Ajukan GPK ke Mabes Polri | Pifa Net

Resmi Dilantik Sebagai Anggota DPRD Singkawang, Tersangka Kasus Pencabulan Ajukan GPK ke Mabes Polri

PIFA, Lokal - Meski tengah berstatus sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur, HA tetap mengikuti pelantikan sebagai anggota DPRD Kota Singkawang periode 2024-2029. Pelantikan ini berlangsung pada Selasa (17/9/2024) di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang.Sebelumnya, HA sempat dikabarkan tidak menghadiri panggilan Polres Singkawang terkait kasusnya. Berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit di Pontianak, HA dinyatakan harus beristirahat hingga 27 September 2024 karena masalah kesehatan. Namun, kehadirannya dalam pelantikan ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak.Saat didekati wartawan, HA memilih untuk tidak memberikan komentar dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada tim kuasa hukumnya yang turut hadir dalam pelantikan.Rifky Pradana Suahputra, salah satu kuasa hukum HA, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan Gelar Perkara Khusus (GPK) di Wasidik Bareskrim Mabes Polri. Langkah ini diambil karena mereka merasa ada pelanggaran dalam proses penyidikan terhadap kliennya."Kami menduga ada pelanggaran struktural di dalam proses penyidikan terhadap klien kami yang mana setidaknya proses ini melanggar STR Kapolri tentang netrariltas polri," ujar Rifky seperti dikutip dari Suarakalbar.id jejaring PIFA, Rabu.Akbar Hidayatullah, kuasa hukum lainnya, menambahkan bahwa penetapan status tersangka terhadap HA dilakukan tanpa cukup bukti dan terkesan prematur. "Kami menduga ada rangkaian penyelidikan dan penyidikan yang tidak proper, yang tidak presisi," tegasnya.Pihak HA juga menunggu keputusan dari Kabareskrim untuk memastikan bahwa semua prosedur penanganan kasus sesuai aturan hukum. "Jadi kami belum mengetahui apa putusan dari Kabareskrim. Nanti apapun yang dilaksanakan oleh Polres Singkawang itu harus sesuai petunjuk dan arahan dari Kabareskrim," tambah Akbar.Mengenai kondisi kesehatan HA, Akbar menjelaskan bahwa kliennya memang mengalami gangguan jantung, dengan salah satu bagian jantungnya mengalami pembengkakan dan kebocoran. Meski demikian, tim kuasa hukum menegaskan bahwa mereka tidak menggunakan alasan kesehatan untuk menunda pemeriksaan oleh polisi, tetapi lebih fokus pada pengajuan GPK ke Mabes Polri.

Singkawang
| Rabu, 18 September 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5