Simon Tahamata Resmi Bergabung sebagai Kepala Pemandu Bakat PSSI, Siap Buru Talenta Garuda ke Seluruh Dunia
Indonesia | Sabtu, 24 Mei 2025
Simon Tahamata akan menjadi Kepala Pemandu Bakat PSSI. (NurPhoto via Getty Images)
Indonesia | Sabtu, 24 Mei 2025
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Berdasarkan hasil kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Korea Selatan, setidaknya ada empat fokus kerja sama yang dibahas untuk proyek pembangunan infrastruktur dan pengembangan kota cerdas di tanah air. Seusai pertemuan, Menteri PUPR mengatakan, terdapat sejumlah kerja sama konkrit yang telah dan akan dilakukan antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian PUPR dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT). “Kementerian PUPR telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan dan MOLIT sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bentuk kerja samanya yakni pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten untuk penyediaan air baku di Jakarta bagian Barat, termasuk pembangunan water treatment plan dan jaringan distribusinya. Kemudian juga sedang dilakukan feasibility study untuk Semarang Smart Water System,” terangnya. Dia menambahkan, ketika mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo telah dibahas dan disepakati empat bentuk kerja sama konkrit khususnya terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. “Ada beberapa kerja sama yang sudah kita sepakati. Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik. Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,” jelasnya. Kemudian, kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. “Kerja sama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun. Ada yang namanya smart village yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut,” tambah Menteri PUPR. Smart village di IKN Nusantara akan dibangun 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korea Selatan. Terakhir, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan akan dibangun immerse tunnel yang sesuai dengan konsep forest city. Basuki menegaskan bahwa pemerintah tak akan membangun jembatan secara fisik, tujuannya untuk melindungi fauna dan flora endemik di sekitar Teluk Balikpapan. “Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan feasibility study-nya untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan basic design-nya, sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” tutup Basuki. (yd)
Lokal
Berita Sambas, PIFA - Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menggelar kegiatan pembukaan Musyawarah Regional IV Forum Silaturahmi Studi Islam Ekonomi Syariah (foSSEI) KALBAR-TENG. Di Aula Utama IAIS Sambas, Kamis (05/11/2021) Adapun tema dari Kegiatan pada hari ini yaitu "Mencetak leadership yang berintegritas untuk mendakwahkan nilai-nilai ekonomi islam dan merajut ukhuwah melalui musyawarah". Turut hadir dalam Acara Pembukaan yakni dari pemerintahan daerah Dr. Muriadi. Ph. D dan Suhut Firmansyah, S.Sos, M.S.I, Wakil Rektor IAIS Sambas Dr. Alkadri, S.Ag, M.Ag, Dekan Fakultas FEBI Dr.Sri Deti, SE, MEI, Rio Chaniado Anggara Presidium Nasional FoSSEI dan Kordinator Regional FoSSEI KalBarTeng Muhammad Rafiuddin serta perwakilan dari Kelompok Studi Ekonomi Islam dari masing masing kampus di Regional. Wahyu Perdana selaku Ketua BEM FEBI IAIS Sambas berharap dengan diadakannya Kegiatan pada kali ini dapat meningkatan tali silaturahmi serta nantinya lahir pemimpin dan pengurus pengurus FoSSEI yang dapat membumingkan dan mendakwahkan nilai ekonomi islam terutama di KALBAR-TENG. “Saya berharap kegiatan musyawarah regional dapat meningkatkan tali silaturahmi serta dapat menghasilkan pemimpin dan pengurus baru yang dapat mendakwahkan nilai nilai ekonomi islam khususnya di KALBAR-TENG” Ucapnya. Selain itu, Muhammad Rafiuddin Selaku Kordinator Regional FoSSEI KalBar-Teng Dalam Sambutan Terakhir dia Kepengurusan Regional Mengatakan kegiatan ini sebagai semangat bersama dan evaluasi untuk pertanggung jawabab kepengurusan. " Dengan adanya Agenda ini dapat membakar semangat Kader Ekonom Rabbani dalam mendakwahkan Ekonomi Islam di Masyarakat dan Agenda Mureg ini Merupakan Forum Evaluasi bagi Kepengurusan Regional dan Menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban bagi kami yang dia beri amanah," Ucapnya. Rio Chaniago Anggara Selaku Presidium FoSSEI Nasional mengharapkan agar mengakselerasi dakwah ekonommi syariah. “Harapan besar dari kami yakni bagaimana FoSSEI KLABAR-TENG dapat mengakselerasikan dakwah ekonomi syariah” Ujarnya. "Dengan diselenggarakannya Kegiatan Pada kali ini semoga dapat melahirkan kader kader terbaik yang mampu mempercepat proses pengembangan ekonomi Syariah,"tambahnya selain itu dia juga berharap agar lahirnya pemimpin baru agar bisa di tarik ke tingkat Nasional "Besar harapan kami ketika ada pemimpin- pemimpin baru maka ada ide besar yang mampu kita coba tarik ke nasional, “ ujarnya.