Foto Ilustrasi: Reuters/Johannes P. Christo

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Bank Dunia memberikan penilaian yang positif atas perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. 

Menurut Bank Dunia, Indonesia merupakan negara yang relatif bisa menjaga stabilitas perekonomian dengan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi pada level sekitar lima persen di antara negara-negara lainnya yang sekarang sedang menghadapi situasi serba sulit.  Sebelumnya, Bank Dunia mengucapkan selamat atas presidensi G20 Indonesia. 

“(Bank Dunia) menaruh banyak harapan yang dapat dilakukan Indonesia dengan kesempatan presidensi ini. Kemudian Bapak Presiden mengatakan, berharap nanti ada komunike yang bisa dihasilkan dalam pertemuan akan datang di Bali,” kata Menteri PPN dalam keterangannya selepas pertemuan.

“Mudah-mudahan bisa mencapai di atas 5 persen pada tahun ini dan kita sudah buktikan pada setidak-tidaknya semester pertama ini mungkin mendekati di atas 5,1 persen,” timpalnya. 

Pada pertemuan tersebut, Bank Dunia juga menyarankan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonominya dari sumber-sumber lain, misalnya dari ekspor. Terkait ekspor, lanjut Suharso Bank Dunia menilai perlu sebuah reformasi struktural yang dapat menekan tarif.

“Jadi tariff barrier itu kalau bisa dikurangi dan dengan demikian Indonesia punya sumber pertumbuhan yang lain selain investasi yang sekarang sudah dilakukan,” ucap Suharso.

Bank Dunia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam hal keamanan pangan dan transisi energi, termasuk memuji Indonesia yang telah menyiapkan peta jalan untuk ekonomi hijau ke depan.

“Sudah dilakukan secara bertahap dan kemudian juga telah menyatakan komitmen Bank Dunia mendukung pembiayaan di energi, blue economy, food security, mangrove, dan climate change, kira-kira sekitar 1,6 miliar Dolar AS,” tandasnya.

Turut pula mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara Delegasi Bank Dunia yang hadir yakni Axel van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President East Asia and Pacific, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia and Timor-Leste. (yd) 

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Bank Dunia memberikan penilaian yang positif atas perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. 

Menurut Bank Dunia, Indonesia merupakan negara yang relatif bisa menjaga stabilitas perekonomian dengan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi pada level sekitar lima persen di antara negara-negara lainnya yang sekarang sedang menghadapi situasi serba sulit.  Sebelumnya, Bank Dunia mengucapkan selamat atas presidensi G20 Indonesia. 

“(Bank Dunia) menaruh banyak harapan yang dapat dilakukan Indonesia dengan kesempatan presidensi ini. Kemudian Bapak Presiden mengatakan, berharap nanti ada komunike yang bisa dihasilkan dalam pertemuan akan datang di Bali,” kata Menteri PPN dalam keterangannya selepas pertemuan.

“Mudah-mudahan bisa mencapai di atas 5 persen pada tahun ini dan kita sudah buktikan pada setidak-tidaknya semester pertama ini mungkin mendekati di atas 5,1 persen,” timpalnya. 

Pada pertemuan tersebut, Bank Dunia juga menyarankan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonominya dari sumber-sumber lain, misalnya dari ekspor. Terkait ekspor, lanjut Suharso Bank Dunia menilai perlu sebuah reformasi struktural yang dapat menekan tarif.

“Jadi tariff barrier itu kalau bisa dikurangi dan dengan demikian Indonesia punya sumber pertumbuhan yang lain selain investasi yang sekarang sudah dilakukan,” ucap Suharso.

Bank Dunia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam hal keamanan pangan dan transisi energi, termasuk memuji Indonesia yang telah menyiapkan peta jalan untuk ekonomi hijau ke depan.

“Sudah dilakukan secara bertahap dan kemudian juga telah menyatakan komitmen Bank Dunia mendukung pembiayaan di energi, blue economy, food security, mangrove, dan climate change, kira-kira sekitar 1,6 miliar Dolar AS,” tandasnya.

Turut pula mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara Delegasi Bank Dunia yang hadir yakni Axel van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President East Asia and Pacific, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia and Timor-Leste. (yd) 

0

0

You can share on :

0 Komentar