Ketum PDIP Megawati menanggapi dukungan Budiman Sudjatmiko ke Prabowo Subianto. (Detikcom)

PIFA, Politik - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya buka suara soal kadernya yakni Budiman Sudjatmiko, yang baru saja mendeklarasikan mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai Capres 2024. Megawati mengibaratkan manuver yang dilakukan Budiman sebagai dansa politik. 

"Jadi Pak Jokowi, setelah periode 1 begitu selesai periode 2. Jadi saya ini dipanggil ditanya 'Bu suasana nanti ketika akan pemilu kalau menurut Ibu suasananya seperti apa?'," kata dia dalam sambutannya di acara temu kader yang berlangsung  di Kantor DPD Yogyakarta kemarin, mengutip detikcom. 

"Saya gampang aja, 'Pak, Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?', 'Loh saya nanya urusan politik kok Ibu urusan berdansa'," tambahnya.

Megawati mengemukakan bahwa berdansa memiliki makna sebagai simbol dukungan, baik secara individu, berpasangan, maupun dalam kelompok. Ia memberikan contoh dalam konteks berdansa, di mana pasangan dapat berubah-ubah.

"Gampang Pak itu simbol, berdansa itu bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai, terus bisa slow motion, gerakannya pelan seperti Waltz, terus ada rumba yang ngoprek-ngoprek ngobrong, ada rock and roll, nanti kalau udah ganti-ganti pasangan, yang itu ganti sono, yang ini ganti sini. Terus Beliau (Jokowi) sambil ketawa, 'Oh saya paham'," bebernya.

Budiman Sudjatmiko turut memberikan respons terhadap pernyataan tersebut. Ia menyebut bahwa pernyataan Ketua Umum partainya itu mencerminkan kebijaksanaan.

Tanggapan tersebut diutarakan dalam sebuah dialog dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI yang diadakan di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa (22/8/2023). Budiman memberikan jawaban atas pertanyaan Helmy Yahya mengenai pernyataan Megawati.

"Oh (pernyataan) Ibu Mega tadi siang, ya Ibu Mega menanggapi secara soft, lembut dan bijak, biasa dalam dinamika politik orang menari berdansa, orang gonta-ganti pasangan biasa dalam politik," terang dia.

"Waktu itu Bu Mega menjawab pertanyaan Pak Jokowi mengenai situasi di dalam politik, jadi apa yang saya lakukan di mata Bu Mega masih dianggap dalam batas kewajaran kalau boleh saya tafsirkan begitu. Dan saya harap kunjungan saya ke acara PSI pun masih tetap dalam batas kewajaran," tuturnya menambahkan. (yd)

PIFA, Politik - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya buka suara soal kadernya yakni Budiman Sudjatmiko, yang baru saja mendeklarasikan mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai Capres 2024. Megawati mengibaratkan manuver yang dilakukan Budiman sebagai dansa politik. 

"Jadi Pak Jokowi, setelah periode 1 begitu selesai periode 2. Jadi saya ini dipanggil ditanya 'Bu suasana nanti ketika akan pemilu kalau menurut Ibu suasananya seperti apa?'," kata dia dalam sambutannya di acara temu kader yang berlangsung  di Kantor DPD Yogyakarta kemarin, mengutip detikcom. 

"Saya gampang aja, 'Pak, Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?', 'Loh saya nanya urusan politik kok Ibu urusan berdansa'," tambahnya.

Megawati mengemukakan bahwa berdansa memiliki makna sebagai simbol dukungan, baik secara individu, berpasangan, maupun dalam kelompok. Ia memberikan contoh dalam konteks berdansa, di mana pasangan dapat berubah-ubah.

"Gampang Pak itu simbol, berdansa itu bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai, terus bisa slow motion, gerakannya pelan seperti Waltz, terus ada rumba yang ngoprek-ngoprek ngobrong, ada rock and roll, nanti kalau udah ganti-ganti pasangan, yang itu ganti sono, yang ini ganti sini. Terus Beliau (Jokowi) sambil ketawa, 'Oh saya paham'," bebernya.

Budiman Sudjatmiko turut memberikan respons terhadap pernyataan tersebut. Ia menyebut bahwa pernyataan Ketua Umum partainya itu mencerminkan kebijaksanaan.

Tanggapan tersebut diutarakan dalam sebuah dialog dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI yang diadakan di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa (22/8/2023). Budiman memberikan jawaban atas pertanyaan Helmy Yahya mengenai pernyataan Megawati.

"Oh (pernyataan) Ibu Mega tadi siang, ya Ibu Mega menanggapi secara soft, lembut dan bijak, biasa dalam dinamika politik orang menari berdansa, orang gonta-ganti pasangan biasa dalam politik," terang dia.

"Waktu itu Bu Mega menjawab pertanyaan Pak Jokowi mengenai situasi di dalam politik, jadi apa yang saya lakukan di mata Bu Mega masih dianggap dalam batas kewajaran kalau boleh saya tafsirkan begitu. Dan saya harap kunjungan saya ke acara PSI pun masih tetap dalam batas kewajaran," tuturnya menambahkan. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar