Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalSoal Kedatangan Jokowi ke Kalbar, Badko HMI Kalbar: Banjir Surut, Percuma Presiden Datang Jika Tidak Bawa Solusi

Soal Kedatangan Jokowi ke Kalbar, Badko HMI Kalbar: Banjir Surut, Percuma Presiden Datang Jika Tidak Bawa Solusi

Kalbar | Rabu, 8 Desember 2021

Berita Kalbar, PIFA - Menjelang kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dengan beberapa agenda kunjungan di Provinsi Kalimantan Barat, menuai respon dari beberapa kalangan aktifis mahasiswa di antaranya Badan Koordinasi  Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Kalimantan Barat (Badko HMI Kalbar) pada Selasa (07/12/2021).

Kehadiran orang nomor 1 di Republik Indonesia ini sepatutnya direspon oleh seluruh masyarakat dikarenakan Kalimantan Barat baru beberapa waktu yang lalu dilanda bencana banjir terparah dalam sejarahnya.

Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (Kabid PTKP) HMI Kalbar Darsono mengatakan bahwa masyarakat harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan penderitaan dan tuntutan pasca bencana banjir. Karena, kedatangan Presiden menjadi percuma jika tidak membawa solusi penanganan banjir di Kalimantan Barat.  

“Sudah sepatutnya kita sebagai masyarakat Kalimantan Barat merespon kedatangan Presiden Jokowi, karena baru-baru ini Kalimantan Barat dilanda oleh bencana banjir dan faktanya bencana ini menjadi yang terparah dalam sejarah Kalimantan Barat, dan kesempatan ini harus kita maksimalkan untuk menyampaikan keluhan penderitaan dan tuntutan. HMI Juga akan menyampaikan beberapa tuntutan yang merupakan solusi jangka panjang banjir Kalbar yang harus direalisasikan oleh Presiden. Karna menurut kami banjir sudah surut, percuma Presiden ke sini kalau tidak membawa solusi kongkrit,” Tegasnya.

 Lebih lanjut, Darsono mengatakan Pemerintah Pusat tidak serius untuk menanggulangi persoalan banjir di Kalbar. Saat ini belum ada langkah kongkrit untuk mengatasi dan menanggulangi persoalan banjir di Kalbar. Akibatnya, persoalan banjir masih menjadi momok untuk masyarakat terkhusus di daerah-daerah yang rawan terjadi banjir.

“Kami menilai Pemerintah Pusat hari ini tidak serius untuk mengatasi persoalan banjir di Kalimantan Barat dan juga belum ada langkah kongrit  dalam menanggulangi persoalan banjir ini, dan kalau tidak ada penyelesaiannya persoalan ini akan menjadi momok untuk masyarakat. Dalam kesempatan ini Kami Badko HMI Kalimantan Barat akan menyampaikan beberapa tuntutan agar direalisasikan oleh Presiden Republik Indonesia, sehingga kunjungan Presiden RI kali ini tidak percuma” ungkapnya.

Adapun tuntutan yang akan disampaikan oleh BADKO HMI Kalimantan Barat antara lain :
1. Pengerukan Sungai Kapuas (terutama di bagian muara sungai)
2. Pelarangan izin baru kebun sawit
3. Penanaman jutaan pohon di sepanjang DAS Kapuas dan rehabilitasi hutan
4. Membangun jutaan sumur resapan di Kabupaten/Kota yang dilalui sungai kapuas
5. Tindak tegas penambang emas ilegal di sepanjang sungai Kapuas
6. Bantuan pembangunan rumah panggung bagi masyarakat yang terdampak banjir tahunan
7. Bangun bendungan raksasa untuk pengendalian banjir sungai Kapuas dan sebagai sumber energi listrik.
8. Membuat Pusat Pengaduan Banjir Sungai Kapuas.

“Kumpulan tuntutan ini merupakan hasil pengamatan kami di lapangan dan tuntutan ini hanya bisa diselesaikan oleh Presiden, ” Kata Darsono yang juga merupakan Ketua IKAMI Sulsel Korwil  Kalbarteng.

Rekomendasi

Foto: 5 Film Horor Indonesia Tayang di Bioskop Januari 2025 | Pifa Net

5 Film Horor Indonesia Tayang di Bioskop Januari 2025

Indonesia
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto: Mengenal Carmen, Idol K-Pop Indonesia Pertama yang Gabung SM Entertainment | Pifa Net

Mengenal Carmen, Idol K-Pop Indonesia Pertama yang Gabung SM Entertainment

Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025
Foto:   Hakim Menangis, Eks Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun dan Dirampas Hartanya Rp 1 Triliun | Pifa Net

Hakim Menangis, Eks Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun dan Dirampas Hartanya Rp 1 Triliun

Politik
| Sabtu, 21 Juni 2025
Foto: KPK Selidiki Dugaan Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek, Terkait Kasus Chromebook | Pifa Net

KPK Selidiki Dugaan Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek, Terkait Kasus Chromebook

Nasional
| Jumat, 18 Juli 2025
Foto: Pabrik PT Alas Kusuma Kubu Raya Dilalap Api, Diduga Bermula dari Turbin Boiler | Pifa Net

Pabrik PT Alas Kusuma Kubu Raya Dilalap Api, Diduga Bermula dari Turbin Boiler

Kubu Raya
| Jumat, 23 Mei 2025
Foto: Soal Bertemu Jokowi, Bahlil Tegaskan Seluruh Menteri Kabinet Merah Putih Berada di Bawah Komando Presiden Prabowo | Pifa Net

Soal Bertemu Jokowi, Bahlil Tegaskan Seluruh Menteri Kabinet Merah Putih Berada di Bawah Komando Presiden Prabowo

Indonesia
| Rabu, 16 April 2025
Foto: Amorim Siap Lepas Andre Onana Jika Ada Tawaran | Pifa Net

Amorim Siap Lepas Andre Onana Jika Ada Tawaran

Indonesia
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Barbie Hsu, Pemeran Shancai Meteor Garden Meninggal Dunia | Pifa Net

Barbie Hsu, Pemeran Shancai Meteor Garden Meninggal Dunia

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Kreatif Tanpa Batas! Fazzio Modifest Jadi Arena Adu Kreativitas Anak Muda Yogyakarta    | Pifa Net

Kreatif Tanpa Batas! Fazzio Modifest Jadi Arena Adu Kreativitas Anak Muda Yogyakarta

Nasional
| Sabtu, 7 Juni 2025
Foto: Surat Terbuka Viral, Wirda Mansur Dituntut Bayar Utang oleh Komunitas Bisnisnya | Pifa Net

Surat Terbuka Viral, Wirda Mansur Dituntut Bayar Utang oleh Komunitas Bisnisnya

Pifabiz
| Senin, 17 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Cipayung Plus Kalbar Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Kalbar | Pifa Net

Cipayung Plus Kalbar Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Kalbar

Berita Pontianak, PIFA - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus  Kalbar yang terdiri dari GMNI, HMI, GMKI, IMM, KAMMI, dan PMII menggelar ujuk rasa di Kantor DPRD Kalbar, yang digelar Rabu (13/4/2022) sore.   Berdasarkan pantauan dari PIFA massa yang tergabung dalam beberapa organisasi mahasiswa  tertahan di luar pagar Gedung DPRD Provinsi yang sempat menyebabkan kemacetan di Jl Ahmad Yani Pontianak.   Hingga berita ini diturunkan, ratusan masa masih melakukan orasi dan menyampaikan pendapat dengan tertib dan sebagian perwakilan organisasi mahasiswa masih melakukan negosiasi dengan aparat keamanan untuk meminta masuk ke lingkungan DPRD Kalbar. (ja) 

Pontianak
| Rabu, 13 April 2022

Lokal

Foto: Petani di Sintang Ikuti Sekolah Lapang Iklim BMKG, Mereka Dibekali Teknik Bercocok Tanam | Pifa Net

Petani di Sintang Ikuti Sekolah Lapang Iklim BMKG, Mereka Dibekali Teknik Bercocok Tanam

Sintang - Sekelompok petani di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mengikuti Sekolah Lapang Iklim (SLI) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebanyak 25 petani menerima pembekalan teknik bercocok tanam dalam kegiatan tersebut. Seperti dilansir dari Antara Kalbar (3/9), SLI bertujuan untuk membantu mereka menjaga produktivitas pertanian di tengah meningkatnya potensi cuaca ekstrem. Asisten Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Yustinus mengungkapkan bahwa materi yang dipaparkan kepada para petani terkait pemahaman cuca dan iklim.  "SLI itu untuk pemahaman cuaca dan iklim, sehingga petani dapat menyusun strategi dan perencanaan tanam, agar tidak mengalami gagal panen yang berujung kerugian bagi petani," ungkapnya. Yustinus berharap, SLI menambah wawasan pengetahuan petani dalam mencari rujukan tentang cuaca dan iklim untuk usaha pertaniannya, selain faktor produksi, seperti pupuk dan benih. "Kami berharap pada para petani agar bisa menyebarluaskan ilmu yang didapatkan di SLI kepada teman-teman yang lain dan dapat diamalkan dengan baik," tambahnya. Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Sintang mengapresiasi kegiatan SLI. Menurut pihaknya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat karena memberdayakan petani di Kelam Permai. "Kami mengharapkan seluruh penyuluh pertanian yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen iklim dari BMKG di masyarakat terkhusus para petani,” tututrnya. Kemudian, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perkebunan Sintang Sonya Puspasari menyampaikan bahwa program dari Kementerian Pertanian dan Perkebunan pada tahun ini berfokus pada peningkatan prodiktivitas pertanian untuk mendukung keberlangsungan pada masa-masa sulit, seperti pademi Covid-19 saat ini. "Pertanian adalah sektor yang bertahan pada masa pandemi, salah satu hal yang menunjang produktivitas pertanian ialah peningkatan kapasitas serta keterampilan dari petani sebagai pelaku utama. Karena itu kita juga harus melihat dengan baik semua sarana serta prasarana yang diperlukan agar dapat menunjang kegiatan dengan baik," terang Sonya pada Antara Kalbar (3/9). SLI diikuti 25 peserta, kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik di tengah pandemi, sambung Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah Luhur Tri Uji Prayitno. Luhur juga menyampaikan harapannya pada para petani yang mengikuti SLI. "Harapan saya, semoga teman-teman petani sekalian dapat menyerap materi yang telah diberikan oleh tim BMKG agar ke depannya dapat menjadi teladan untuk teman-teman petani lainnya, yang belum dapat bergabung pada kesempatan kali ini," harapnya.

Tim Redaksi
| Jumat, 3 September 2021

Lokal

Foto: Marak Manusia Silver di Kalbar, Rata-rata Anak di Bawah Umur | Pifa Net

Marak Manusia Silver di Kalbar, Rata-rata Anak di Bawah Umur

PIFA, Lokal - Manusia silver akhir-akhir ini marak ditemukan di sejumlah persimpangan jalan atau lampu merah yang berada di Kalimantan Barat (Kalbar). Mirisnya aksi ngemis itu mayoritas dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Melansir dari suarakalbar, beredar di media sosial Instagram sebuah video aksi pengamen manusia silver di perempatan lampu merah Jalan Mayor Alianyang-Adi Sucipto, Kubu Raya, Kalbar. Dalam video itu terlihat dua orang manusia silver laki-laki dan perempuan sedang ngamen.  Keduanya tampak berkeliling dengan membawa sebuah kotak kardus dan berharap para pengguna jalan yang berhenti di lampu merah memberikan mereka uang. Namun yang menjadi perhatian, manusia silver tersebut dilakoni oleh anak-anak di bawah umur. Sebelumnya, SatPol PP diktahui telah sempat mengamankan sejumlah peminta-minta di perempatan jalan yang mengecat tubuhnya dengan warna emas ataupun silver. Mereka kebanyakan berasal dari luar Pontianak. Namun setelah penertiban dengan pendekatan persuasif, mereka kembali mengulangi aksi ngemis menjadi manusia silver. Sebagai informasi, dalam Perda Tibum dituliskan bahwa aktivitas meminta-minta atau berjualan di fasilitas umum termasuk di persimpangan jalan merupakan hal yang dilarang dalam perda tersebut. Manusia silver ini sama halnya dengan gelandangan atau pengamen lainnya yang dilarang untuk meminta-minta di fasilitas umum termasuk di persimpangan jalan. (ly) 

Pontianak
| Senin, 13 Mei 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5