Momen saat Ole Romony diumumkan Oxford United yang berlaga di Kasta Kedua Liga Inggris. (Dok. Oxford United)

Momen saat Ole Romony diumumkan Oxford United yang berlaga di Kasta Kedua Liga Inggris. (Dok. Oxford United)

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsSoal Ole Romeny, Rahmad Darmawan: Timnas Indonesia Butuh Striker Komplet

Soal Ole Romeny, Rahmad Darmawan: Timnas Indonesia Butuh Striker Komplet

Indonesia | Sabtu, 15 Februari 2025

PIFA.CO.ID, SPORTS - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, menilai Ole Romeny bisa menjadi solusi bagi lini depan Skuad Garuda. Pemain berusia 24 tahun itu resmi menjadi Warga Negara Indonesia setelah mengucapkan sumpah pewarganegaraan pada 8 Februari 2025 di London, Inggris. Debutnya bersama Timnas Indonesia diharapkan segera terjadi, terutama menjelang laga melawan Australia pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Untuk striker saya berharap pada Ole Romeny," ujar Rahmad Darmawan dalam kutipan dari YouTube Arya Sinulingga.
"Sebab masalah kita itu tidak punya striker komplet di dalam strategi," lanjutnya.

Rahmad menekankan bahwa Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert memerlukan sosok penyerang yang serbabisa dan mampu mengoptimalkan setiap peluang. Ia menilai Romeny bisa menjadi jawaban atas kekurangan di lini depan, terutama dalam eksekusi serangan yang membutuhkan striker dengan kemampuan individu tinggi.

"Striker itu pemain yang paling tidak mudah karena tidak punya ruang yang lebar karena dilapisi dua bek tengah lawan, ada juga pemain nomor 6 dari lawan," jelas Rahmad. "Oleh karena itu butuh striker komplet sebagai target man atau pemain yang punya kemampuan individu dalam eksekusi bola."

Meski demikian, ia mengingatkan agar Timnas Indonesia tidak hanya bergantung pada Ole Romeny. Rahmad menyarankan agar Patrick Kluivert tetap menyiapkan alternatif di lini serang, termasuk Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Hokky Caraka, dan Ramadhan Sananta.

"Kehadiran Ole Romeny adalah jawaban, tapi kita harus siapkan pemain lain di posisi itu antara Struick atau Ramadhan Sananta," tegasnya.

Timnas Indonesia masih memiliki empat pertandingan tersisa di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah menghadapi Australia, Skuad Garuda akan bertemu Bahrain pada 25 Maret 2025, sebelum menghadapi China dan Jepang pada Juni 2025.

Rekomendasi

Foto: Nikita Mirzani Kapok Bekerja Sama Tanpa Perjanjian Bermaterai Usai Jadi Tersangka | Pifa Net

Nikita Mirzani Kapok Bekerja Sama Tanpa Perjanjian Bermaterai Usai Jadi Tersangka

Pifabiz
| Sabtu, 22 Februari 2025
Foto: Polisi Amankan 4 Tukang Parkir Lakukan Pungutan Liar di Gor Pangsuma Pontianak | Pifa Net

Polisi Amankan 4 Tukang Parkir Lakukan Pungutan Liar di Gor Pangsuma Pontianak

Pontianak
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: Sekda Kapuas Hulu Ajak Masyarakat Peduli Sampah di Peringatan HPSN 2025 | Pifa Net

Sekda Kapuas Hulu Ajak Masyarakat Peduli Sampah di Peringatan HPSN 2025

Kapuas Hulu
| Sabtu, 22 Februari 2025
Foto: Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan | Pifa Net

Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan

Indonesia
| Senin, 3 Maret 2025
Foto: Jadwal Rilis dan Alur Cerita Film Captain America: Brave New World | Pifa Net

Jadwal Rilis dan Alur Cerita Film Captain America: Brave New World

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto:  Ahmad Dhani Sebut Alyssa Daguise Perempuan Tercantik Kelahiran 1998 | Pifa Net

Ahmad Dhani Sebut Alyssa Daguise Perempuan Tercantik Kelahiran 1998

Pifabiz
| Jumat, 3 Januari 2025
Foto: Bupati Kapuas Hulu Hadiri Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan di Putussibau Utara | Pifa Net

Bupati Kapuas Hulu Hadiri Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan di Putussibau Utara

Kapuas Hulu
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Penelitian: Sikap Ceria Bantu Hadapi Tantangan Hidup dengan Lebih Baik | Pifa Net

Penelitian: Sikap Ceria Bantu Hadapi Tantangan Hidup dengan Lebih Baik

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Garuda Muda Siap Tempur di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Fokus Matangkan Strategi | Pifa Net

Garuda Muda Siap Tempur di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Fokus Matangkan Strategi

China
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Resep Tempe Bacem yang Legit dan Gurih, Cocok untuk Teman Nasi Hangat | Pifa Net

Resep Tempe Bacem yang Legit dan Gurih, Cocok untuk Teman Nasi Hangat

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Tasyakuran, FOKMA Gelar Sharing Session Dalam Menghadapi Politik Masa Kini  | Pifa Net

Tasyakuran, FOKMA Gelar Sharing Session Dalam Menghadapi Politik Masa Kini 

Berita Kalbar, PIFA - Forum Komunikasi Mahasiswa Alawiyin (FOKMA) menggelar tasyakuran kepengurusan ketiga dan sharing session mengusung tema "Tantangan mahasiswa Alawiyin dalam menghadapi politik masa kini" di caffee Arabian, Jl. Tanjung Raya II Pontianak Timur, Selasa (27/12/2021) malam. Wakil ketua II DPRD Prov Kalbar, Syarif Amin Muhammad mengatakan organisasi FOKMA adalah perkumpulan etnis Alawiyin atau sebutan golongan peranakan Arab dengan tujuan agar lebih maju, kedepanya tidak hanya respek agama juga respek dalam birokrasi dan pendidikan juga tidak kalah saing dengan organisasi etnis mahasiswa lainya yang ada di Kalbar. "Memang hari ini tasyakuran dalam terpilih kepengurusan baru pada priode 2021-2022, dan sharing season untuk memupuk kader-kader lebih lebih baik, baik bidang politik, akademisi tidak hanya agama, agar FOKMA bisa bersaing dengan organisasi Mahasiswa lainya," ujarnya kepada PIFA. Lanjutnya, dalam kepengurusan oraganisasi FOKMA ketiga masih perlu perbaikan-perbaikan tata tertib organinasi dilapangan dan internal. Kegiatan tersebut mengusung tema "Tantangan mahasiswa Alawiyin dalam menghadapi politik masa kini" sesuai isu-isu yang berkembang di Pontianak bahwa 2024 ada Pilkada dan Pileg, mereka ingin tahu. Karena Kota Pontianak juga didirikan Sultan Syarif Abdurahman Alkadrie, dari mereka ada keturannya berkecimpung di pilkada 2024 mendatang.  "Memang saat ini belum ada figur, dipersilahkan kepada yang lain, siapa saja yang diusung mereka untuk pemimpin Kota Pontianak yang penting baik tidak menjadi masalah, kalau ingin kebanggaan dari keturanan itu sendiri dan mendiskripsikan orang lain," katanya. Syarif Amin Muhammad berharap  adanya kepengurusan baru FOKMA untuk berpikir positif, walaupun organisasi internal Alawiyin jangan menjadi menjadi Eklusif, terus berbaur dan menyumbang ide-ide yang positif membangun Kota Pontianak pada khususnya dan Kalbar pada umumnya. "Tidak hanya eklusif seakan-akan yang lain tidak dipandang, tetapi mereka mereka ingin diakui tidak hanya bidang agama, politik dan dibidanng lainya yang ada di Kalbar," paparnya. Ketua Umum FOKMA, Syarif Maulana Assegaff menyampaikan beberapa poin hasil narasumber Syarif Amin Muhammad politik untuk pemuda-pemudi harus bersatu jangan ada perpecahan agar tidak terbaginya suara-suara untuk orang-orang yang benar-benar layak dipilih.  Kemudian dapat membentuk karakter seorang pemimpin atau seseorang yang bergelut di bidang politik, karena karakter harus dibentuk dari sejak saat ini.  Dalam kepengurusan priode 2021-2022 dirinya akan melatih para kader-kadernya agar bisa berkompeten di luar dan sesama mahasiswa antar kampus lainnya. Karena organisasi FOKMA mencakup keseluruhan yang ada di Kalimantan Barat "Kita sebagai mahasiswa harus mampu berpikir dan mampu untuk memilah pemimpin yang benar-benar bisa bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya, serta berpikir kritis kalau pemimpin yang kita pilih bisa memperjuangkan aspirasi aspirasi mahasiswa Kalbar," tutupnya. (RS)

Pontianak
| Selasa, 28 Desember 2021

Lokal

Foto: Aliansi BEM Se-Untan Gelar Aksi Pembatasan Demokrasi Berskala Besar di Digulis | Pifa Net

Aliansi BEM Se-Untan Gelar Aksi Pembatasan Demokrasi Berskala Besar di Digulis

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM Untan) bersama beberapa BEM Fakultas yang tergabung dalam Aliansi BEM Se-Untan gelar Aksi Pembatasan Demokrasi Berskala Besar. Berlangsung di Tugu Digulis Untan, aksi tersebut dikawal langsung oleh aparat Kepolisian, Jumat (2/7/2021). Koordinator Aksi Garchia Nirwana melaporkan, Aksi hari ini merupakan satu diantara upaya mahasiswa sebagai perwakilan rakyat untuk mengawal proses demokrasi dan permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia saat ini. Seperti masalah kebebasan berekspresi dan berdemokrasi, masalah penegakan hukum dan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta masalah represifitas aparat keamanan. Lebih lanjutnya Menteri Kajian Strategis dan Advokasi BEM Untan itu mengatakan, aksi hari ini juga bagian dari keresahan mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Dia menegaskan bahwa mahasiswa harus tetap konsisten untuk mengawal permasalahan yang ada. “Kita harus kawal terus masalah-masalah ini, kalau bisa kita lihat juga bagaimana respon Pemerintah terhadap aksi kita itu seperti apa“ tegasnya. Tak lupa, ia juga mengingatkan mahasiswa selaku penyambung lidah rakyat untuk terus aktif menanggapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa kurang tepat. “Kita selaku mahasiswa harus aktif menanggapi kebijakan-kebijakan Pemerintah Indonesia yang kurang tepat saat ini. Kami berharap, semoga Aksi kita hari ini bisa diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia,” tutupnya. Dalam kesempatan itu, peserta Aksi juga menyampaikan ucapan terima kasih pada aparat kepolisian yang bersedia mengawal dan mengamankan agenda aksi mereka. Peserta juga ikut menyampaikan doa dan ucapan HUT Bhayangkara yang ke-75. “Hari ini kawan-kawan, kita dijaga oleh aparat. Terima kasih kepada aparat, terima kasih. Selamat Hari Raya Bhayangkara yang ke-75,” pungkas salah satu Orator Aksi. Kemudian, Kepala Bagian (Kabag) Operasi Polresta Pontianak Sutrisno ikut menanggapi agenda aksi. Mewakili pihak keamanan, Dia menuturkan bahwa tidak masalah dengan agenda Aksi dari mahasiswa Untan hari ini (2/7). Sebelum Aksi dimulai, mereka sudah berkoodinasi dengan perwakilan mahasiswa untuk bersama-sama disiplin dengan protokol kesehatan COVID-19 dan membubarkan diri bila tuntutan yang diajukan sudah tersampaikan. “Kami sudah membicarakannya baik-baik agar segera membubarkan aksi bila tuntutannya sudah tersampaikan,” ucapnya. “Seharusnya kita mentaati prokes bersama, apalagi kan kita tahu juga COVID-19 sangat meningkat di Pontianak. Kita harapkan adik-adik mahasiswa juga mengerti dengan kondisi saat ini karena kita sudah masuk zona merah,” tambah Sutrisno. Di akhir Aksi, disampaikan tuntutan hasil konsolidasi mahasiswa. Salah satu tuntutannya adalah menuntut KPK agar segera menyelesaikan permasalahan korupsi seperti kasus bansos, BLBI, benih lobster, suap dirjen pajak dsb. Tuntutan lengkapnya silahkan baca di Daftar Tuntutan BEM Se-Untan dalam Aksi Pembatasan Demokrasi Berskala Besar.

Admin
| Jumat, 2 Juli 2021

Lokal

Foto: Mahasiswa Apresiasi Lomba Orasi yang Diselenggarakan Polda Kalbar | Pifa Net

Mahasiswa Apresiasi Lomba Orasi yang Diselenggarakan Polda Kalbar

Berita Kalbar, PIFA - Ratusan mahasiswa ikut memeriahkan dan berpartisipasi dalam  lomba orasi yang diselenggarakan oleh Kepolisian  Daerah (Polda) Kalimantan Barat yang merupakan bagian dari agenda Hari Bhayangkara. Josner Tadeo salah satu peserta yang ikut dalam kegiatan ini menyampaikan ada banyak hal yang menjadi pembelajaran dari kegiatan ini khususnya dalam persiapan aksi.  "Dalam kegiatan ini hal yang belum kami ketahui tentang surat-surat administrasi dan persiapan aksi menjadi bahan edukasi untuk kami," ujarnya saat diwawancara PIFA di Auditorium Untan pada Kamis (30/6/2022). Josner yang merupakan bagian dari Tim Fraksi Belakang ini mengatakan  lomba ini tidak banyak aturan namun tetap ada beberapa ketentuan yang harus ditaati. Josner meneranngka timnya menyiapkan  lomba ini sudah hampir satu minggu dan dalam pelaksanaannya lomba ini juga  dijadikan sebagai ajang kritikan. "Lomba ini salah satu bentuk kritikan,  yang dimana  bagus juga untuk bahan evaluasi dan ini yang menjadi catatan penting untuk dilombakan," ujarnya.  Sementara itu, Siti Roningsih dari Tim Digulis Memanggil mengatakan dalam lomba ini mengangkat tema tentang pelanggaran HAM karena masih maraknya pelanggaran HAM yang terjadi di Kalimantan Barat.  "Kita angkat tentang hak asasi manusia karena kita menilai masih maraknya pelanggaran HAM khususnya dalam lingkup pelecehan seksual yang  marak terjadi, baik korbannya orang dewasa maupun anak anak," ujarnya. (ja)

Pontianak
| Kamis, 30 Juni 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5