Soal Ole Romeny, Rahmad Darmawan: Timnas Indonesia Butuh Striker Komplet
Indonesia | Sabtu, 15 Februari 2025
Momen saat Ole Romony diumumkan Oxford United yang berlaga di Kasta Kedua Liga Inggris. (Dok. Oxford United)
Indonesia | Sabtu, 15 Februari 2025
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Peringatan Hari Kartini Tahun 2022 sekaligus penyerahan Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kab/Kota di Kalimantan Barat dihadiri Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., bersama Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Hj. Lismaryani, Bupati/Wali Kota beserta Ketua Tim Penggerak PKK se-Kalimantan Barat, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si., beberapa Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Kalbar, serta Ketua Organisasi Wanita di Kalimantan Barat, Kamis (21/4/2022). Bertempat di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi diberikan kepada seluruh Kab/Kota di Kalimantan Barat. Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas menerima penghargaan Peringatan Hari Kartini Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, dengan disaksikan langsung oleh Ny. Hj Iriana dan Ny. Hj. Wury Estu. "Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas menerima Penghargaan Bidang Sosial Budaya di Istana Negara, Jakarta," jelas H. Sutarmidji rilis yang diterima Pifa. Apresiasi tinggi diberikan Gubernur Kalbar kepada para Perempuan Berjasa dan Berprestasi yang telah membanggakan Provinsi Kalimantan Barat. "Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan, baik yang saya serahkan maupun yang di Istana Negara. Penghargaan tersebut merupakan suatu motivasi kepada kaum perempuan untuk terus berkarya demi kemajuan daerah, bangsa dan negara," ujar H. Sutarmidji. Kesuksesan seorang pria bisa diraih berkat dorongan dan ketangguhan sosok perempuan yang ada dibelakangnya. Oleh sebab itu, jangan pernah memandang sebelah mata kaum perempuan. "Tanpa adanya dua sosok perempuan yang tangguh dan mendorong untuk menjadi sukses, yaitu Ibu dan Istri, kesuksesan seorang laki-laki tidaklah mungkin," tegas Gubernur Kalbar yang menjadi juri kehormatan Lomba Busana Menarik bersama Ketua TP PKK Prov Kalbar. Penghargaan tersebut pun diserahkan Ketua TP PKK Provinsi Kalbar kepada Ketua Tim Penggerak PKK Bengkayang Ny. Anita. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Penyerahan Penghargaan Kepada Perempuan Berjasa dan Berprestasi di Kab/Kota Seluruh Indonesia oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) yang dihadiri Ny. Hj. Iriana dan Ny. Hj. Wury Estu, yang dilaksanakan secara daring. (rs)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Terlalu sering mengonsumsi mie instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Hal tersebut lantaran mie instan tidak memiliki cukup nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Seperti dikutip dari PMJ News, selain tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi dalam tubuh, berikut ini adalah 3 akibat buruk lainnya jika terlalu sering mengonsumsi mie instan: 1. Diabetes Mie instan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki resiko diabetes salah satunya adalah karena mengandung bahan pengawet. Kandungan kimia dan pengawet di dalam mie instan dapat mengganggu pelepasan kadar gula darah dan juga insulin. Selain itu, terlalu sering mengonsumsi mie intan juga akan memperlambat kinerja dari pencernaan. 2. Timbulkan Kanker Salah satu kandungan kimia dalam mie instan adalah BHA dan TBH, yang mana ternyata jika dikonsumsi terlalu sering dapat menyebabkan diare, asma, hingga yang terparah yaitu kanker. 3. Batu Ginjal Kandungan garam yang terlalu tinggi dalam mie instan dapat memberikan dampak buruk terkena resiko pembentukan batu ginjal. Sehingga terlalu sering mengonsumsi mie instan sangatlah tidak disarankan.
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menilai munculnya tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial sebagai momen otokritik bagi pemerintah. Menurutnya, fenomena ini mencerminkan ketidakpuasan generasi muda terhadap kondisi dalam negeri, terutama dalam hal pekerjaan dan kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.“Banyak anak muda kita hari ini yang tidak puas dengan berbagai kondisi dalam negeri, yang akhirnya berpengaruh negatif pada pekerjaan atau peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan yang layak,” kata Charles di Jakarta, Selasa (19/2).Charles menekankan bahwa pemerintah harus merespons fenomena ini dengan bijaksana, bukan dengan menuding generasi muda tidak nasionalis atau merespons dengan ucapan antipati seperti “kalau perlu jangan balik lagi.”Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa konstitusi menjamin hak setiap warga negara untuk memilih pekerjaan, termasuk bekerja di luar negeri. “Bekerja di luar negeri adalah hak setiap warga negara demi memajukan kehidupannya. Namun yang terpenting semua prosesnya harus dilakukan sesuai prosedur,” ujarnya.Dalam konteks ini, Charles mendorong Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk membuka lebih banyak peluang kerja di luar negeri bagi tenaga kerja Indonesia yang memiliki keahlian, seperti perawat, tenaga medis, serta pekerja industri.Selain itu, ia juga menekankan peran penting pekerja migran Indonesia (PMI) dalam perekonomian nasional. “PMI adalah penyumbang devisa kedua terbesar bagi negara. Dengan devisa sebesar Rp230 triliun per tahun, mereka adalah pahlawan bagi perekonomian Indonesia,” tegasnya.Oleh karena itu, ia berharap pemerintah fokus memperkuat program penempatan dan perlindungan bagi PMI agar mereka dapat bekerja dengan aman dan mendapatkan hak-haknya secara penuh.