Foto: Gamespot.com

Berita Teknologi, PIFA - Hampir dua tahun setelah diluncurkan, PlayStation 5 masih jadi barang langka dan jika berhasil ditemukan pun harganya selangit. Untuk mengatasi kelangkaan ini, Sony berkomitmen untuk meningkatkan produksi PS5 sebagai salah satu fokusnya tahun ini.

Dalam briefing dengan investor, Sony berharap bisa menutup kesenjangan penjualan PS4 dan PS5 tahun ini setelah penjualan PS5 kalah dibandingkan saudaranya. Menurut laporan terbaru Sony, mereka menjual 3,1 juta unit PS5 lebih sedikit dibandingkan PS4 pada periode yang sama setelah peluncurannya.

Rendahnya penjualan PS5 bukan karena permintaan yang sedikit melainkan karena Sony tidak bisa memproduksi cukup unit karena krisis supply chain. Berdasarkan data Sony, mereka hanya butuh 82 menit untuk menjual 80.000 unit PS5, sedangkan butuh sembilan hari untuk menjual jumlah unit PS4 yang sama.

Setelah krisis supply chain mulai pulih, Sony berharap bisa memproduksi lebih banyak unit PS5. Tapi raksasa teknologi asal Jepang ini juga masih mengkhawatirkan efek pandemi dan perang Rusia - Ukraina terhadap ketersediaan komponen dan logistik.
Untuk mengatasi dampak dari masalah tersebut, Sony berencana menggandeng beberapa pemasok agar bisa bertahan di kondisi pasar yang tidak stabil. Mereka juga sedang bernegosiasi untuk menjaga rute pengiriman yang optimal untuk pengapalan PS5.

Dengan solusi tersebut, Sony optimis penjualan PS5 dapat mengalahkan PS4 lagi mulai tahun depan. CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan mengatakan setelah peningkatan produksi di awal, Sony akan terus meningkatkan produksi konsol ke level yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Selain membicarakan rencana produksi PS5, Sony juga mengungkap rencananya untuk memperkuat PlayStation Studios dengan mengakuisisi lebih banyak studio game, seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (28/5/2022).

Sony juga akan menambah investasinya di layanan live, game PC, dan mobile. Mereka berkomitmen untuk meluncurkan 12 layanan live dalam beberapa tahun ke depan, yang tidak termasuk Destiny.

Melihat pasar game mobile yang semakin besar, Sony juga berencana menghadirkan setengah dari game first party buatannya ke PC dan mobile hingga tahun 2025.

"Dengan memperluas ke PC dan mobile, dan harus dikatakan... juga untuk layanan live, kami memiliki kesempatan untuk beralih dari situasi kehadiran di segmen yang sangat sempit dari pasar software game secara keseluruhan, menjadi hadir di mana-mana," kata Ryan. (rs)

Berita Teknologi, PIFA - Hampir dua tahun setelah diluncurkan, PlayStation 5 masih jadi barang langka dan jika berhasil ditemukan pun harganya selangit. Untuk mengatasi kelangkaan ini, Sony berkomitmen untuk meningkatkan produksi PS5 sebagai salah satu fokusnya tahun ini.

Dalam briefing dengan investor, Sony berharap bisa menutup kesenjangan penjualan PS4 dan PS5 tahun ini setelah penjualan PS5 kalah dibandingkan saudaranya. Menurut laporan terbaru Sony, mereka menjual 3,1 juta unit PS5 lebih sedikit dibandingkan PS4 pada periode yang sama setelah peluncurannya.

Rendahnya penjualan PS5 bukan karena permintaan yang sedikit melainkan karena Sony tidak bisa memproduksi cukup unit karena krisis supply chain. Berdasarkan data Sony, mereka hanya butuh 82 menit untuk menjual 80.000 unit PS5, sedangkan butuh sembilan hari untuk menjual jumlah unit PS4 yang sama.

Setelah krisis supply chain mulai pulih, Sony berharap bisa memproduksi lebih banyak unit PS5. Tapi raksasa teknologi asal Jepang ini juga masih mengkhawatirkan efek pandemi dan perang Rusia - Ukraina terhadap ketersediaan komponen dan logistik.
Untuk mengatasi dampak dari masalah tersebut, Sony berencana menggandeng beberapa pemasok agar bisa bertahan di kondisi pasar yang tidak stabil. Mereka juga sedang bernegosiasi untuk menjaga rute pengiriman yang optimal untuk pengapalan PS5.

Dengan solusi tersebut, Sony optimis penjualan PS5 dapat mengalahkan PS4 lagi mulai tahun depan. CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan mengatakan setelah peningkatan produksi di awal, Sony akan terus meningkatkan produksi konsol ke level yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Selain membicarakan rencana produksi PS5, Sony juga mengungkap rencananya untuk memperkuat PlayStation Studios dengan mengakuisisi lebih banyak studio game, seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (28/5/2022).

Sony juga akan menambah investasinya di layanan live, game PC, dan mobile. Mereka berkomitmen untuk meluncurkan 12 layanan live dalam beberapa tahun ke depan, yang tidak termasuk Destiny.

Melihat pasar game mobile yang semakin besar, Sony juga berencana menghadirkan setengah dari game first party buatannya ke PC dan mobile hingga tahun 2025.

"Dengan memperluas ke PC dan mobile, dan harus dikatakan... juga untuk layanan live, kami memiliki kesempatan untuk beralih dari situasi kehadiran di segmen yang sangat sempit dari pasar software game secara keseluruhan, menjadi hadir di mana-mana," kata Ryan. (rs)

0

0

You can share on :

0 Komentar