Studi: Tiga Menit Aktivitas Ringan Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Indonesia | Selasa, 29 April 2025
Hasil studi mengungkapkan bahwa tiga menit aktivitas ringan setiap hari bisa menurunkan risiko Penyakit Jantung. (Ilustrasi)
Indonesia | Selasa, 29 April 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Pandemi belum usai, Istana Kepresidenan Jakarta dikabarkan menganggarkan mobil baru senilai Rp8,3 miliar. Sekretariat Presiden (Setpres) mengungkapkan bahwa mobil baru tersebut nantinya akan digunakan untuk antarjemput tamu negara. Kepala Setpres, Heru Budi Hartono dalam keterangan tertulisnya (8/2), mengatakan pengadaan mobil baru sebetulnya telah diusulkan sejak 2018. Kemudian, pengadaannya dilakukan secara bertahap pada 2019 hingga 2024 karena pagu anggaran terbatas. "Pengadaan kendaraan ini adalah untuk kegiatan kenegaraan dan tamu-tamu negara," kata Heru dalam rilisnya yang dimuat CNN Indonesia, Selasa (8/2/2022). Lebih lanjut Heru menyebut, pengadaan mobil baru Istana Kepresidenan ini juga dalam rangka peremajaan. Ada sejumlah unit kendaraan Istana yang dihapuskan pada 2021, jelasnya lanjut. Kemudian, Heru memastikan bahwa pengadaan mobil baru Istana Kepresidenan dilakukan dengan akuntabel dan transparan. Sementara dari pihak Istana, kata Heru, juga tidak memaksakan pengadaan itu jika ada kebutuhan lainnya yang menjadi prioritas. "Tentunya kami menerima dan mempertimbangkan masukan apabila anggaran ini direalokasikan untuk kepentingan yang lebih prioritas/mendesak," tegasnya. Sebelumnya, situs resmi Kementerian Keuangan telah melaporkan adanya pengadaan mobil baru untuk Istana Kepresidenan. Proyek tersebut memiliki nilai pagu paket Rp8.315.976.200. Pada akhirnya lelang proyek pengadaan mobil baru Istana Kepresidenan itu dimenangkan oleh PT Satria Internusa Perkasa yang beralamat di Depok, Jawa Barat, dengan penawaran Rp7.998.100.000. (yd)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Salam Menanjak khas Kabupaten Kubu Raya resmi memiliki hak cipta. Salam yang diciptakan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan ini kini hak ciptanya dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Hal itu tertuang dalam Surat Pencatatan Ciptaan yang diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Agustus 2022. Dalam surat bernomor ECO0202253055, dinyatakan bahwa gerakan salam menanjak telah mendapatkan perlindungan dalam jangka waktu selama hidup sang pencipta dan 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Salam Menanjak merupakan gerakan atau koreografi ciptaan Muda Mahendrawan. Gerakannya adalah telapak tangan terbuka yang diletakkan di depan dada dengan ujung-ujung jari mengarah diagonal ke atas. Salam yang sangat populer di Kabupaten Kubu Raya ini menjadi narasi nonverbal simbolik. Maknanya adalah ajakan kepada masyarakat untuk bersikap progresif, yakni selalu berupaya meningkatkan kualitas di semua bidang kehidupan. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan salam menanjak menjadi spirit bagi upaya menggerakkan seluruh sumber daya manusia dan potensi-potensi lainnya yang ada. Salam menanjak, memiliki filosofi bahwasanya saat ini tantangan sangat besar dan untuk itu dibutuhkan sebuah daya juang. “Kalau menanjak pada posisi jari terbuka dan diagonal ke atas, gerakannya ini menunjukkan kita menanjak yang berarti adanya sebuah daya juang. Karena kita butuh daya juang, tidak mudah menyerah dan itulah filososi utamanya. Kalau datar, kita tidak akan berkeringat. Kurang berjuang. Kalau menanjak tentu kita menggerakkan agar semua punya daya juang,” jelas Muda. Muda melanjutkan, salam menanjak juga merupakan upayanya dalam membangun pikiran bawah sadar. Yakni pikiran-pikiran optimistis, progresif, dan dinamis yang bermuara pada adanya sebuah peningkatan kualitas. “Kita bertekad menanamkan sebuah titik berangkat bagaimana untuk mengejar cita-cita dan impian itu benar-benar totalitas," katanya. Gerakan ini, Muda mengartikan bahwa ketika menanjak, maka setiap level akan menaikkan kualitas. Dengan begitu akan lebih tinggi cara memandang. Dan disitulah akan lebih bijak dalam melihat solusi-solusi jalan keluar. Berpikir mendunia dan berpikir global. Ia juga menegaskan bahwa salam menanjak menunjukkan sebuah progresivitas dan optimisme yang tinggi. “Hak cipta ini tentu sangat penting karena dengan langkah ini kita ingin mempunyai rasa memiliki yang lebih tinggi. Dan gerakan ini bukan statis tapi bergerak terus ke atas. Inilah makna filosofis daripada salam menanjak,” tandasnya. (ap)
Internasional
New York/Jakarta – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keterkejutan dan keprihatinan mendalam atas serangan yang menargetkan warga sipil di Gaza, khususnya mereka yang tengah berusaha mendapatkan bantuan makanan dan berada di lokasi pengungsian. "Sekjen sangat terkejut dengan krisis kemanusiaan yang makin mendalam di Gaza," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam taklimat pers pada Kamis (3/7). Serangan Tewaskan Banyak Warga Palestina Menurut Dujarric, serangan dalam beberapa hari terakhir menghantam lokasi penampungan pengungsi dan mereka yang sedang mencari makanan. Serangan-serangan tersebut telah menewaskan dan melukai banyak warga Palestina. "Sekjen mengutuk keras hilangnya nyawa warga sipil," tegas Dujarric. Krisis Pengungsian dan Kelangkaan Kebutuhan Dasar Dalam sepekan terakhir, hampir 30.000 orang kembali terpaksa mengungsi akibat perintah relokasi dari otoritas Israel. Para pengungsi tak memiliki akses yang layak terhadap tempat aman, makanan, air bersih, obat-obatan, dan bahan bakar. Guterres juga sangat khawatir akan terhentinya bantuan penyelamat jiwa akibat tidak adanya pasokan bahan bakar selama lebih dari 17 minggu. “Tanpa pasokan bahan bakar yang sangat mendesak, inkubator akan berhenti beroperasi, ambulans tidak akan dapat menjangkau yang terluka dan sakit, dan air tidak dapat dimurnikan,” ujar Dujarric. Operasi Kemanusiaan Terancam Lumpuh PBB memperingatkan bahwa operasi kemanusiaan yang sudah sangat terbatas pun kini menghadapi hambatan besar. Saat ini, hanya empat lokasi distribusi bantuan yang dimiliterisasi beroperasi di Gaza oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), jauh dibandingkan lebih dari 400 pusat bantuan berbasis masyarakat yang pernah dijalankan PBB. Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), banyak warga sipil yang mencoba menjangkau pusat distribusi GHF justru tewas atau terluka, karena berada di zona militer dan tak memenuhi standar keamanan kemanusiaan. “Saat ingin membantu orang, Anda tidak menempatkan mereka dalam risiko yang lebih besar,” tegas Dujarric. Wilayah Layak Huni di Gaza Kini Hanya 15 Persen OCHA melaporkan bahwa sejak berakhirnya gencatan senjata pada Maret lalu, sudah ada lebih dari 50 perintah pengungsian tambahan. Ditambah dengan zona militer yang ditetapkan Israel, hanya 15 persen wilayah Gaza yang masih bisa dihuni warga sipil. Wilayah tersebut pun penuh sesak, tidak aman, dan minim infrastruktur. Krisis Perempuan dan Kebutuhan Dasar Menurut Dana Kependudukan PBB (UNFPA), sekitar 700.000 perempuan dan anak perempuan di Gaza mengalami kesulitan berat dalam menangani kebutuhan dasar seperti menstruasi, karena kekurangan air, sabun, pembalut, dan privasi. UNFPA telah menyiapkan hampir 170 truk bantuan yang mengangkut kebutuhan tersebut, namun belum diizinkan masuk ke Gaza. Pekerja Kemanusiaan Jadi Korban OCHA mencatat, sejak 26 Juni, sembilan pekerja bantuan dari lima organisasi tewas terbunuh. Secara keseluruhan, 479 pekerja bantuan telah tewas sejak Oktober 2023, termasuk 326 staf PBB. Selain itu, dari sekitar 400 permohonan koordinasi kemanusiaan selama Juni, 44 persen ditolak langsung oleh otoritas Israel, 10 persen menghadapi hambatan meskipun sempat disetujui, dan hanya sepertiga yang berhasil difasilitasi. Empat dari 16 permohonan pada Kamis (3/7) juga telah ditolak, menghambat upaya kritis seperti pemindahan pasokan medis, pembersihan puing, dan operasi penyelamatan. PBB kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan, akses tanpa hambatan bagi bantuan, serta perlindungan penuh bagi warga sipil dan pekerja kemanusiaan di Gaza.