Studi mengungkap bahwa tinggal di lingkungan panas dapat mempercepat proses penuaan. (Ilustrasi)

Studi mengungkap bahwa tinggal di lingkungan panas dapat mempercepat proses penuaan. (Ilustrasi)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleStudi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan

Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan

Indonesia | Senin, 3 Maret 2025

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Banyak orang bermimpi untuk menikmati masa pensiun di daerah beriklim hangat, mencari kenyamanan dengan langit cerah dan suhu yang lebih sejuk. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa tinggal di lingkungan dengan temperatur tinggi justru dapat mempercepat proses penuaan biologis.

Dikutip dari Medical Daily pada Kamis (27/2), sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances menunjukkan bahwa paparan panas ekstrem memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Para peneliti menganalisis bagaimana lingkungan panas dapat memengaruhi proses penuaan menggunakan sampel dari lebih dari 3.600 peserta dalam Health and Retirement Study (HRS). Peserta yang berusia 56 tahun ke atas berasal dari berbagai wilayah di Amerika Serikat.

Selama enam tahun, para ilmuwan mengumpulkan sampel darah peserta untuk mengamati perubahan epigenetik, yaitu perubahan yang terjadi ketika gen tertentu diaktifkan atau dinonaktifkan melalui proses metilasi DNA. Dengan menggunakan alat matematika yang disebut jam epigenetik, mereka mempelajari pola metilasi guna memperkirakan usia biologis peserta di berbagai titik waktu.

Para peneliti kemudian membandingkan perubahan usia biologis tersebut dengan riwayat indeks panas dan jumlah hari panas yang tercatat oleh National Weather Service dari tahun 2010 hingga 2016 di lokasi masing-masing peserta. Indeks panas ini mempertimbangkan efek gabungan dari suhu udara dan kelembapan, yang memiliki pengaruh besar terutama bagi orang dewasa yang lebih tua yang cenderung kurang efektif dalam mengeluarkan keringat.

"Orang-orang yang tinggal di daerah dengan jumlah hari panas lebih banyak menunjukkan penuaan biologis yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tinggal di wilayah yang lebih sejuk," ungkap Jennifer Ailshire, penulis senior studi ini, dalam rilis berita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh hari panas dapat mempercepat penuaan sekitar satu tahun lebih cepat. Sementara itu, paparan panas ekstrem selama satu tahun penuh dapat mempercepat penuaan hingga 2,5 tahun.

Eunyoung Choi, rekan penulis studi ini, menambahkan bahwa peserta yang tinggal di daerah dengan tingkat panas tinggi, seperti Phoenix, Arizona, mengalami penuaan biologis tambahan hingga 14 bulan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah dengan hari-hari panas lebih sedikit. "Bahkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor lainnya, kami masih menemukan hubungan ini. Hanya karena Anda tinggal di daerah dengan lebih banyak hari panas, Anda akan menua lebih cepat secara biologis," jelas Choi.

Temuan ini semakin memperkuat pemahaman bahwa perubahan iklim dan peningkatan suhu global dapat berdampak serius terhadap kesehatan manusia, terutama bagi kelompok usia lanjut. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi seperti peningkatan akses terhadap lingkungan yang lebih sejuk dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan populasi di masa depan.

Rekomendasi

Foto: Pemerintah Resmi Hapus Pengecer dalam Distribusi LPG 3 Kg, Harga Diklaim Lebih Terkontrol | Pifa Net

Pemerintah Resmi Hapus Pengecer dalam Distribusi LPG 3 Kg, Harga Diklaim Lebih Terkontrol

Indonesia
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen | Pifa Net

Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen

Pontianak
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: Motor Tetap Gaspol Usai Perjalanan Jauh, Ini Dia 7 Item yang Perlu Diperiksa dan Diservis Secara Rutin | Pifa Net

Motor Tetap Gaspol Usai Perjalanan Jauh, Ini Dia 7 Item yang Perlu Diperiksa dan Diservis Secara Rutin

Indonesia
| Kamis, 17 April 2025
Foto: Rieke Diah Pitaloka Kritik Pergub ASN Poligami yang Diterbitkan Pj Gubernur DKI | Pifa Net

Rieke Diah Pitaloka Kritik Pergub ASN Poligami yang Diterbitkan Pj Gubernur DKI

Jakarta
| Minggu, 19 Januari 2025
Foto: Tingkatkan Kualitas Wasit, PSSI Gelar Training VAR dan AVAR untuk Liga 2 dan Liga 3 | Pifa Net

Tingkatkan Kualitas Wasit, PSSI Gelar Training VAR dan AVAR untuk Liga 2 dan Liga 3

Indonesia
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: Sinopsis Film Komang: Kisah Nyata Raim Laode dan Istri yang Menyentuh Hati | Pifa Net

Sinopsis Film Komang: Kisah Nyata Raim Laode dan Istri yang Menyentuh Hati

Indonesia
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Alasan Kluivert Tunjuk Gerald Vanenburg Jadi Asistennya di Timnas Indonesia | Pifa Net

Alasan Kluivert Tunjuk Gerald Vanenburg Jadi Asistennya di Timnas Indonesia

Indonesia
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina | Pifa Net

Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Disdikbud Kalbar Tegaskan Tidak Ada Pemotongan dalam Penyaluran Dana PIP | Pifa Net

Disdikbud Kalbar Tegaskan Tidak Ada Pemotongan dalam Penyaluran Dana PIP

Kalbar
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Komedian Mat Solar Meninggal Dunia, Rieke Diah Pitaloka Ungkap Kesedihannya | Pifa Net

Komedian Mat Solar Meninggal Dunia, Rieke Diah Pitaloka Ungkap Kesedihannya

Indonesia
| Selasa, 18 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Antisipasi Kejahatan, Polres Pontianak Imbau Pemkot Tambah CCTV dan Penerangan Jalan | Pifa Net

Antisipasi Kejahatan, Polres Pontianak Imbau Pemkot Tambah CCTV dan Penerangan Jalan

PIFA, Lokal - Polresta Pontianak, Kalimantan Barat, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk menambah kamera pengawas (CCTV) di setiap wilayah, terutama di daerah rawan kejahatan. Penambahan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mempermudah pengungkapan kasus kejahatan.Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe, setelah adanya kendala dalam penyelidikan kasus tewasnya seorang remaja akibat tawuran antar geng di Jembatan Landak, Kecamatan Pontianak Utara, yang terjadi pada Rabu subuh (27/11/2024). Saat itu, kamera pengawas di Simpang Parit Nanas, Siantan dalam kondisi rusak, sehingga polisi sempat mengalami kesulitan dalam mengungkap kronologi peristiwa tersebut.“Ini yang perlu kita koordinasikan dngan pemkot untuk dipasang kamera cctv yang memadai di tempat-tempat rawan, ditempat yang gelap misalnya yang sering terjadi tindak pidana ataupun tawuran yang dilakukan anak muda,” ujarnya, Senin (2/12/24)Selain CCTV, Adhe juga menekankan pentingnya penambahan penerangan jalan di kawasan yang gelap di Kota Pontianak.“Cctv ada namun kondisi gelap kurang begitu jelas. Selain cctv perlu penambahan penerangan jalan umum ditempat yang gelap,” katanya.Tak hanya mendorong Pemkot, Adhe juga mengimbau para pemilik ruko di Kota Pontianak untuk memasang kamera pengawas. Selain membantu polisi dalam pengungkapan kasus, CCTV juga bermanfaat untuk keamanan pemilik ruko itu sendiri.“Diperlukan juga dari para pengusaha, ruko-ruko yang ada di Kota Pontianak kita imbau pasang kamera cctv untuk kebaikan mereka sendiri. Apabila nanti ada kejadian tindak pidana yang terjadi sekitar situ bisa kita monitor dan bisa lebih cepat ungkap pelaku ya apabila memang ada cctv di lokasi tersbeut,” tukasnya. (ly)

Pontianak
| Senin, 2 Desember 2024

Nasional

Foto: Geram, Formappi Kritik Keras Pengesahan RKUHP yang Hanya Dihadiri 18 Anggota DPR | Pifa Net

Geram, Formappi Kritik Keras Pengesahan RKUHP yang Hanya Dihadiri 18 Anggota DPR

Berita Nasional, PIFA - Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) mengkritik keras pengesahan Revisi KUHP yang ternyata hanya dihadiri 18 anggota DPR secara fisik di rapat paripurna pada 6 Desember lalu.Formappi geram lantaran hanya sedikit anggota DPR yang hadir langsung saat RKUHP disahkan menjadi undang-undang.  Padahal, menurut Peneliti Formappi Lucius Karus, RKUHP dianggap penting oleh pemerintah dan DPR. Ia pun mempertanyakan keseriusan Legislator yang ada di Senayan perihal RKUHP.  "Kalau mereka menganggap penting, kenapa hanya 18 orang di ruangan rapat paripurna pengesahan RKUHP? Apakah banyaknya anggota yang tidak hadir justru membuka kedok jika DPR sendiri sesungguhnya main-main saja dengan RKUHP ini?" kata Lucius Karus, dikutip PIFA dari CNNIndonesia.com, Jumat (9/12/2022).  Lucius menilai kehadiran fisik dalam rapat paripurna merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap suatu agenda. Melihat jumlah anggota DPR yang hadir begitu sedikit dalam paripurna kemarin, Lucius pun menyimpulkan bahwa anggota DPR tidak menghargai RKUHP. Seperti diketahui pada Paripurna ke-11 masa sidang II tahun 2022-2023 Selasa (6/12) lalu, hanya 18 anggota DPR secara langsung,108 anggota lainnya hadir secara virtual dan 164 orang izin. Sebanyak 285 dari total 575 anggota DPR absen. Lucius mencerugiai, anggota DPR yang tidak hadir tak mau mendapat stigma buruk dari publik jika terlibat dalam pengesahan RKUHP. "Atau mereka yang tidak hadir mau cuci tangan agar tak disalahkan atas keputusan paripurna yang mengetok RKUHP," lanjut Lucius. (yd)

Jakarta
| Jumat, 9 Desember 2022

Nasional

Foto: Keseruan Lomba Buat Es Lidah Buaya, Menteri Sandi Juara 1, Wako Edi Kamtono Juara 2 | Pifa Net

Keseruan Lomba Buat Es Lidah Buaya, Menteri Sandi Juara 1, Wako Edi Kamtono Juara 2

Berita Pontianak, PIFA – Usai mencicipi kopi di Warkop Asiang, kopi khas masyarakat Kota Pontianak, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno langsung melanjutkan agendanya menuju Gedung Konferensi Untan, untuk memberikan arahan kepada pelaku kreatif dan UMKM di Kota Pontianak, Kamis (10/3/2022). Acara kemudian dimulai dengan perlombaan antara Menparekraf, Wali Kota Pontianak dan Rektor Untan. Ketiganya ditantang untuk mengolah Es Lidah Buaya, kuliner khas Kota Pontianak. Alhasil, juri menentukan Menparekraf yang menjadi pemenang, disusul Wali Kota Pontianak, kemudian Rektor Untan. “Saya sudah mencicipi banyak kuliner dari Pontianak ini, salah satu yang paling favorit untuk saya adalah Es Lidah Buaya,” ujar Sandi, dikutip dari rilis yang diterima PIFA (10/3/2022). Di sana, Sandi menerima banyak pertanyaan terkait perkembangan UMKM dari pelaku usaha. Salah satunya dari Deni, seorang penyandang disabilitas yang terus semangat mencari pundi-pundi rupiah melalui usahanya. Atas kerjakeras dan dedikasi Deni, ia kemudian mendapat pesanan borongan, mulai dari Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Horisson, Rektor Untan, Garuda Wiko hingga Mas Menteri, sapaan akrab Sandi, turut membeli dagangan Deni. “UMKM harus naik kelas, ini adalah upaya kita bersama Presiden Jokowi untuk membangun transisi menuju ekonomi baru dengan memberdayakan masyarakat,” jelas Sandi usai kegiatan Workshop KaTa Kreatif Indonesia 2022. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai, kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno mampu mengangkat semangat pelaku UMKM di tengah surutnya ekonomi akibat pandemi. Dari workshop tersebut pun, Edi mendapat banyak masukan dan saran dari pelaku usaha. “Tadi banyak yang bertanya, akan kita kolaborasikan, dengan memberdayakan UMKM agar kualitas produknya meningkat, kemudian kemasan hingga pemasaran,” pungkasnya. (rs)

Pontianak
| Kamis, 10 Maret 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5