STY Ungkap Jepang Lawan Berat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Indonesia | Jumat, 8 November 2024
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akui Jepang lawan berat Timnas Indonesia. (Dok. PSSI)
Indonesia | Jumat, 8 November 2024
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyoroti minimnya waktu bermain sejumlah pemain skuad Garuda di klub masing-masing. Mengutip Tempo.co, ia mengingatkan bahwa pemain yang jarang mendapat menit bermain di klub kemungkinan besar tidak akan diturunkan di tim nasional."Jika Anda tidak memiliki waktu bermain di klub, Anda tidak bugar untuk bertanding. Itu adalah hal-hal penting. Tentu saja, ada beberapa pengecualian dan pertimbangan. Makanya Anda harus meningkatkan kebugaran dengan sangat baik dengan pelatih fisik juga," ujar Kluivert di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (12/1) kemarin.Pelatih asal Belanda itu menyatakan akan berkoordinasi dengan pelatih fisik di klub tempat pemain timnas Indonesia bermain untuk memantau kondisi mereka. Menurutnya, proses di klub sama pentingnya dengan latihan maksimal di tim nasional."Kami perlu memeriksa seberapa banyak mereka bermain. Itu semua menjadi tanggung jawab kami," tegasnya.Mantan pemain Barcelona itu juga menekankan pentingnya para pemain timnas Indonesia untuk berlatih secara maksimal dan mengendalikan diri. Ia menyebutkan, taktik dan strategi hanya akan efektif jika kemampuan pemain sudah didorong ke tingkat maksimal."Sebagai pelatih, saya melihat tim saya sendiri, mendalami kekuatan, kelemahan, dan bagaimana mengatasi lawan. Penting melihat kekuatan tim sendiri untuk diterapkan dalam pertandingan," katanya.Kluivert, yang dikenal dengan gaya bermain progresif seperti menyerang dan penguasaan bola, mengaku akan menerapkan formasi fleksibel sesuai kebutuhan. Ia berbagi pengalamannya saat menjadi asisten pelatih Louis van Gaal pada 2014, di mana ia sering menggunakan formasi 4-3-3 dan 3-5-2 untuk mengoptimalkan kemampuan tim."Saya juga perlu memberikan kejutan. Yang terpenting adalah para pemain memahami apa yang harus dilakukan pada saat tertentu, dan di situlah perbedaan bisa dibuat," tuturnya.Ia menambahkan, kemampuan beradaptasi merupakan kunci kemenangan dalam pertandingan. Selain itu, penting bagi timnas Indonesia untuk memahami kualitas dan strategi negara lain dalam setiap laga yang mereka hadapi.
Lokal
Seorang Paranormal Roy Kiyoshi kembali menjadi perbincangan publik Indonesia karena ramalan terbarunya. Hadir dalam YouTube Langit Entertaiment, ia mengungkapkan bahwa dirinya akan meninggal dunia sebelum usia 40 tahun. Mati tragis, katanya (11/7/2021). Seperti yang ditayangkan di Channel Youtube Langit Entertaiment, Roy Kiyoshi menceritakan penglihatannya pada Nirkita Mirzani. Ia mengaku telah menuliskan cerita kematiannya di buku. “Jadi gue dihipnoterapi, diungkap masa lalu dan masa depan gue,” ungkapnya. Ia menambahkan, dirinya akan mati tragis sebelum usia 40 tahun akibat diracuni. “Gue ngelihat sebelum umur 40 tahun, gue bakal mati tragis. Gue melihatnya sih ada satu makanan seperti diracun,” tambah Roy Kiyoshi. Sebelumnya, Roy Kiyoshi juga pernah mengalami kejadian yang hampir serupa dengan ramalannya. Kepada Nikita Mirzani, Dia mengatakan ramalannya itu mengingatkannya pada pengalamannya. Kala itu, ada seseorang yang pernah menyisipkan benda berbahaya dalam makanan yang dikirim kepadanya. Untungnya, Roy Kiyoshi tidak jadi mengonsumsinya karena Ayahnya merasa aneh dengan makanan tersebut. “Gue pernah dikirimin semur jengkol, bokap ngelihat ada belingnya. Gue enggak tahu salah gue apa sampai dikirimin kayak gitu,” jelas Roy Kiyoshi. Postingan YouTube Langit Nusantara pun ramai dikomentari oleh Netizen. Beberapa ada mendoakan ramalan itu meleset dan ada pula yang mengkritisi hingga mengejek Roy Kiyoshi.
Nasional
PIFA.CO.ID, Nasional – Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia resmi menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan tersebut diumumkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Sidang Isbat yang digelar di Jakarta pada Selasa (27/5/2025) malam. Sidang tersebut dihadiri oleh para ahli astronomi, ormas Islam, dan perwakilan duta besar negara sahabat. “Kita menyimpulkan bahwa awal Dzulhijjah setelah menerima laporan dari para rukyatul hilal, maka kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat, 6 Juni 2025,” kata Menteri Nasaruddin. Pemantauan Hilal dari 114 Titik Menag mengungkapkan, proses penetapan awal bulan Dzulhijjah kali ini berlangsung cukup alot. Pantauan hilal dilakukan dari 114 titik di seluruh wilayah Indonesia. Namun hingga menjelang waktu keputusan, belum ada laporan yang memenuhi kriteria visibilitas hilal menurut standar Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Menariknya, keputusan akhirnya ditentukan oleh laporan seorang perukyat hilal dari Aceh yang mengaku telah melihat hilal secara langsung. Laporan tersebut diverifikasi melalui pengambilan sumpah di hadapan para pihak terkait. “Proses sempat alot karena dari ratusan titik pemantauan, tidak satu pun yang menyatakan melihat hilal. Tapi saat kami akan mempersiapkan keputusan, ternyata ada yang menyaksikan hilal di Aceh dan sudah diambil sumpah,” ujar Menag. Harapan Pemerintah Soal Kesamaan Perayaan Dengan ditetapkannya 1 Dzulhijjah dan Idul Adha secara nasional, Menteri Nasaruddin berharap seluruh umat Islam di Indonesia dapat merayakan Hari Raya Kurban secara serempak. “Setelah ditetapkan, kami mengimbau kita melaksanakan Shalat Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025,” katanya. Namun demikian, Menag menyadari bahwa kemungkinan perbedaan penetapan hari raya masih bisa terjadi, mengingat adanya metode hisab dan rukyat yang digunakan oleh berbagai ormas Islam. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi jika terjadi perbedaan. “Namun jika muncul ada perbedaan, kita menyelesaikan persoalan ini dengan kebersamaan,” ucapnya. Imbauan Jelang Idul Adha Menjelang perayaan Idul Adha, Kementerian Agama juga mengingatkan masyarakat agar memperhatikan aspek kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Warga diminta memastikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan memperhatikan stiker label yang menunjukkan hewan telah diperiksa. Selain itu, masyarakat juga diimbau memperhatikan kebersihan pengelolaan daging kurban, termasuk cara penyimpanan dan pengolahan daging kambing agar tidak berbau prengus. Dengan penetapan ini, umat Islam di Indonesia kini dapat bersiap menyambut salah satu hari raya terbesar dalam Islam dengan khidmat, sembari meneladani nilai-nilai pengorbanan dan keikhlasan yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS.