Foto: Kepoper.com

Foto: Kepoper.com

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleSuka K-Pop? Ini Gaya Parenting Korea, Nunchi, Tumbuhkan Empati Sejak Dini!

Suka K-Pop? Ini Gaya Parenting Korea, Nunchi, Tumbuhkan Empati Sejak Dini!

Korea | Rabu, 18 Mei 2022

Berita Lifestyle, PIFA - Kebudayaan Korea dalam beberapa tahun terakhir telah banyak digemari oleh masyarakat Indoensia. Selain K-Pop dan K-Drama, ternyata, gaya parenting dari Korea juga digemari di Tanah Air. Salah satunya adalah gaya parenting yang disebut Nuchi. Pasalnya, gaya parenting ini disebut dapat meningkatkan kecerdasan anak. Tak hanya itu, Nunchi juga dipercaya menjadi rahasia hidup bahagia orang Korea.

Penulis buku The Power of Nunchi: The Korean Secret to Happiness and Success, Euny Hong, mengatakan bahwa Nunchi adalah seni memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang. Kemampuan ini banyak ditemukan pada mereka yang peka terhadap dinamika dalam kelompok tertentu.

Dalam praktiknya, Nunchi diibaratkan seperti sedang memerhatikan seseorang, misalnya seperti berbicara, siapa yang mendengarkan, siapa yang menyela, siapa yang meminta maaf, atau siapa yang sedang melirik. Dengan begitu, seseorang bisa membuat penilaian yang digunakan untuk menjalin hubungan hingga membentuk suasana hati dan bagaimana berperilaku.

Orang-orang dengan Nunchi biasanya dapat membaca situasi dengan cepat. Mereka akan memiliki peluang untuk sukses di lingkungan sosial karena mampu menyesuaikan diri, menjalin hubungan dengan orang lain, serta dianggap kompeten.

Untuk menerapkan gaya parenting ini, orangtua butuh kecepatan dan kewaspadaan emosional. Artinya, semakin cepat suasana hati orang lain terbaca, semakin baik mereka dapat merespons atau berinteraksi. Mengutip CNBC, Nunchi setara dengan kalimat, 'Lihatlah kedua arah sebelum menyeberang jalan' atau 'Jangan pukul adikmu'.

Nunchi mempelajari konsep kecerdasan emosional dengan kemampuan bijaksana. Orang tua di Korea menanamkan Nunchi dengan terlebih dahulu mengajari anak-anak mereka pelajaran penting bahwa 'ini bukan tentang kamu'.

Contoh gaya parenting Nuchi dengan membaca situasi dapat dilihat ketika seorang ibu dan putranya yang berusia empat tahun telah menunggu lama antrean untuk makan, dan sang putra mulai tidak sabar karena lapar. Seorang ibu Korea tidak akan menjawab, "Oh, anak malang! Maafkan ibu. Ini ibu punya beberapa buah anggur yang bisa menahan laparmu."

Sebaliknya, sang ibu justru akan berkata, "Lihatlah semua orang yang mengantri, sama seperti kamu. Sekarang, apakah kamu pikir kamu satu-satunya orang dalam antrian ini yang lapar?" 

Pola pengasuhan ini dimaksudkan untuk mengajari anak-anak bahwa dunia tidak berputar di sekitar mereka, dan bahwa segala sesuatunya tidak akan mudah didapatkan oleh mereka.

Nunchi dapat menjadi kekuatan bagi orang tua atau anak introvert. Melalui Nunchi, seseorang dapat melawan kecemasan sosial dan mengelola stres dengan baik. (b) 

Rekomendasi

Foto: Alex Pastor Tiba di Indonesia, Siap Kerja Keras untuk Timnas | Pifa Net

Alex Pastor Tiba di Indonesia, Siap Kerja Keras untuk Timnas

Jakarta
| Minggu, 2 Februari 2025
Foto: Tak Kenal Ruang dan Jarak, Gek Cantik Datang Dari Pulau Dewata ke Depok Jual Kopi Otentik di Atas Fazzio | Pifa Net

Tak Kenal Ruang dan Jarak, Gek Cantik Datang Dari Pulau Dewata ke Depok Jual Kopi Otentik di Atas Fazzio

Depok
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Presiden Iran Masoud Pezeshkian Cedera Ringan dalam Serangan Rudal Israel ke Teheran | Pifa Net

Presiden Iran Masoud Pezeshkian Cedera Ringan dalam Serangan Rudal Israel ke Teheran

Internasional
| Senin, 14 Juli 2025
Foto: Isa Zega Resmi Ditahan di Polda Jatim atas Kasus Pencemaran Nama Baik Shandy Purnamasari | Pifa Net

Isa Zega Resmi Ditahan di Polda Jatim atas Kasus Pencemaran Nama Baik Shandy Purnamasari

Pifabiz
| Sabtu, 25 Januari 2025
Foto: Film A Business Proposal Sepi Penonton di Hari Pertama Tayang, Ini Kata Produser | Pifa Net

Film A Business Proposal Sepi Penonton di Hari Pertama Tayang, Ini Kata Produser

Indonesia
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto:   Lebih Dari Sekedar Stylish! Grand Filano Stylish On The Road Season 2 Hadirkan Aktivitas Sporty Elegant Populer | Pifa Net

Lebih Dari Sekedar Stylish! Grand Filano Stylish On The Road Season 2 Hadirkan Aktivitas Sporty Elegant Populer

Otomotif
| Rabu, 18 Juni 2025
Foto: Wamentan Sudaryono Pastikan Koperasi Desa Merah Putih Menjangkau Hingga Wilayah 3T di Kalbar | Pifa Net

Wamentan Sudaryono Pastikan Koperasi Desa Merah Putih Menjangkau Hingga Wilayah 3T di Kalbar

Pontianak
| Rabu, 28 Mei 2025
Foto: Catat Jarak Lebih Dari 5.500 Kilometer, NMAX Tour Boemi Nusantara Buktikan Ketangguhan NMAX “TURBO” dan NMAX NEO | Pifa Net

Catat Jarak Lebih Dari 5.500 Kilometer, NMAX Tour Boemi Nusantara Buktikan Ketangguhan NMAX “TURBO” dan NMAX NEO

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Bocah 10 Tahun Hilang Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai Sejenuk | Pifa Net

Bocah 10 Tahun Hilang Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai Sejenuk

Kubu Raya
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Willie Salim Bantah Soal Soal 200 kg Daging Rendang yang Hilang Settingan | Pifa Net

Willie Salim Bantah Soal Soal 200 kg Daging Rendang yang Hilang Settingan

Palembang
| Senin, 24 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Bersatu untuk Kalbar: Warga Nahdlatul Ulama Siap Menangkan Midji-Didi | Pifa Net

Bersatu untuk Kalbar: Warga Nahdlatul Ulama Siap Menangkan Midji-Didi

Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Khairat yang dipimpin oleh KH. Abdullah Al Faqir di Jalan Pulau Seribu, Desa Kauman, Kecamatan Benua Kayong, pada Jumat (18/10) siang.Dalam pertemuan tersebut, Sutarmidji menerima doa dan dukungan penuh dari KH. Abdullah Al Faqir, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang.Setelah diajak makan siang bersama, Sutarmidji berkeliling meninjau fasilitas Ponpes Mambaul Khairat. KH. Abdullah menegaskan komitmennya untuk mendukung Sutarmidji dalam kontestasi Pilkada mendatang."Kami dari PCNU sepakat untuk lebih mengedepankan kader NU. Beliau (Sutarmidji) adalah kader NU dan salah satu calon gubernur Kalbar. Insya Allah, kami akan memilih dan berpartisipasi dalam mensukseskan kader NU," ungkapnya.KH. Abdullah dan seluruh santri, kader, serta warga NU Kabupaten Ketapang juga mendoakan agar cita-cita Sutarmidji dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga ia dapat kembali memimpin Kalbar dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat."Gubernur bukan hanya milik NU dan umat Muslim, tetapi milik semua agama, etnis, dan golongan yang ada di Kalbar. Semoga beliau sukses, dan kami bersama para santri mendoakan agar Bapak Sutarmidji terpilih kembali sebagai gubernur Kalbar untuk melanjutkan pembangunan yang telah dimulai," doa KH. Abdullah.Dengan dukungan kuat dari warga NU, Sutarmidji semakin optimis untuk melanjutkan program-program pembangunan yang telah dijalankan selama periode sebelumnya.

Ketapang
| Sabtu, 19 Oktober 2024

Lokal

Foto: Rayakan HUT Ke-10, GenBI Kalbar Adakan Khitanan Massal | Pifa Net

Rayakan HUT Ke-10, GenBI Kalbar Adakan Khitanan Massal

Berita Pontianak, PIFA - Gerasi Baru Indonesia (GenBI) Kalimatan Barat melaksanakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-10 dengan menggelar khitanan massal, di Kantor Desa Jeruju Besar, Kubu Raya.  Ketua GenBI Kalbar Hendri Irawan, mengatakan kegiatan ini diikuti 29 anak. “Kegiatan sosial ini berhasil diselenggarakan dan diikuti oleh 29 anak. Adapun pelaksanaan khitanan massal yang diselenggarakan oleh GenBI ini dibantu oleh tim medis,” katanya, Selasa (30/11/2021). Menurut Hendri Irawan, antusiasme peserta yang mengikuti khitanan juga tidak lepas dari peran orang tua yang mendukung anak-anaknya.  Hendri Irawan, mengatakan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan sosial khitanan massal bagi anak-anak Desa Jeruju Besar, pada Minggu 28 November 2021 kemarin.  “Khitanan massal, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Jeruju Besar, terutama anak-anak peserta khitanan,” katanya. Hendri Irawan menuturkan bahwa khitanan massal tidak hanya diperuntukkan untuk aksi sosial-keagamaan, tetapi juga merupakan bagian dari menjaga kesehatan. “Tujuanya adalah untuk membantu anak anak untuk berkhitan untuk menunaikan kewajiban dalam Agama maupun untuk faktor kesehatan,” katanya. Dia berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang besar kepada Masyarakat Desa Jeruju Besar. Mewakili GenBI Kalbar, beliau turut menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi dan antusiasme peserta dan orang tua. Tak luput, sambungnya, apresiasi kepada Pemerintah Desa Jeruju Besar yang telah mendukung dan membantu jalannya kegiatan.  “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang telah membantu pelaksaan kegiatan ini, serta permintaan maaf sebesar-besarnya jika ada kekurangan dalam pelaksaan kegiatan ini,” ucapnya. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam penyelengaraan khitanan massal. Ia berharap, donasi yang telah disumbangkan dapat membawa kebaikan bagi para donatur melalui karunia Tuhan.  “Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada donatur-donatur yang telah banyak membantu untuk menyukseskan kegiatan ini,” katanya. Kepada komunitas GenBI, dia berharap kegiatan sosial tersebut dapat meningkatkan jiwa sosial anggota GenBI Kalbar. Ketua RT setempat, Agus sekaligus penggerak masyarakat mengatakan pelaksanaan khitanan massal ini sangat membantu anak-anak yang ingin melakukan khitanan dan mempermudah akses orang tua yang juga merupakan masyarakat sekitar Desa Jeruju Besar.  Selain itu, kegiatan ini dinilai dapat menjadi solusi yang sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. “Alhamdulillah kegiatan ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Sangat membantu masyarakat, setidaknya uang yang ada dapat digunakan untuk selamatan anak,” ujarnya.

Kalbar
| Selasa, 30 November 2021

Lifestyle

Foto: Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan | Pifa Net

Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Banyak orang bermimpi untuk menikmati masa pensiun di daerah beriklim hangat, mencari kenyamanan dengan langit cerah dan suhu yang lebih sejuk. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa tinggal di lingkungan dengan temperatur tinggi justru dapat mempercepat proses penuaan biologis.Dikutip dari Medical Daily pada Kamis (27/2), sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances menunjukkan bahwa paparan panas ekstrem memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Para peneliti menganalisis bagaimana lingkungan panas dapat memengaruhi proses penuaan menggunakan sampel dari lebih dari 3.600 peserta dalam Health and Retirement Study (HRS). Peserta yang berusia 56 tahun ke atas berasal dari berbagai wilayah di Amerika Serikat.Selama enam tahun, para ilmuwan mengumpulkan sampel darah peserta untuk mengamati perubahan epigenetik, yaitu perubahan yang terjadi ketika gen tertentu diaktifkan atau dinonaktifkan melalui proses metilasi DNA. Dengan menggunakan alat matematika yang disebut jam epigenetik, mereka mempelajari pola metilasi guna memperkirakan usia biologis peserta di berbagai titik waktu.Para peneliti kemudian membandingkan perubahan usia biologis tersebut dengan riwayat indeks panas dan jumlah hari panas yang tercatat oleh National Weather Service dari tahun 2010 hingga 2016 di lokasi masing-masing peserta. Indeks panas ini mempertimbangkan efek gabungan dari suhu udara dan kelembapan, yang memiliki pengaruh besar terutama bagi orang dewasa yang lebih tua yang cenderung kurang efektif dalam mengeluarkan keringat."Orang-orang yang tinggal di daerah dengan jumlah hari panas lebih banyak menunjukkan penuaan biologis yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tinggal di wilayah yang lebih sejuk," ungkap Jennifer Ailshire, penulis senior studi ini, dalam rilis berita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh hari panas dapat mempercepat penuaan sekitar satu tahun lebih cepat. Sementara itu, paparan panas ekstrem selama satu tahun penuh dapat mempercepat penuaan hingga 2,5 tahun.Eunyoung Choi, rekan penulis studi ini, menambahkan bahwa peserta yang tinggal di daerah dengan tingkat panas tinggi, seperti Phoenix, Arizona, mengalami penuaan biologis tambahan hingga 14 bulan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah dengan hari-hari panas lebih sedikit. "Bahkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor lainnya, kami masih menemukan hubungan ini. Hanya karena Anda tinggal di daerah dengan lebih banyak hari panas, Anda akan menua lebih cepat secara biologis," jelas Choi.Temuan ini semakin memperkuat pemahaman bahwa perubahan iklim dan peningkatan suhu global dapat berdampak serius terhadap kesehatan manusia, terutama bagi kelompok usia lanjut. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi seperti peningkatan akses terhadap lingkungan yang lebih sejuk dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan populasi di masa depan.

Indonesia
| Senin, 3 Maret 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5