Diketahui, para anggota komunitas bisnis yang masing-masing telah membayar Rp100 ribu merasa ditinggalkan setelah tidak mendapatkan kepastian dari Wirda Mansur. Namun, di tengah ramai tuntutan ini, Wirda tampak tetap santai dan tidak memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut.

Alih-alih merespons surat terbuka yang viral, Wirda justru membagikan momen kunjungannya ke Pesantren Daarul Mansur di Indramayu melalui media sosialnya. Dalam unggahannya pada Senin (17/2/2025), ia menuliskan, “Alhamdulillah, ngecek Pesantren Daarul Mansur cabang Indramayu, mohon doa. Persiapan Tahun Ajaran Baru. Pesantren terjangkau dan nyaman buat semua kalangan.”

Dalam kunjungannya, Wirda menunjukkan perkembangan pesantren, termasuk bangunan baru yang belum ada saat ia terakhir kali berkunjung. Bangunan tersebut rencananya akan digunakan sebagai ruang serba guna. Ia juga memperlihatkan kamar asrama putri yang dilengkapi dengan lemari dan dipan bertingkat untuk 10 siswa per kamar.

Tak hanya itu, Wirda juga membandingkan ruang belajar di pesantren tersebut dengan pusatnya di Tangerang. Ia mengklaim bahwa fasilitas di Indramayu lebih baik dan kembali mengumumkan pembukaan pendaftaran siswa baru dengan biaya terjangkau.

“InsyaAllah dibuka buat SMP dan SMA, putra/putri, di Indramayu ini. 4 juta sampai lulus. SPP di bawah 700 ribu,” ungkapnya.

Wirda kemudian melanjutkan kunjungannya ke asrama putra dan rooftop pesantren yang masih belum memiliki atap. Ia berharap area rooftop tersebut nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tempat yang nyaman bagi santri untuk menghafal Al-Qur’an. Wirda pun berjanji akan meningkatkan kenyamanan area tersebut agar lebih mendukung proses pembelajaran santri.

“Itu paling atas jadi rooftop. InsyaAllah ntar 'disulap', jadi banyak spot-spot ngafal dan belajar yang nyaman buat santri. Spot ngafal nyaman = hafalan cepet masuk. Eh apa cepet ngantuk?” tulisnya dengan nada bercanda.

Sebagai informasi, Pesantren Daarul Mansur dikelola langsung oleh Wirda Mansur, sementara ayahnya, Ustaz Yusuf Mansur, lebih fokus pada Yayasan Daarul Qur'an Indonesia. Hingga saat ini, Wirda Mansur belum memberikan tanggapan resmi terkait surat terbuka yang menuntutnya membayar utang kepada komunitas bisnisnya.