Survei LSI: Edi-Bahasan Dominasi Dukungan di Pilkada Pontianak 2024
Pontianak | Jumat, 11 Oktober 2024
PIFA, Lokal - Menjelang Pilkada Kota Pontianak 2024, pasangan petahana Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan (Edi-Bahasan) menunjukkan dominasi yang kuat dalam perolehan dukungan pemilih.
Dengan elektabilitas yang mencapai lebih dari 70%, Edi-Bahasan diibaratkan sebagai "matahari tunggal" di arena politik lokal, menempatkan mereka jauh di depan para pesaingnya. Dalam hasil survei terbaru, pemilih militan Edi-Bahasan tercatat mencapai 65%, sementara pasangan Mulyadi-Harti hanya mampu meraih dukungan sebesar 6.7%.
Ketika mempertimbangkan pemilih yang masih ragu, yang mencapai 28.3%, dan dengan asumsi bahwa semua pemilih tersebut akan memilih Mulyadi-Harti, Edi-Bahasan tetap memiliki peluang yang sangat besar untuk meraih kemenangan, mengingat perbedaan dukungan yang signifikan antara kedua pasangan.
Keunggulan Edi-Bahasan terungkap lebih jelas ketika melihat dukungan di lima kantong pemilih strategis di Kota Pontianak. Di kalangan pemilih agama, misalnya, Edi-Bahasan memperoleh dukungan yang sangat tinggi di antara pemilih Muslim, yaitu 73.3%, sedangkan Mulyadi-Harti hanya mendapatkan 13%. Di segmen pemilih non-Islam, pasangan Edi-Bahasan juga unggul dengan dukungan sebesar 60.1% dibandingkan 28.2% untuk Mulyadi-Harti. Angka ini menunjukkan kemampuan Edi-Bahasan dalam merangkul berbagai lapisan masyarakat.
Dukungan Edi-Bahasan juga terlihat kuat di kalangan generasi muda, terutama Gen Z dan milenial. Di kalangan pemilih berusia di bawah 29 tahun, Edi-Bahasan meraih dukungan 69.2%, sedangkan Mulyadi-Harti hanya mendapatkan 18.4%. Bahkan, di segmen usia 30-39 tahun, dukungan untuk Edi-Bahasan meningkat menjadi 76.8%. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan petahana mampu menjangkau dan menarik perhatian pemilih muda yang penuh harapan akan perubahan.
Di segmen pemilih akar rumput, atau wong cilik, dukungan untuk Edi-Bahasan juga sangat menjanjikan. Di antara pemilih dengan pendapatan rumah tangga di bawah 1.5 juta per bulan, dukungan untuk pasangan ini mencapai 62.6%, sementara Mulyadi-Harti hanya meraih 20.7%. Keberhasilan Edi-Bahasan dalam menyentuh hati rakyat kecil mencerminkan komitmen mereka untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan ini juga terlihat di kalangan pemilih kelas ekonomi mapan, di mana Edi-Bahasan mencatatkan 73.1% dukungan.
Tidak hanya di kalangan masyarakat umum, Edi-Bahasan juga menunjukkan keunggulan di kalangan konstituen partai. Dalam pemilih dari partai Golkar, Edi-Bahasan memperoleh dukungan sebesar 62.6%, sedangkan Mulyadi-Harti hanya 29.6%. Di kalangan pemilih PKB, dukungan untuk Edi-Bahasan bahkan mencapai 90%. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pasangan petahana mampu menarik perhatian konstituen dari berbagai partai, memperkuat posisi mereka di arena pemilihan.
Survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA mengidentifikasi empat alasan utama mengapa Edi-Bahasan berpotensi menang besar dalam pilkada ini. Pertama, pesona kuat Edi sebagai calon walikota yang sangat populer, dengan tingkat kesukaan mencapai 91.8%. Mulyadi, di sisi lain, hanya mendapatkan popularitas 47.7%. Kedua, Edi unggul dalam persepsi personaliti dibandingkan Mulyadi, di mana Edi dianggap lebih menyenangkan, jujur, dan perhatian pada rakyat.
Ketiga, tingginya kepuasan publik terhadap kinerja Edi-Bahasan juga menjadi faktor kunci. Sebanyak 92.1% responden merasa puas dengan kinerja Edi sebagai walikota, sementara Bahasan juga meraih tingkat kepuasan 79.3%. Keempat, rapor biru Edi-Bahasan dalam isu-isu prioritas publik, seperti infrastruktur dan pelayanan pendidikan, menunjukkan bahwa mereka telah memenuhi harapan masyarakat.
Dengan dukungan yang kuat dan pesona yang memikat, pasangan Edi-Bahasan tampaknya siap melanjutkan visi mereka untuk Kota Pontianak, berkomitmen untuk membawa perubahan dan kemajuan yang diharapkan oleh masyarakat dalam Pilkada 2024. (Adl)