PIFA, lokal - Lembaga Survei Independen Potret Pilkada baru saja merilis hasil survei terbaru terkait Pilgub Kalimantan Barat (Kalbar) 2024.

Dari hasil survei yang melibatkan 1.800 responden dengan margin of error 2,8%, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono, menunjukkan dominasi di sebagian besar wilayah Kalbar. Namun, ada beberapa kabupaten yang memperlihatkan persaingan ketat antara kandidat.

Sutarmidji-Didi Haryono tampil sebagai pilihan utama di wilayah urban, seperti Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Di Kota Pontianak, mereka berhasil meraih dukungan hingga 73%, jauh di atas pasangan Ria Norsan-Krisantus yang hanya memperoleh 21%. Sementara pasangan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor hanya meraih 6% suara.

Dominasi Sutarmidji-Didi Haryono di Kubu Raya juga signifikan, dengan dukungan sebesar 68,7%. Meskipun pasangan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor memperoleh angka lebih tinggi dibandingkan di Pontianak, yakni 17%, namun tetap tertinggal dari Ria Norsan-Krisantus yang mendapatkan 14,3%.

Meski Sutarmidji-Didi Haryono memimpin di banyak wilayah, persaingan ketat terlihat di beberapa kabupaten. Di Kabupaten Sintang, pasangan Ria Norsan-Krisantus unggul dengan 58% suara, sementara Sutarmidji-Didi Haryono hanya meraih 38%. Hal serupa terjadi di Kabupaten Sanggau, di mana Ria Norsan-Krisantus memperoleh 50,3% suara, mengungguli Sutarmidji-Didi Haryono dengan 37,5%.

Sementara itu, di wilayah lain, Sutarmidji-Didi Haryono kembali mendapatkan dukungan solid. Di Kabupaten Kayong Utara, mereka unggul telak dengan perolehan 73,2%, sementara Ria Norsan-Krisantus hanya mendapatkan 20,6%. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Sambas, di mana Sutarmidji-Didi Haryono memperoleh 67,1% suara.

Melihat hasil survei ini, dominasi Sutarmidji-Didi Haryono di banyak kabupaten menjadi indikasi kuat bahwa mereka berpeluang besar untuk melanjutkan kepemimpinan di Kalbar. Namun, dengan persaingan yang ketat di beberapa daerah, terutama di kabupaten seperti Sintang dan Sanggau, Pilgub Kalbar 2024 masih menyisakan dinamika yang harus diperhatikan oleh para kandidat.

Selain itu, margin of error 2,8% yang digunakan dalam survei ini menunjukkan bahwa perubahan hasil masih mungkin terjadi, terutama di daerah-daerah dengan selisih suara yang tipis antara para kandidat. Faktor kampanye di masa mendatang akan sangat menentukan hasil akhir dari Pilgub Kalbar 2024.