Hasil Survei Publik mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kualitas pada Timnas Indonesia. (PSSI)

Hasil Survei Publik mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kualitas pada Timnas Indonesia. (PSSI)

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsSurvei Publik Ungkap Peningkatan Kualitas Timnas Indonesia

Survei Publik Ungkap Peningkatan Kualitas Timnas Indonesia

Indonesia | Sabtu, 18 Januari 2025

PIFA.CO.ID, SPORTS – Program-program PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir dianggap berhasil membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia. Hal ini tercermin dari survei terbaru yang menunjukkan peningkatan kepuasan publik terhadap kualitas Garuda.

Survei yang dilakukan pada Oktober 2024 mencatat 80 persen responden merasa puas dengan perkembangan Timnas. Angka ini meningkat menjadi 83,9 persen dalam survei yang digelar Desember 2024, dengan total 1.220 responden.

Hasil survei tersebut dipaparkan oleh Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (16/1/2025).

"Jadi kami menemukan bukti yang meyakinkan bahwa evaluasi publik terhadap kinerja federasi (PSSI) maupun item-item yang berkaitan dengan sepakbola itu mengalami peningkatan yang positif di bulan Desember (2024)," jelas Burhanuddin.

Selain itu, survei juga menyoroti pandangan publik terhadap kebijakan naturalisasi yang diambil PSSI untuk meningkatkan performa Timnas. Sebanyak 75,3 persen responden mendukung program ini.

Menurut temuan Indikator, penggemar sepakbola semakin memahami bahwa kebijakan naturalisasi merupakan strategi untuk mempercepat peningkatan prestasi Timnas. Meski demikian, 13-15 persen responden tetap konsisten menolak naturalisasi, bahkan setelah adanya berbagai pencapaian dari pemain naturalisasi.

"Yang kita ingin tanya adalah, apakah mereka setuju atau tidak kebijakan tersebut. Kebijakan menaturalisasi atlet luar negeri atau asing yang memiliki garis keturunan atau darah Indonesia yang kemudian disumpah menjadi WNI. Sehingga punya hak untuk membela tim nasional," terang Burhanuddin.

Responden yang mendukung naturalisasi terbagi menjadi dua pandangan utama. Sebagian menganggap jumlah pemain naturalisasi saat ini sudah cukup banyak, dan Timnas seharusnya lebih memprioritaskan pemain asli Indonesia. Kelompok ini mencapai sekitar sepertiga dari total pendukung naturalisasi.

"Jadi mereka bisa saja tidak anti kebijakan naturalisasi tetapi menganggap jumlah yang main di timnas sudah terlalu banyak. Orang yang sekarangnya begitu kan, dia tidak hitam-putih. Dia melihat oke kebijakan naturalisasi, tetapi jangan kebanyakan," ujar Burhanuddin.

Sementara itu, mayoritas lainnya, sekitar 54,5 hingga 55,5 persen dalam survei Oktober hingga Desember 2024, menyatakan bahwa naturalisasi bukanlah masalah asalkan mampu meningkatkan prestasi Timnas secara nyata.

"Dan itu jumlahnya kurang lebih stabil 54,5 - 55,5 persen dalam rentang dua bulan Oktober sampai Desember 2024. Sudah ada bukti nyata bahwa pemain naturalisasi bisa meningkatkan prestasi sepakbola," lanjut Burhanuddin.

Namun, Burhanuddin juga mencatat bahwa meskipun pemain naturalisasi berkontribusi pada pencapaian Timnas, sebagian warga tetap merasa jumlah mereka tidak boleh berlebihan.

"Jadi lagi-lagi ini masukan buat PSSI. Mungkin ada jalur pendek karena harus lolos piala dunia dan pemain naturalisasi menjadi sebuah keniscayaan," tambahnya.

Rekomendasi

Foto: Donald Trump Siap Beri Waktu Tambahan untuk TikTok | Pifa Net

Donald Trump Siap Beri Waktu Tambahan untuk TikTok

Amerika Serikat
| Senin, 5 Mei 2025
Foto: Hasto Kristiyanto Sebut Diancam jadi Tersangka Jika PDIP Pecat Jokowi | Pifa Net

Hasto Kristiyanto Sebut Diancam jadi Tersangka Jika PDIP Pecat Jokowi

Indonesia
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Berangkat Lebih Awal ke Piala Asia, PSSI Targetkan Lolos ke Piala Dunia U-17 | Pifa Net

Berangkat Lebih Awal ke Piala Asia, PSSI Targetkan Lolos ke Piala Dunia U-17

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025
Foto: Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa | Pifa Net

Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Denise Chariesta Laporkan Doktif ke Polisi atas Dugaan Pencemaran Nama Baik | Pifa Net

Denise Chariesta Laporkan Doktif ke Polisi atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Pifabiz
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Kembali ke Tanah Air Hari Ini, Timnas Indonesia Bakal Fokus Hadapi Bahrain | Pifa Net

Kembali ke Tanah Air Hari Ini, Timnas Indonesia Bakal Fokus Hadapi Bahrain

Indonesia
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan | Pifa Net

Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan

Indonesia
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Banding Real Madrid Ditolak, Bellingham Tetap Kena Sanksi | Pifa Net

Banding Real Madrid Ditolak, Bellingham Tetap Kena Sanksi

Spanyol
| Sabtu, 22 Februari 2025
Foto: DPR Minta Kasus Pemasangan Pagar Laut Diusut Tuntas | Pifa Net

DPR Minta Kasus Pemasangan Pagar Laut Diusut Tuntas

Indonesia
| Rabu, 29 Januari 2025
Foto: Mamat Alkatiri Angkat Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia | Pifa Net

Mamat Alkatiri Angkat Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia

Indonesia
| Senin, 6 Januari 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Ranieri Ungkap Klub Milik Pengusaha Indonesia, Como Bisa Jadi Seperti Parma Era 1990-an | Pifa Net

Ranieri Ungkap Klub Milik Pengusaha Indonesia, Como Bisa Jadi Seperti Parma Era 1990-an

PIFA.CO.ID, SPORTS - Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri, memberikan apresiasi kepada Como dan pelatih mereka, Cesc Fabregas. Menurutnya, Como memiliki potensi besar untuk berkembang seperti Parma di era 1990-an.Pada pertandingan lanjutan Liga Italia yang digelar Senin (3/3) dini hari WIB, AS Roma berhasil mengalahkan Como dengan skor 2-1. Meskipun menang, Ranieri tetap melontarkan pujian untuk lawan mereka."Ini adalah tim hebat dengan penuh para pemain muda. Mereka bisa seperti Parma di era 1990-an," ujar Ranieri seperti dikutip dari Tribuna.Pada masa kejayaannya, Parma menjadi kekuatan besar di Serie A. Klub tersebut sukses meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk Scudetto, serta trofi Eropa seperti Piala UEFA, Piala Winners, dan Piala Super Eropa."Saya pun tahu betul, bagaimana karakter seorang Fabregas sebagai pelatih," tambah Ranieri.Cesc Fabregas kini memimpin Como sebagai pelatih utama. Di bawah asuhannya, Como berhasil promosi ke Serie A musim ini. Pelatih berusia 37 tahun tersebut dikontrak hingga musim panas 2028.Saat ini, Como berada di peringkat ke-13 dengan 28 poin dari 27 pertandingan. Meski masih berjuang di papan bawah, Fabregas diyakini memiliki masa depan cerah di dunia kepelatihan."Fabregas akan punya karier yang hebat sebagai pelatih, seperti hebatnya dulu dia menjadi pemain. Fabregas dan timnya punya banyak potensi, saling melengkapi," tutup Ranieri.Como masih harus bekerja keras untuk bertahan di Serie A musim ini dan menghindari degradasi. Namun, dengan semangat dan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin Como bisa mengejutkan sepakbola Italia dalam beberapa tahun ke depan.

Italia
| Senin, 3 Maret 2025

Sports

Foto: Yamaha Indonesia Cetak Sejarah, Raih GREEN PROPER Award 2025 di Usia ke-51 | Pifa Net

Yamaha Indonesia Cetak Sejarah, Raih GREEN PROPER Award 2025 di Usia ke-51

PIFA, Otomotif – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menorehkan sejarah baru di usianya yang ke-51 dengan meraih GREEN PROPER Award 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pencapaian ini menjadikan YIMM sebagai satu-satunya produsen sepeda motor di Indonesia yang mendapatkan penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut, mencakup seluruh fasilitas produksi mereka di Head Office Jakarta dan Plant Karawang, Jawa Barat.Penghargaan ini sekaligus menegaskan komitmen Yamaha dalam menjalankan prinsip keberlanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), tak hanya sekadar mematuhi regulasi, namun juga berhasil melampaui standar industri otomotif dalam pengelolaan lingkungan. “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Ini adalah hasil nyata dari semangat seluruh insan Yamaha dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) secara konsisten. GREEN PROPER bukan hanya simbol apresiasi, tetapi juga pengingat bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kolektif kita,” ungkap Dyonisius Beti, President Director & CEO YIMM. Strategi Menuju Industri Ramah Lingkungan YIMM meraih penghargaan ini berkat sejumlah inisiatif strategis dan menyeluruh yang konsisten diterapkan dalam kegiatan operasionalnya, antara lain: ✅ Efisiensi Energi & Pengurangan Emisi Menekan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 12% melalui pemasangan PLTS 5,70 KVA, termasuk yang terbesar di Plant Karawang.Meningkatkan efisiensi energi sebesar 20% dengan teknologi ramah lingkungan dan pengurangan potensi energy loss di lini produksi. ✅ Inovasi Pengelolaan LimbahMengurangi volume limbah hingga 27% melalui efisiensi bahan baku, rekayasa proses pengecatan, serta pengelolaan limbah B3 dan non-B3 yang terintegrasi. ✅ Konservasi Alam Program penghijauan di kawasan Kiara Payung (Sumedang) serta pesisir seperti Pantai Indah Kapuk, Bekasi, dan Karawang. Penanaman 370.000 bibit mangrove berbasis silvo-fishery di Bone, Sulawesi Selatan, bersama Yamaha Motor Company Jepang. ✅ Pemberdayaan Masyarakat Menyediakan akses air bersih melalui Yamaha Clean Water-008A di Mojokerto, Purwakarta, dan Malang.Pengembangan program berbasis masyarakat, seperti:UMKM pengolahan sabun dari jelantahGreenhouse hidroponik (BERMADYA)Penyemaian benih & infrastruktur pertanianPembinaan SMKLayanan purna jual dan tanggap darurat bencana. Konsistensi Yamaha Diakui Berbagai Pihak Sebelum meraih GREEN PROPER, YIMM telah lebih dulu diganjar sejumlah penghargaan bergengsi: Indonesia Green Award 2024 dari La Tofi School of Social Responsibility. ENSIA Award 2024 dari Sucofindo atas inovasi pengelolaan limbah, efisiensi energi, dan pengurangan emisi. Yamaha Berkomitmen Terus Melangkah Hijau Pencapaian ini semakin mempertegas komitmen YIMM dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan filosofi perusahaan sebagai “Kando Creating Company”, yang mengutamakan inovasi untuk memberikan kepuasan dan kebahagiaan melalui produk serta layanan yang peduli lingkungan dan masyarakat. Kando: Istilah bahasa Jepang yang menggambarkan perasaan mendalam karena pengalaman bernilai tinggi yang memicu kegembiraan luar biasa.

Otomotif
| Selasa, 15 Juli 2025

Pifabiz

Foto: Cerita Soal Dirinya yang Dikabarkan Hilang, Ternyata Marshanda Sampai Dibawa ke RSJ, Dipaksa Nginap Selama 15 Hari  | Pifa Net

Cerita Soal Dirinya yang Dikabarkan Hilang, Ternyata Marshanda Sampai Dibawa ke RSJ, Dipaksa Nginap Selama 15 Hari 

Pifabiz - Sempat bikin heboh dan dikabarkan hilang di Los Angeles, Marshanda akhirnya buka suara. Ternyata, saat hilang selama kurang lebih 15 hari itu, Marshanda dipaksa masuk ke rumah sakit jiwa. Saat itu, kabar hilangnya Marshanda bermula dari postingan salah satu temannya di Los Angeles, Sheila Salsabila. Melansir hot.detik.com, Marshanda yang berniat healing dan pergi ke pantai dengan meninggalkan semua alat komunikasi di penginapan, membuat Sheila Salsabila tak bisa menghubunginya, hingga akhirnya menghubungi 911. Tiba di penginapan, Marshanda bingung karena dijemput oleh ambulans dan 911. Melihat daftar obat-obatan yang tercantum di medication, membuat Marshanda dibawa ke mental health facility atau rumah sakit jiwa.  Disitu Marshanda hanya menuliskan untuk pengobatan tumor payudaranya, tanpa menjelaskan dirinya juga mengidap bipolar. "Gue nggak menuliskan ada riwayat bipolar atau depresi. Tapi di bagian medication ada obat-obatan yang isinya kok obat penenang, obat untuk maniak, obat depresi, obat untuk orang kayak bipolar. Nah itulah yang buat 911 bawa gue ke mental health facility," jelasnya, masih dari hot.detik.com, Senin (8/8/2022).  Akibatnya, Marshanda ditahan di rumah sakit jiwa yang dia sebut camp pada 27 Juni sampai 11 Juli 2022. Saat itu, tidak ada yang bisa mengakses dirinya. Bahkan keluarganya juga hanya bisa menghubunginya dua kali saat dirinya dipaksa masuk rumah sakit jiwa. "Jadi semua rencana sampai ada 3 webinar yang di mana gue jadi pembicaranya semua di-cancel karena gue berada di rumah sakit jiwa tanpa gue mau," ungkapnya. (b)

Amerika Serikat
| Senin, 8 Agustus 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5