

Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji mengunjungi kediaman pemilik rumah tempat dirinya menginap saat kampanye di periode pertama 2018, di Kecamatan Menukung, Kabupaten Mel
Rekomendasi

Pemain Meriam di Pontianak Harap Bantuan Pengadaan Balok dan Subsidi Karbit dari Pemerintah
Pontianak
| Sabtu, 15 Maret 2025

Mohamed Salah Pecahkan Rekor dan Bawa Liverpool Juara Lagi
Inggris
| Selasa, 29 April 2025

Sotong Pangkong, Kuliner Khas Pontianak yang Ramai Diburu Saat Ramadhan
Pontianak
| Selasa, 11 Maret 2025

Classy Urban Explore Berlanjut, Yamaha Ajak Konsumen Rayakan Sumpah Pemuda Riding Jelajahi Tempat Bersejarah & Kekinian
Indonesia
| Kamis, 16 Januari 2025

Evaluasi Indra Sjafri Jelang Lawan India di Mandiri U-20 Challenge Series 2025: Banyak Pelajaran
Indonesia
| Kamis, 30 Januari 2025

Ahok Mendorong Kejaksaan Agung Panggil Eks Dirut Patra Niaga Alfian Nasution
Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025

Didakwa Rugikan Negara Rp 578 Miliar dalam Kasus Impor Gula, Tom Lembong Bakal Buka-bukaan di Persidangan
Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025

Kekayaan Elon Musk Anjlok USD 52 Miliar di 2025 Gegara Tesla
Amerika Serikat
| Rabu, 26 Februari 2025

Jay Idzes Berpeluang Cetak Sejarah sebagai Pemain Pertama Indonesia di Premier League
Sports
| Senin, 30 Juni 2025

Bahagianya Arne Slot Usai Antarkan Liverpool ke Final Piala Liga Inggris
Inggris
| Sabtu, 8 Februari 2025
Berita Terkait
Internasional

Harvard Gugat Pemerintah AS atas Larangan Mahasiswa Internasional di Era Trump
PIFA, Internasional — Universitas Harvard secara resmi mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump pada Kamis (5/6) di pengadilan federal. Gugatan ini menanggapi larangan kontroversial pemerintah yang melarang mahasiswa internasional masuk ke Amerika Serikat dengan visa belajar untuk kuliah di Harvard. Langkah hukum tersebut diajukan kurang dari 24 jam setelah Presiden Trump mengumumkan penangguhan izin masuk bagi warga negara asing yang hendak belajar di Harvard. Kebijakan ini memicu gelombang kritik dari kalangan akademisi dan pemimpin institusi pendidikan tinggi, yang menilai kebijakan itu sebagai bentuk serangan politik terhadap dunia akademik. Dalam dokumen gugatan, pihak Harvard menuduh bahwa larangan tersebut “bukan ditujukan untuk melindungi kepentingan nasional,” melainkan sebagai aksi balas dendam pemerintah terhadap universitas tersebut. “Tindakan Presiden ini bukan diambil untuk melindungi 'kepentingan Amerika Serikat', melainkan untuk mengejar dendam pemerintah terhadap Harvard,” tulis pernyataan resmi dari universitas dalam dokumen pengadilan. Balasan dari Harvard Presiden Harvard, Alan M. Garber, dalam pernyataan resminya menyebut langkah Trump sebagai upaya ilegal untuk menargetkan institusi yang membuka pintu bagi mahasiswa dari seluruh dunia. “Menargetkan institusi kami karena menerima mahasiswa internasional dan karena kolaborasi kami dengan lembaga pendidikan global adalah tindakan ilegal lain yang dilakukan pemerintah untuk membalas Harvard,” kata Garber. Ia juga menyatakan bahwa Harvard sedang menyusun “rencana darurat” agar mahasiswa dan akademisi asing tetap bisa menjalankan pekerjaan mereka di kampus selama musim panas ini dan tahun ajaran mendatang. Gugatan Revisi atas Perseteruan Lama Gugatan yang diajukan kali ini merupakan pembaruan dari gugatan sebelumnya yang telah diajukan sejak April 2025. Perseteruan hukum antara Harvard dan pemerintah federal sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir, menyusul sederet kebijakan yang dinilai menghalangi keberlangsungan studi internasional dan kolaborasi lintas negara. Pemerintah diketahui telah mengabaikan sejumlah keputusan pengadilan yang sebelumnya memerintahkan agar Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tidak melarang mahasiswa internasional mendaftar di Harvard. Namun, pemerintahan Trump kembali melangkah dengan menerbitkan larangan baru yang pada akhirnya memicu gugatan lanjutan dari pihak universitas. Kritik Luas dan Kekhawatiran Global Kebijakan imigrasi baru ini memantik kritik luas dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan pemimpin institusi pendidikan di dalam dan luar negeri. Banyak pihak menilai kebijakan tersebut akan merusak reputasi Amerika Serikat sebagai pusat pendidikan global, dan dapat berdampak buruk bagi riset serta kolaborasi akademik internasional. Menurut laporan internal Harvard, mahasiswa internasional menyumbang sekitar 20 persen dari total populasi mahasiswa di universitas tersebut, dan memainkan peran penting dalam proyek riset lintas disiplin yang didanai baik oleh lembaga swasta maupun pemerintah. Reaksi Dunia Pendidikan Beberapa universitas ternama lain di AS dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengikuti langkah Harvard dalam menggugat kebijakan tersebut. Mereka menilai larangan ini bukan hanya ancaman bagi institusi pendidikan, tetapi juga bagi masa depan diplomasi ilmiah dan kolaborasi global. Sementara itu, asosiasi akademisi dan organisasi mahasiswa internasional menggelar sejumlah aksi protes di berbagai kampus, mendesak pemerintah untuk mencabut larangan dan menjamin akses pendidikan yang inklusif dan non-diskriminatif. Penutup Dengan gugatan ini, Harvard menegaskan sikapnya sebagai salah satu institusi yang siap melawan intervensi politik terhadap dunia akademik. Perseteruan antara Harvard dan pemerintahan Trump kini bukan hanya menjadi isu hukum, tetapi juga simbol dari ketegangan antara prinsip kebebasan akademik dan kebijakan imigrasi yang semakin ketat di bawah pemerintahan saat ini.
Internasional
| Jumat, 6 Juni 2025
Sports

Patrick Kluivert Soroti Menit Bermain Pemain Timnas Indonesia di Klub, yang Sedikit Bakal Dicoret?
PIFA.CO.ID, SPORTS - Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyoroti minimnya waktu bermain sejumlah pemain skuad Garuda di klub masing-masing. Mengutip Tempo.co, ia mengingatkan bahwa pemain yang jarang mendapat menit bermain di klub kemungkinan besar tidak akan diturunkan di tim nasional."Jika Anda tidak memiliki waktu bermain di klub, Anda tidak bugar untuk bertanding. Itu adalah hal-hal penting. Tentu saja, ada beberapa pengecualian dan pertimbangan. Makanya Anda harus meningkatkan kebugaran dengan sangat baik dengan pelatih fisik juga," ujar Kluivert di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (12/1) kemarin.Pelatih asal Belanda itu menyatakan akan berkoordinasi dengan pelatih fisik di klub tempat pemain timnas Indonesia bermain untuk memantau kondisi mereka. Menurutnya, proses di klub sama pentingnya dengan latihan maksimal di tim nasional."Kami perlu memeriksa seberapa banyak mereka bermain. Itu semua menjadi tanggung jawab kami," tegasnya.Mantan pemain Barcelona itu juga menekankan pentingnya para pemain timnas Indonesia untuk berlatih secara maksimal dan mengendalikan diri. Ia menyebutkan, taktik dan strategi hanya akan efektif jika kemampuan pemain sudah didorong ke tingkat maksimal."Sebagai pelatih, saya melihat tim saya sendiri, mendalami kekuatan, kelemahan, dan bagaimana mengatasi lawan. Penting melihat kekuatan tim sendiri untuk diterapkan dalam pertandingan," katanya.Kluivert, yang dikenal dengan gaya bermain progresif seperti menyerang dan penguasaan bola, mengaku akan menerapkan formasi fleksibel sesuai kebutuhan. Ia berbagi pengalamannya saat menjadi asisten pelatih Louis van Gaal pada 2014, di mana ia sering menggunakan formasi 4-3-3 dan 3-5-2 untuk mengoptimalkan kemampuan tim."Saya juga perlu memberikan kejutan. Yang terpenting adalah para pemain memahami apa yang harus dilakukan pada saat tertentu, dan di situlah perbedaan bisa dibuat," tuturnya.Ia menambahkan, kemampuan beradaptasi merupakan kunci kemenangan dalam pertandingan. Selain itu, penting bagi timnas Indonesia untuk memahami kualitas dan strategi negara lain dalam setiap laga yang mereka hadapi.
Indonesia
| Senin, 13 Januari 2025
Lokal

Melihat Kontes Ikan Arwana di Pontianak, Peserta ada Dari Malaysia hingga Jepang
PIFA, Lokal - Sebanyak 194 peserta dari berbagai macam daerah di Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Cina, Malaysia, Filipina hingga Jepang antusias mengikuti kontestasi ikan arwana yang berlangsung di Pontianak Convention Centre (PCC) sejak 23-26 Mei 2024. Berbagai macam jenis ikan arwana ditampilkan dalam perlombaan ini yang masuk dalam tujuan kategori penilaian. Tujuh kategori tersebut yaitu seperti Xs (30 cm), S (31-40 cm), M (41-45 cm), L (46-50 cm), XL (51 cm Up), Unique (all size), Short Body (all size), dan King (all size). Ketua UMUM Asosiasi Penangkaran dan Perdagangan Siluk (APPS), Eri Hikmatul Basyir mengungkapkan, berlangsungnya kegiatan ini bertujuan sebagai ajang promosi pasaran ikan arwana agar lebih luas lagi. “Kegiatan ini untuk mempromosikan ikan arwana terhadap pasar yang lebih luas lagi. Peserta dari seluruh Indonesia dan kalau tidak salah enam negara lainnya, Taiwan Singapore China, Jepang dan Filipina, ada enam Negara, ikan tetap Indonesia,” jelas Eri. Melalui ajang ini, Eri juga mengimbau kepada para owner untuk segera mengantongi izin, lantaran ikan arwana yang merupakan hewan endemik asal Kalbar ini tetap terjaga kelestariannya. “Kami mengimbau kawan-kawan yang belum berizin untuk segera mendapatkan izin, karena statusnya ikan ini merupakan satwa yang dilindungi dan masih terancam punah (appendix 1),” katanya. Lebih lanjut Heri menyampaikan kegiatan ini akan kembali digelar tahun depan dan menargetkan banyak peserta yang mengikuti ajang ini. Selain itu ia juga berharap dengan adanya kontes ini penjualan ikan arwana di Kalbar semakin meningkat, mengingat Kalbar tepatnya di Kapuas Hulu merupakan salah satu penangkaran budidaya ikan arwana. “Harapannya market ikan arwana semakin lancar penjualannya dan juga para pembeli ikan arwana banyak yang datang untuk membeli, menaikkan harga arwana sangat signifikan dalam kontes arwana ini," harapnya
Pontianak
| Minggu, 26 Mei 2024




















