Gubernur Sutarmidji meminta jajarannya di pemerintah provinsi berani dan inovatif. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Pengembangan Kompetensi Manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, resmi dibuka oleh Gubernur Sutarmidji, Senin (29/5/2023).

Kegiatan bertema "Kepemimpinan Berakhlak Menjadi Modal Utama Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Pembangunan dan Pelayanan", dirangkai dengan penandatanganan Komitmen bersama tentang penerapan budaya Kerja ASN berakhlak, di lingkungan Pemprov Kalbar antara gubernur bersama Kepala OPD.

"Pelayanan sudah cukup bagus, karena perizinan saja di dalam MCP dari KPK sudah mendapat nilai 100, ini suatu hal yang bagus. Untuk akuntabel dan kompeten dilihat dari capaian juga sudah cukup baik," kata Midji.


Gubernur meminta jajaran kepala OPD Kalbar untuk bekerja lebih inovatif dan berani menghadapi tantangan. Ia mengingatkan, dalam menanggapi capaian pasti ada tantangan. Namun ia berharap OPD untuk berani menghadapi tantangan tersebut dalam membuat program yang inovatif.

"Akibatnya bisa panjang berkaitan dengan hal lainnya, harusnya kita bisa maju 5 langkah tetapi hanya bisa 3 langkah, karena hanya puas dengan capaian yang biasa saja. Tidak ada yang tidak bisa kita capai jika sistem kerja kita sudah baik, bekerjalah dengan data yang terupdate. Kita kadang tidak pernah melakukan evaluasi (program) apa yang telah kita buat sendiri. Harus ada tolak ukurnya," harapnya.

Di akhir pidatonya, Sutarmidji berharap agar kepala OPD dapat mengikuti ritme dari program dan mengevaluasi program yang telah dibuat agar berjalan dengan baik.

"Kalau saudara mengikuti program itu, maka dimana ada hambatan atau ada masalah, kita sudah tahu dimana letak masalah itu. Itulah tugas seorang atasan, tugas pimpinan puncak OPD," tutupnya. (ap)

PIFA, Lokal - Pengembangan Kompetensi Manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, resmi dibuka oleh Gubernur Sutarmidji, Senin (29/5/2023).

Kegiatan bertema "Kepemimpinan Berakhlak Menjadi Modal Utama Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Pembangunan dan Pelayanan", dirangkai dengan penandatanganan Komitmen bersama tentang penerapan budaya Kerja ASN berakhlak, di lingkungan Pemprov Kalbar antara gubernur bersama Kepala OPD.

"Pelayanan sudah cukup bagus, karena perizinan saja di dalam MCP dari KPK sudah mendapat nilai 100, ini suatu hal yang bagus. Untuk akuntabel dan kompeten dilihat dari capaian juga sudah cukup baik," kata Midji.


Gubernur meminta jajaran kepala OPD Kalbar untuk bekerja lebih inovatif dan berani menghadapi tantangan. Ia mengingatkan, dalam menanggapi capaian pasti ada tantangan. Namun ia berharap OPD untuk berani menghadapi tantangan tersebut dalam membuat program yang inovatif.

"Akibatnya bisa panjang berkaitan dengan hal lainnya, harusnya kita bisa maju 5 langkah tetapi hanya bisa 3 langkah, karena hanya puas dengan capaian yang biasa saja. Tidak ada yang tidak bisa kita capai jika sistem kerja kita sudah baik, bekerjalah dengan data yang terupdate. Kita kadang tidak pernah melakukan evaluasi (program) apa yang telah kita buat sendiri. Harus ada tolak ukurnya," harapnya.

Di akhir pidatonya, Sutarmidji berharap agar kepala OPD dapat mengikuti ritme dari program dan mengevaluasi program yang telah dibuat agar berjalan dengan baik.

"Kalau saudara mengikuti program itu, maka dimana ada hambatan atau ada masalah, kita sudah tahu dimana letak masalah itu. Itulah tugas seorang atasan, tugas pimpinan puncak OPD," tutupnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar