Sutarmidji Serap Aspirasi Masyarakat Kubu Raya dalam Kampanye Dialogis
Kubu Raya | Senin, 14 Oktober 2024
Sutarmidji menyerap aspirasi dari masyarakat Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, dalam Kampanye Dialogis, Minggu (13/10). (Dok. Istimewa)
Kubu Raya | Senin, 14 Oktober 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Ikatan Keluarga Alumni atau IKA PPKn IKIP-PGRI Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat resmi terbentuk. Kepengurusan masa bakti 2023-2026 ini bakal menggelar pelantikan dan Dialog Publik pada 19 Desember 2023 dengan tema dalam 'Kontribusi Pendidikan dalam Percepatan Peningkatan IPM Kalbar'. Wakil Ketua Panitia, Khairatul Lisan mengatakan, pihaknya baru saja menggelar Musyawarah Besar untuk Pemilihan Ketua IKA PPKn IKIP-PGRI Pontianak. Mubes dilaksanakan di kampus IKIP-PGRI Pontianak, Sabtu (16/12/2023). Dalam Mubes yang menghadirkan perwakilan angkatan tersebut, terpilih secara aklamasi saudara Andi Ridwansyah, sebagai Ketua. Usai rangkaian Mubes tersebut, formatur kepengurusan bakal menggelar pelantikan dan dialog publik dengan tema besar 'Kontribusi Pendidikan dalam Percepatan Peningkatan IPM Kalbar' pada Selasa (19/12/2023). Acara ini menghadirkan sejumah narasumber, diantaranya PJ Gubernur Kalbar, Harisson, Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin, Ketua Ika IKIP-PGRI Pontianak, Muhammad Nurdin, dan Pengurus PGRI Provinsi Kalbar. "Adapun tema besar kita menyoroti persoalan IPM. Karena kita tahu IPM Kalbar masih tertinggal, walaupun kita tahu juga dari tahun ke tahun alami peningkatan," kata Khairatul Lisan. Karena itulah, melalui Dialog Publik ini diharapkan pemangku kepentingan dapat bersinergi menyelaraskan visi dan mencari solusi dalam percepatan peningkatan IPM. Menurut Lisan, percepatan peningkatan IPM perlu kerja sama semua pihak. Khususnya para pendidik, alumni dan mahasiswa. Semua harus bersinergi. "Semuanya harus bersinergi untuk mendukung percepatan IPM," terangnya. Selain pelantikan dan Dialog Publik, IKA PPKn IKIP PGRI Pontianak juga bakal menggelar pameran UMKM yang diikuti berbagai UMKM dan mahasiswa. Langkah ini sebagai komitmen mendukung UMKM tumbuh, dan menanamkan nilai-nilai entrepreneur sehingga mereka cermat melihat peluang. Sementara itu, Ketua Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak, Muhammad Anwar Ruben mengatakan, mengatakan, gagasan pembentukan alumni sudah lama direncanakan. Sebab, peran alumni sangat penting bagi pembangunan khususnya bidang pendidikan. Namun, gagasan itu baru terbentuk kali ini. "Pembentukan pengurus ini dilakukan dengan Musyawarah Besar. Kita berharap hadirnya IKA PPKn dapat memperkokoh sinergisitas alumni dan kampus," terangnya. Atas nama Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak, Anwar mengucapkan selamat atas terpilihnya Andi Ridwansyah sebagian Ketua IKA PPKn IKIP-PGRI Pontianak. Ia pun berharap rangkaian kegiatan pelantikan IKA PPKn IKIP PGRI Pontianak, Dialog Publik dan pemeran UMKM yang bakal digelar 19 Desember 2023 berjalan lancar. (ap)
Lokal
PIFA, Lokal - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin menyebut normalisasi parit dan drainase akan mempercepat turunnya air ke parit jika terjadi hujan deras. Hal ini menindaklanjuti potensi hujan deras di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya. Dia mendorong dinas teknis untuk memikirkan penanganan jangka panjang agar banjir atau genangan air yang biasanya terjadi sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak dapat ditekan. "Memang tidak bisa diketahui kapan air sungai pasang maupun meluap, serta intensitas hujan deras, namun seharusnya ada langkah optimal untuk penanganannya," ujarnya, kemarin. Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin meminta Pemerintah Kota Pontianak melakukan normalisasi parit dan drainase guna mengatasi genangan air dan banjir. “Untuk itu, normalisasi parit jadi jawaban. Selain penataan drainase yang perlu ditingkatkan,” kata Heri Mustamin. Menurutnya, banjir yang kerap menggenangi sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak harus jadi perhatian serius pemerintah kota. Sebab, ancaman banjir kerap dikeluhkan masyarakat. Jika tidak ditangani dengan serius maka dikhawatirkan akan parah. Terlebih, saat berbenturan pasang air laut dan air dari perhuluan. (ap)
Lokal
PIFA, Lokal - Polisi berhasil menangkap seorang mahasiswa Pontianajk berinisial MRF (21) yang melakukan penganiayaan terhadap wanita pujaannya, berinisial VE, dengan menggunakan palu.Sebelumnya beredar di media sosial sebuah insiden kekerasan yang dialami oleh seorang mahasiswi di kawasan Kampus Politeknik Pontianak pada Minggu, (1/9/2024) sekitar pukul 18.00 wib. Dalam kejadian tersebut, kepala korban dipukul menggunakan palu oleh seorang pria yang merupakan teman kuliah korban.Kasatreskrim Polresta Pontianak Kompol Antonius Trias Kuncorojati menjelaskan bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan adalah karena sakit hati setelah cintanya ditolak oleh korban. Pelaku diketahui telah memendam perasaan kepada korban sejak 2022.Pada saat kejadian, pelaku mengajak korban untuk bertemu di depan perpustakaan kampus. Setelah berbincang, korban hendak pulang tetapi dicegah oleh pelaku yang ingin memberikan kejutan. Pelaku meminta korban menutup mata dan membelakangi dirinya, lalu seketika itu juga pelaku memukul kepala belakang korban sebanyak satu kali dengan palu.“Pada saat itu korban disuruh menutup mata dan balik badan membelakangi tersangka. Seketika itu juga tersangka langsung memukul dan mengayunkan palu menggunakan tangan sebelah kanan ke arah kepala bagian belakang korban sebanyak 1 kali,” ungkapnya ungkapnya Kompol Antonius, pada konfrensi pers di Polresta Pontianak, Selasa (3/9/2024).Setelah itu, pelaku langsung kabur dan meninggalkan korban. Sementara korban berlari meminta pertolongan dengan kepala yang sudah bercucuran darah. Kemudian korban membuat laporan ke Polresta Pontianak. Berdasarkan laporan tersebut, tim dari Satreskrim langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku di rumahnya dihari yang sama.”Palu ini sudah dibawa pelaku dari rumah. Memang ada niat mau memukul pelaku,” ungkapnya. Pelaku MRF, yang ditemui di Polresta Pontianak, mengakui perbuatannya. Ia menyebutkan telah melakukan berbagai usaha untuk meraih cinta korban, seperti memberikan pakaian, mentraktir, dan memberikan kalung. Namun, setelah cintanya ditolak, pelaku merasa sangat kesal dan nekat memukul korban dengan palu.