“Saya tidak melihat wilayah itu saya menang atau kalah. Setelah Pilkada, siapa pun yang jadi gubernur adalah gubernur untuk semua masyarakat Kalbar,” ujar Midji, sapaan akrabnya. Ia menekankan, pembangunan selama periode pertama, termasuk di wilayah-wilayah di mana ia kurang mendapatkan dukungan, akan tetap dilanjutkan demi kesejahteraan bersama.

Selama lima tahun terakhir, Pemprov Kalbar di bawah kepemimpinan Sutarmidji telah membangun dua sekolah baru di Kabupaten Landak dan mengalokasikan Rp109,88 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Beberapa ruas jalan provinsi di Landak, seperti Sidas-Simpang Tiga dan Ngabang-Serimbu, juga mengalami peningkatan signifikan.

“Anggaran provinsi terbesar malah kami alokasikan ke Ketapang, Kubu Raya, dan Sintang. Di Pontianak hanya tiga persen karena infrastrukturnya sudah baik sejak saya menjabat wali kota,” tambah Sutarmidji.

Tokoh masyarakat Landak, Ludis, mengungkapkan keyakinannya terhadap pasangan Sutarmidji-Didi Haryono. “Pak Midji adalah putra terbaik Kalbar. Kepemimpinannya telah terbukti selama satu periode,” ujar mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Landak itu, sambil mengajak masyarakat memilih secara rasional.

Hal senada disampaikan Ketua Relawan Sutarmidji-Didi (SUDI) Kabupaten Landak, Ya’ Aiy Bonar, yang berkomitmen untuk menggalang dukungan hingga ke akar rumput. “Pembangunan harus dilanjutkan oleh tangan dingin Pak Sutarmidji. Kami relawan bergerak dengan sepenuh hati,” tegasnya.

Sutarmidji menutup kampanye dengan pesan agar masyarakat memilih berdasarkan visi dan misi kandidat, bukan sentimen lainnya. “Mari kita persiapkan anak cucu kita untuk menghadapi tantangan masa depan. Pilihan kita hari ini akan menentukan masa depan mereka,” pungkasnya.

Pemilihan Gubernur Kalbar 2024 dijadwalkan berlangsung pada 27 November mendatang. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat diharapkan dapat menjadi landasan untuk kelanjutan pembangunan Kalimantan Barat yang lebih baik.