Masyarakat Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi. (Ilustrasi: Freepik fotoluxstudio)

PIFA, Lokal - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad menyebutkan, mendapatkan aduan kelangkaan pupuk subsidi dari petani di Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya.

"Akibat kelangkaan yang bertahun terjadi tersebut membuat petani tak berdaya," kata Amin, kemarin.

Informasi kelangkaan pupuk itu, dia dapatkan dalam reses yang digelar di Mempawah dan Kubu Raya, di 10 titik belum lama ini. Kelangkaan terjadi cukup lama.

"Sementara untuk membeli pupuk non subsidi petani tak mampu, karena harganya mahal,” jelasnya.

Kata Amin, kelangkaan pupuk subsidi ini membuat petani harus merogoh kantong lebih dalam untuk biaya produksi. Kondisi ini tak sebanding dengan pendapatan.

"Terlebih saat ini harga sawit turun," ujarnya.

Di sisi lain, Amin menambahkan, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang turun signifikan pun meresahkan petani. Begitu pun harga karet yang tak kunjung naik-naik.

“Kala itu saya bilang ke masyarakat meningkatkan kualitas karetnya. Tak usah jauh harga karet Kalbar dibanding Kalteng dan Kalsel, kita jauh harganya dari mereka,” jelasnya.

Petani pun berharap ada intervensi harga dari DPRD untuk meningkatkan harga TBS. Pasalnya harga TBS merupakan kewenangan pemerintah pusat. (ap)

PIFA, Lokal - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad menyebutkan, mendapatkan aduan kelangkaan pupuk subsidi dari petani di Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya.

"Akibat kelangkaan yang bertahun terjadi tersebut membuat petani tak berdaya," kata Amin, kemarin.

Informasi kelangkaan pupuk itu, dia dapatkan dalam reses yang digelar di Mempawah dan Kubu Raya, di 10 titik belum lama ini. Kelangkaan terjadi cukup lama.

"Sementara untuk membeli pupuk non subsidi petani tak mampu, karena harganya mahal,” jelasnya.

Kata Amin, kelangkaan pupuk subsidi ini membuat petani harus merogoh kantong lebih dalam untuk biaya produksi. Kondisi ini tak sebanding dengan pendapatan.

"Terlebih saat ini harga sawit turun," ujarnya.

Di sisi lain, Amin menambahkan, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang turun signifikan pun meresahkan petani. Begitu pun harga karet yang tak kunjung naik-naik.

“Kala itu saya bilang ke masyarakat meningkatkan kualitas karetnya. Tak usah jauh harga karet Kalbar dibanding Kalteng dan Kalsel, kita jauh harganya dari mereka,” jelasnya.

Petani pun berharap ada intervensi harga dari DPRD untuk meningkatkan harga TBS. Pasalnya harga TBS merupakan kewenangan pemerintah pusat. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar