InternasionalNasionalTeknologiSportsLokalLifestylePifabizPolitik
Taara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk

Taara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk

Berandascoped-by-BerandaTeknologiscoped-by-TeknologiTaara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk

Taara vs Starlink: Adu Cepat Internet Laser Google Lawan Satelit Elon Musk

Teknologi | Kamis, 31 Juli 2025

PIFA, Tekno - Belakangan ini dunia teknologi internet ramai membicarakan adu cepat antara Taara milik Alphabet (induk Google) dengan Starlink milik Elon Musk.

Keduanya sama-sama menawarkan solusi internet alternatif, namun dengan pendekatan yang berbeda: laser di darat versus satelit di orbit.

Teknologi Taara dikembangkan oleh divisi riset Google X, sebelum akhirnya berdiri sebagai perusahaan mandiri. Dengan menggunakan sinar laser (Lightbridge), Taara mampu mentransfer data hingga 20 Gbps dengan jangkauan sekitar 20 kilometer. Perangkatnya berukuran kecil, sekelas lampu lalu lintas, dan bisa dipasang di menara, gedung tinggi, hingga pohon besar.

Sementara itu, Starlink mengandalkan ribuan satelit LEO (Low Earth Orbit) yang mengitari bumi untuk menyediakan internet ke berbagai belahan dunia. Pengguna cukup memasang antena parabola khusus untuk bisa menangkap sinyal dari satelit Starlink.

Perbandingan Taara vs Starlink

Kecepatan Koneksi

  • Taara: hingga 20 Gbps, atau 10–100 kali lebih cepat dari Starlink.
  • Starlink: rata-rata 100–250 Mbps, cukup untuk kebutuhan rumahan hingga bisnis kecil.

Infrastruktur & Biaya

  • Taara: cukup pasang perangkat laser, instalasi selesai dalam hitungan jam, biaya lebih rendah.
  • Starlink: butuh peluncuran satelit rutin, antena pengguna, serta lisensi spektrum, sehingga biaya lebih tinggi.

Jangkauan & Fleksibilitas

Taara: terbatas ±20 km, cocok untuk last mile atau menghubungkan dua kota terpisah sungai.

Starlink: jangkauan global, bisa dipakai di laut, pegunungan, pesawat, bahkan lokasi tanpa infrastruktur.

Ketahanan & Gangguan

Taara: tidak pakai frekuensi radio, bebas interferensi, tapi bergantung line of sight (cuaca ekstrem bisa mengganggu).

Starlink: sinyal bisa melemah saat cuaca buruk seperti hujan deras atau salju.

Mana yang Lebih Bagus?

Jawabannya tergantung kebutuhan.

Jika Anda mencari internet super cepat dengan biaya efisien untuk jarak terbatas (sekitar 20 km), Taara adalah pilihan terbaik. Teknologi ini sangat cocok untuk ISP lokal, jaringan cadangan, atau proyek kota pintar.

Namun bila yang Anda butuhkan adalah akses global di mana saja—termasuk daerah terpencil, kapal laut, atau pesawat—maka Starlink masih tak tergantikan.

Dengan begitu, Taara unggul di kecepatan lokal, sementara Starlink unggul di jangkauan global. Keduanya bukan saling menggantikan, melainkan saling melengkapi di masa depan internet dunia.

Rekomendasi

Foto: Canda Megawati Soal Prabowo yang Bolak-balik Tanya Kapan Dibuatkan Nasi Goreng | Pifa Net

Canda Megawati Soal Prabowo yang Bolak-balik Tanya Kapan Dibuatkan Nasi Goreng

Indonesia
| Jumat, 9 Mei 2025
Foto: Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Dipasangkan di Drakor Baru, Perbedaan Usia Jadi Perdebatan | Pifa Net

Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Dipasangkan di Drakor Baru, Perbedaan Usia Jadi Perdebatan

Korea Selatan
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Pasca Renovasi | Pifa Net

Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion Pasca Renovasi

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025
Foto: Anak Medan Juarai Yamaha Indonesia Technician Grand Prix 2025, Siap Berkompetisi di Tingkat Dunia | Pifa Net

Anak Medan Juarai Yamaha Indonesia Technician Grand Prix 2025, Siap Berkompetisi di Tingkat Dunia

Sports
| Selasa, 19 Agustus 2025
Foto: Brace Endrick Bawa Real Madrid Bungkam Celta Vigo 5-2 di 16 Besar Copa del Rey | Pifa Net

Brace Endrick Bawa Real Madrid Bungkam Celta Vigo 5-2 di 16 Besar Copa del Rey

Spanyol
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa | Pifa Net

Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Gempa Guncang Indonesia Pagi Ini, Kamis 15 Mei 2025: Lokasi, Magnitudo, dan Kedalaman Terbaru dari BMKG | Pifa Net

Gempa Guncang Indonesia Pagi Ini, Kamis 15 Mei 2025: Lokasi, Magnitudo, dan Kedalaman Terbaru dari BMKG

Indonesia
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: Xiaomi 16 Dirumorkan Usung Baterai Jumbo 7.000 mAh, Jadi Gebrakan Baru di Kelas Flagship | Pifa Net

Xiaomi 16 Dirumorkan Usung Baterai Jumbo 7.000 mAh, Jadi Gebrakan Baru di Kelas Flagship

Dunia
| Senin, 14 April 2025
Foto: Aston Villa Tak Permanenkan Marcus Rashford, Manchester United Siapkan Rencana Baru | Pifa Net

Aston Villa Tak Permanenkan Marcus Rashford, Manchester United Siapkan Rencana Baru

Sports
| Rabu, 2 Juli 2025

Berita Terkait

Pifabiz

Foto: Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia Saat Jalani Cuci Darah | Pifa Net

Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia Saat Jalani Cuci Darah

PIFAbiz - Kabar duka datang dari dunia hukum Indonesia. Alvin Lim, pengacara yang belakangan menjadi sorotan karena mendampingi korban penyiraman air keras, Agus Salim, dikabarkan meninggal dunia. Alvin mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang, pada Minggu (5/1/2025) sekitar pukul 12.00 WIB saat menjalani proses cuci darah.Kabar meninggalnya Alvin Lim dibenarkan oleh rekan sejawatnya, Farhat Abbas. Dalam pesan singkat yang diterima Suara.com, Farhat mengatakan, "Informasi terakhir dan terkini, benar (Alvin Lim meninggal). (Tahu kabarnya) dari teman yang lihat live-nya. Kemudian saya chat sama pegawainya, terus saya cek lagi ke asistennya."Sebelumnya, Alvin Lim sempat mengungkap kondisi kesehatannya kepada publik. Dalam podcast "Akbar Faisal Uncensored" pada Maret 2024, Alvin membeberkan bahwa ia menderita gagal ginjal stadium 5. Kala itu, ia memprediksi hidupnya tidak akan bertahan lama."Saya disadarkan oleh Tuhan hidup saya enggak lama, Pak. Saya ini sudah kena gagal ginjal stadium 5," ujarnya saat berbicara di depan sang anak, Kate Victoria Lim.Alvin juga mengungkapkan bahwa dokter memperkirakan ia hanya memiliki sisa waktu maksimal dua tahun. "Waktu saya paling 2 tahun, mentok, kata dokter. 50 persen bisa di bawah 2 tahun, 50 persen bisa di atas 2 tahun kalau bisa dapat donor ginjal," jelasnya. Namun, tanpa donor ginjal, ia menyadari peluang untuk bertahan hidup sangat kecil.Selama beberapa tahun terakhir, Alvin Lim memanfaatkan waktunya untuk keluarga dan membantu masyarakat. "Sisa waktu saya enggak banyak, saya kasih buat anak sama istri saya, plus saya mau berbuat baik buat masyarakat, itu aja. Kalau saya sudah mau mati, ya silakan mati," katanya dengan nada yang membuat sang anak terlihat sedih.Potret terakhir Alvin Lim di Tiongkok sebelum meninggal sempat diunggah di akun Instagram pribadinya, @alvinlim_official. Kini, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan masyarakat yang mengenalnya.

Pifabiz
| Minggu, 5 Januari 2025

Internasional

Foto: UAS Dikabarkan Dideportasi Dari Singapura, Dubes RI: UAS Tidak Diizinkan Berkunjung | Pifa Net

UAS Dikabarkan Dideportasi Dari Singapura, Dubes RI: UAS Tidak Diizinkan Berkunjung

Berita Nasional, - Pendakwah populer Ustad Abdul Somad atau UAS dikabarkan dideportasi dari Singapura. Hal ini dikabarkan Abdul Somad melalui akun instagramnya, Selasa (17/5/2022).   Dalam uanggahan tersebut UAS mengabarkan dirinya berada di ruang 1 x 2 meter di Imigrasi Singapura, sebelum dideportasi dari negara tersebut.   “UAS di ruang 1 x 2 meter seperti penjara di Imigrasi sebelum dideportasi dari Singapore,” tulis Abdul Somad   Dalam  wawancara dengan akun youtube Hai Guys Official yang kerap mengunggah kegiatannya, Abdul Somad  membenarkan kabar bahwa dia dideportasi dari Singapura. “Info bahwa saya dideportasi dari Singapura itu sohih, betul, bukan hoaks,” ujar Abdul Somad.   Abdul Somad menjelaskan dia berangkat ke Singapura pada  Senin (16/5/2022) dari Batam. Dia tiba di Pelabuhan Tanah Merah sekitar pukul 01.30 Wib.    Dia berangkat dengan beberapa sahabatnya beserta istri dan anaknya. Abdul Somad mengunjungi Singapura untuk berlibur.   “Ini kan dalam rangka libur, kebetulan sahabat saya dekat rumahnya dari Singapur,” ungkapnya.   Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo atau Tommy buka suara perihal Ustaz Abdul Somad yang mengaku dideportasi dari Singapura.   “Saya sudah minta penjelasan dari (Immigration and Checkpoints Authority) ICA. Menurut mereka, ICA memang menetapkan not to land kepada UAS karena tidak memenuhi kriteria untuk eligible (berhak) berkunjung ke Singapore,” katanya dikutip dari Kompas.com, pada Selasa (17/5/2022).   Tommy lebih lanjut menuturkan kendati mendapatkan informasi tersebut, Immigration and Checkpoints Authority (ICA) tidak menjelaskan kriteria apa yang ditetapkan sehingga Ustaz Abdul Somad tidak dapat masuk ke Singapura.   “ICA tidak mau menjelaskan kriteria yang mereka tetapkan. ICA juga tidak mau menjelaskan apakah Ustaz Abdul Somad masuk blacklist mereka atau tidak,” kata Tommy.   “NTL (note time limit) umum dilakukan Imigrasi setiap negara. Untuk lebih jelas lebih baik hubungi Kedubes Singapura di Jakarta karena kewenangan itu sepenuhnya ada di Pemerintah Singapura,” ujarnya.

Singapura
| Selasa, 17 Mei 2022

Nasional

Foto: Ijazah Disita Penyidik, Jokowi: Saya Hormati Proses Hukum | Pifa Net

Ijazah Disita Penyidik, Jokowi: Saya Hormati Proses Hukum

PIFA, Nasional - Penyidik resmi menyita ijazah mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), sebagai bagian dari proses pemeriksaan atas tuduhan ijazah palsu yang sempat mencuat ke publik beberapa waktu lalu. "Penyitaan sudah dilakukan untuk ijazah S1 dan SMA oleh penyidik," ujar Jokowi usai menjalani pemeriksaan di Mako 2 Polresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025). Jokowi menegaskan bahwa dirinya menghormati proses hukum yang tengah berjalan dan menyatakan kesiapannya untuk mengikuti seluruh tahapan pemeriksaan. Dalam proses pemeriksaan yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut, ia menerima total 45 pertanyaan dari penyidik. "Sebanyak 35 pertanyaan merupakan pertanyaan yang sebelumnya pernah diajukan, tapi ditinjau ulang. Sisanya, 10 pertanyaan adalah yang baru. Saya jawab sesuai dengan yang saya tahu dan apa yang terjadi," jelas Jokowi. Salah satu topik yang disorot dalam pemeriksaan adalah terkait unggahan foto ijazah Jokowi yang sempat viral di media sosial, yang diunggah oleh seseorang bernama Dian Sandi. "Mengenai Mas Dian Sandi, apakah kenal, kapan pernah bertemu, apakah saya yang meminta untuk mem-posting ijazah saya. Semua saya jawab. Saya bertemu di rumah saya ketika Mas Dian Sandi bersilaturahmi dan meminta maaf karena telah mem-posting ijazah saya," ujar Jokowi, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan siapapun untuk mengunggah ijazah tersebut. Penyidik juga menanyakan soal dosen semasa kuliah Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), termasuk Ir Kasmudjo MS. "Beliau dosen pembimbing saya, tapi dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmudjo, melainkan Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, untuk memperjelas saja," tambahnya. Kuasa hukum Presiden Jokowi, Yakup Hasibuan, turut memberikan penjelasan kepada media. Ia mengatakan bahwa penyitaan ijazah asli tersebut adalah bagian dari prosedur pembuktian dalam penyidikan perkara. “Kami sangat welcome. Sejak awal kami melaporkan perkara ini ke Polda Metro Jaya, dan kami siap sepenuhnya. Ini dalam rangka pemenuhan dan investigasi penyidikan,” jelas Yakup. Yakup menegaskan bahwa dua ijazah yang disita adalah dokumen asli tingkat SMA dan S1. Ia meminta publik bersabar karena dokumen tersebut akan disampaikan secara resmi dalam proses persidangan. "Ini sejalan dan konsisten dengan yang kami sampaikan. Nanti di persidangan akan ditunjukkan. Untuk sekarang bersabarlah, terutama bagi mereka yang meminta agar ijazah ditunjukkan. Karena ini sudah disita, artinya akan ditampilkan secara resmi di persidangan nantinya," pungkasnya.

Nasional
| Kamis, 24 Juli 2025
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
PIFA Logo Footer
Platform Informasi Terkini dan Teraktual, Kanal Aspirasi Netizen, dan Digital Market
Jl. Purnama, Komplek Purnama Permai 2 No.F11 Pontianak
(+62) 811 5737 688
(+62) 811 5737 688
nettacodeindonesia@gmail.com
[email protected]
Navigasi
Syarat & KetentuanTentang PIFAKebijakan PrivasiBantuan (FAQ)
Panduan
Kode Etik JurnalistikBeriklanPedoman Media Siber
Ikuti Kami
PIFA on InstagramPIFA on FacebookPIFA on YouTube
© 2013-2024 PIFA. All rights reserved.