Google Bard mengupdate fitur barunya, dengan menyediakan 40 bahasa. (Dok. Google)

Google Bard mengupdate fitur barunya, dengan menyediakan 40 bahasa. (Dok. Google)

Berandascoped-by-BerandaTeknologiscoped-by-TeknologiTambah Fitur Baru, Kini Google Bard Juga Sediakan 40 Bahasa

Tambah Fitur Baru, Kini Google Bard Juga Sediakan 40 Bahasa

Dunia | Jumat, 14 Juli 2023

PIFA, Tekno - Google telah mengumumkan perkembangan terbaru dari Bard, asisten virtual cerdas miliknya. Dalam pengumumannya, Google menyebutkan bahwa sejak tanggal 13 Juli 2023, Bard telah hadir dalam lebih dari 40 bahasa. Jack Krawczyk, Senior Director, Product Management Bard, mengungkapkan hal ini dalam keterangannya pada tanggal 13 Juli 2023. Beberapa bahasa yang disebutkan oleh Jack termasuk Arab, Mandarin, Jerman, Hindi, dan Spanyol.

Selain itu, Google juga memberikan perhatian pada aksesibilitas Bard. Menurut Jack, Bard sekarang dapat diakses di lebih banyak tempat, termasuk Brasil dan Eropa. Google berkomitmen untuk memastikan pendekatan yang bertanggung jawab terhadap kecerdasan buatan (AI) dengan secara proaktif melibatkan para pakar, pembuat kebijakan, dan regulator dalam proses ekspansi ini.

Selanjutnya, Google berencana untuk secara bertahap menghadirkan Bard ke lebih banyak wilayah dan bahasa. Google menegaskan bahwa mereka akan terus mengikuti Prinsip Kecerdasan Buatan sebagai panduan, dengan mempertimbangkan masukan dari pengguna, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi privasi dan data individu.

Salah satu pembaruan penting yang dihadirkan adalah respons Bard yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sekarang pengguna dapat mendengarkan jawaban Bard dalam format audio, sehingga sangat membantu jika pengguna ingin mendengar pengucapan yang benar dari sebuah kata atau ingin mendengarkan puisi atau naskah tertentu. Fitur ini sekarang tersedia dalam lebih dari 40 bahasa. Pengguna dapat memasukkan perintah dan memilih ikon audio untuk mendengarkan respons Bard.

Selain itu, pengguna juga dapat mengubah nada dan gaya bahasa respons Bard melalui lima opsi yang tersedia: sederhana, panjang, pendek, profesional, atau kasual. Fitur ini sudah tersedia dalam bahasa Inggris dan akan segera hadir dalam bahasa lainnya.

Pembaruan lainnya terkait dengan produktivitas pengguna. Google telah menambahkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menyematkan dan mengubah nama percakapan dengan Bard. Ketika pengguna memulai percakapan, mereka akan melihat opsi untuk menyematkan, mengubah nama, atau membuka kembali percakapan terbaru di sidebar.

Misalnya, jika pengguna sebelumnya meminta Bard memberikan beberapa ide untuk membandingkan olahraga luar ruangan untuk musim panas, mereka dapat membuka kembali tips yang diberikan oleh Bard di kemudian hari ketika membutuhkannya. Fitur ini kini telah tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.

Google juga menyadari minat pengguna dalam menggunakan Bard dalam menulis kode. Oleh karena itu, mereka telah menambahkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengekspor kode Python ke Replit, selain dari Google Colab. Fitur ini sekarang telah tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.

Selain itu, Google juga berjanji untuk mempermudah pengguna dalam membagikan sebagian atau seluruh percakapan dengan Bard ke jaringan sosial mereka. Dengan tautan yang mudah dibagikan, pengguna dapat berbagi ide dan karya mereka dengan orang lain. Fitur ini sekarang telah tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.

Terakhir, terdapat peningkatan penggunaan gambar dalam perintah kepada Bard. Google telah mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan kecanggihan Google Lens ke dalam Bard. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah gambar bersama dengan perintah mereka, dan Bard akan menganalisis foto tersebut untuk memberikan bantuan. Saat ini, fitur ini baru tersedia dalam bahasa Inggris, tetapi Google berjanji untuk segera memperluas ketersediaannya ke bahasa lain.

Rekomendasi

Foto: Manfaat Menulis Jurnal Sebelum Tidur, Bisa Bikin Lebih Nyenyak  | Pifa Net

Manfaat Menulis Jurnal Sebelum Tidur, Bisa Bikin Lebih Nyenyak

Indonesia
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Sering Mengalami Kesemutan? Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya | Pifa Net

Sering Mengalami Kesemutan? Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Indonesia
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: PGRI Kalbar Laporkan TikTokers Riezky Kabah ke Polda Usai Viral Video Hina Profesi Guru | Pifa Net

PGRI Kalbar Laporkan TikTokers Riezky Kabah ke Polda Usai Viral Video Hina Profesi Guru

Pontianak
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: China Naikkan Tarif Impor Produk AS hingga 125 Persen, Tanggapi Kebijakan Tarif Sepihak Washington | Pifa Net

China Naikkan Tarif Impor Produk AS hingga 125 Persen, Tanggapi Kebijakan Tarif Sepihak Washington

China
| Sabtu, 12 April 2025
Foto: Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua, Rizky Billar Ungkap Kebahagiaan | Pifa Net

Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua, Rizky Billar Ungkap Kebahagiaan

Pifabiz
| Rabu, 29 Januari 2025
Foto: Tips Pulihkan Pola Tidur Secara Bertahap Usai Libur Lebaran | Pifa Net

Tips Pulihkan Pola Tidur Secara Bertahap Usai Libur Lebaran

Indonesia
| Selasa, 8 April 2025
Foto: G-Dragon Umumkan Tur Dunia, Indonesia Termasuk Ngga ya? | Pifa Net

G-Dragon Umumkan Tur Dunia, Indonesia Termasuk Ngga ya?

Indonesia
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Garuda Muda Optimistis Raih Poin di Laga Perdana vs Iran | Pifa Net

Garuda Muda Optimistis Raih Poin di Laga Perdana vs Iran

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Ini Menu Makanan Bergizi Gratis Selama Ramadhan di Kota Pontianak | Pifa Net

Ini Menu Makanan Bergizi Gratis Selama Ramadhan di Kota Pontianak

Pontianak
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Jokowi: Seluruh Presiden di Dunia Sekarang Ini Nggak Ada yang Sekuat Pak Prabowo | Pifa Net

Jokowi: Seluruh Presiden di Dunia Sekarang Ini Nggak Ada yang Sekuat Pak Prabowo

Indonesia
| Selasa, 18 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Polisi Perpanjang Penahanan Tersangka Tunadaksa dalam Kasus Pelecehan Seksual di NTB | Pifa Net

Polisi Perpanjang Penahanan Tersangka Tunadaksa dalam Kasus Pelecehan Seksual di NTB

PIFA, Nasional - Penyidik Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) memperpanjang masa penahanan rumah terhadap tersangka kasus dugaan pelecehan seksual berinisial IWAS. Keputusan ini diumumkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol. Syarif Hidayat, pada Selasa (26/11)."Jadi, tersangka IWAS ini berstatus tahanan rumah, habis hari ini, nanti kami perpanjang," ujar Syarif di Mataram. Perpanjangan penahanan tersebut berlaku untuk 40 hari ke depan sambil menunggu perkembangan penanganan kasus lebih lanjut.Proses Hukum BerlanjutSyarif menjelaskan bahwa penyidik saat ini masih menunggu hasil penelitian berkas dari pihak kejaksaan. Jika berkas dinyatakan lengkap (P21), penyidik akan segera melimpahkan tersangka beserta barang bukti ke jaksa penuntut umum.Kasus ini berawal dari laporan dua korban yang berstatus mahasiswi. Penyidik telah mengumpulkan alat bukti, termasuk keterangan korban, hasil visum, serta kesaksian dari rekan korban, tersangka, dan pemilik sebuah penginapan. Proses ini juga melibatkan ahli psikologi dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).Modus OperandiDalam berkas penyidikan, terungkap modus operandi yang dilakukan IWAS, seorang penyandang disabilitas tunadaksa. Tersangka diduga memanfaatkan komunikasi verbal untuk memengaruhi psikologi korban. Berdasarkan hasil penyelidikan, IWAS disangkakan dengan Pasal 6 huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).Polisi menegaskan komitmen mereka untuk menangani kasus ini secara tuntas, dengan memastikan bahwa semua proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku. (ad)

Ntb
| Selasa, 3 Desember 2024

Lokal

Foto: Menuju Indonesia Golden Age Tahun 2045, Abdur : Pembangunan SDM Menjadi Kunci | Pifa Net

Menuju Indonesia Golden Age Tahun 2045, Abdur : Pembangunan SDM Menjadi Kunci

Berita PONTIANAK, PIFA - Forum Koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kalimantan Barat (FKBK) menetapkan Growth Mindset sebagai strategi untuk mempersiapkan Mahasiswa Kalimantan Barat Menuju Indonesia Golden Age Tahun 2045, Sabtu 13 November 2021. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Konfrensi Universitas Tanjungpura, tepatnya di Gedung Teater 1 dan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Tanjungpura Prof.Garuda Wiko, S.H., M. Si., Sabtu 13 November 2021. Kegitan ini di hadiri oleh Gubernut Kalimantan Barat , H. H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, Kapolda Kalbar yang diwakili AKBP. David M. Siahan, S.E, M.H Kabag Ops Dit Binmas Polda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura diwakili  Letkol. Ferdinand Siagian, S.T., M.Han wakil kepala pusat informasi dan pengolahan data  Kodam XII/TPR, selaku keynote speakers.  Turut hadir juga Profesor Chairil Effendy,M.S, Dr. Sharifah Ema Rahmaniah,M.Se.,Ed, Dr.Doddy Irawan,S.T.,E.Eng, sebagai narasumber dalam sesi Dialog Kebangsaan. Abdur rahman selaku Ketua Umum Forum Koordinasi BEM Se-Kalimantan Barat menyampaikan tujuan diselengarakan kegiatan ini untuk menyosong Indonesia Emas 2045. “Kami dari Forum Koordinasi BEM Se-Kalimanatan Barat sangat mendukung program Indonesia Emas 2045 dan siap sacara pro aktif untuk mengambil peran dan berkolaborasi” ujarnya. Ia menambahkan bahwa dalam menyongsong generasi emas 2045 bonus demografi harus disikapi dengan baik apalagi faktor pendidikan sangat menentukan untuk meningkatkan kualitas SDM.  “Pembangunan SDM menjadi kunci untuk mengantarkan bangsa indonesia menuju indonesia Emas 2045” ungkapnya. Rektor Universitas Tanjungpura Prof.Garuda Wiko, S.H., M. Si , menyampaikan strategi yang harus di siapkan mahasiswa Kalimantan Barat dalam rangka menyambut indoensia Golden Age 2045 adalah  Growth Mindset. "Strategi yang disiapkan kampus dalam menyambut Indonesia Golden Age adalah mempersiapkan SDM terutama pemuda dengan fokus pada pengembangan knowledge, skills, dan character, yang meliputi berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif," pungkasnya.

Pontianak
| Minggu, 14 November 2021

Pifabiz

Foto: Wanda Harra Minta Maaf Usai Dikritik Netizen Pakai Cadar di Kajian Ustaz Hanan Attaki | Pifa Net

Wanda Harra Minta Maaf Usai Dikritik Netizen Pakai Cadar di Kajian Ustaz Hanan Attaki

PIFAbiz - Wanda Harra akhirnya klarifikasi usai dirinya menuai kontroversi karena datang ke kajian Ustaz Hanan Attaki dengan mengenakan menggunakan gamis dan cadar. Padahal, ia merupakan seorang laki-laki. Permintaan maaf tersebut disampaikannya dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @wanda-haraa, pada Senin (21/7/24) malam. Wanda meminta maaf atas perbuatannya yang telah membuat banyak pihak marah. "Saya Wanda Harra dari hati yang paling dalam memohon maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan ini dalam kajian yang diselenggarakan ustaz Hanan Attaki. Atas kejadian yang telah terjadi atas perbuatan saya yang menyinggung banyak pihak kepada saya. Saya menyadari ini adalah kesalahan saya," ungkap Wanda sambil menahan tangis. Wanda mengaku telah berkomunikasi dengan ustaz Hanan Attaki dan meminta maaf langsung kepada ustaz Hanan Attaki dan seluruh panitia acara tersebut. Tak hanya itu, Wanda juga meminta maaf kepada teman-temannya yang akhirnya terseret dalam masalah ini, seperti Nagita Slavina, Syahnaz Sadiqah, dan masih banyak lagi. "Terima kasih sudah mengingatkan saya, tapi kurangnya ilmu saya sampai saya tidak berpikir panjang dalam tindakan saya. Kepada seluruh masyarakat Indonesia, saya benar-benar minta maaf dan saya sadar kejadian ini benar-benar merupakan teguran dari Allah. Sekali lagi maaf saya dari lubuk hati yang paling dalam. Mohon dibukakan pintu maaf buat saya," bebernya. Sebelumnya, akun X (tadinya Twitter) dengan username @Lalalalqui mengangkat isu ini dan memviralkannya. Ia tampak tak terima karena Wanda bercampur di saf perempuan dan pakai cadar di acara kajian tersebut. "Kalian tau wandahara kannn?? Ini beneran gaada otak. Dia datang ke pengajian PENGAJIAN ustad hanan attaki WOII tapi gunain cadarr. Ga punya otak dari pada memaksakan bagus lu gausah ikut. Sorry to say circle diapun ngapai mewajari hal ini??? GILA LU SEMUA," tulisnya di X. (ly)

Jakarta
| Selasa, 23 Juli 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5