Tambang Emas di Solok Longsor, 13 Orang Meninggal Dunia
Solok | Jumat, 27 September 2024
Ilustrasi: Warga berada di lokasi pekerja tambang emas yang tertimbun di kawasan hutan Jorong Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/
Solok | Jumat, 27 September 2024
Lokal
Berita Ketapang, PIFA – Untuk mengejar ketertinggalan kualitas sumber daya manusia Indonesia dibanding sumber daya manusia negara-negara lain di asia maupun di dunia, para praktisi pendidikan memandang perlu adanya reformasi di bidang pendidikan. Demikian antara lain yang disampaikan Wakil Bupati Ketapang H.Farhan, SE.,M.Si saat membuka secara langsung Seminar Nasional dan Rakerda HIMPAUDI Tahun 2022, Senin (17/01/2021) bertempat di rumah Joglo Adat Jawa, Jalan Lingkar Kota Ketapang. Beliau berharap dengan adanya kegiatan seminar ini akan mengantarkan seorang guru untuk mendapatkan motivasi yang tepat dalam menjalani pekerjaannya menjadi seorang pendidikan. "Kehadiran HIMPAUDI Ketapang ini dapat turut memberikan andil dalam membentuk anak usia dini, menjadi guru teladan dan bukan hanya teladan namun lebih jauh lagi." ujarnya rilis yang diterima PIFA Selasa (18/01/2022). Selain itu Beliau juga mengucapkan selamat melaksanakan seminar dan merumuskan program kerja kepada para peserta. "Saya berharap organisasi HIMPAUDI Kabupaten Ketapang semakin berkembang dan profesional dalam membantu menyiapkan generasi penerus." pungkas Beliau. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bunda PAUD Kabupaten Ketapang Ny. Elisabeth Betty Martin, Kepala Dinas Pendidikan Ketapang Dr. Ucup Supriatna, Forkompimda, Ketua HIMPAUDI Kab. Ketapang, undangan dan lainnya. (rs)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Hari Guru di Indonesia diperingati setiap tanggal 25 November. Pada momentum peringatan tahun 2022, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa guru merupakan tumpuan bangsa untuk membantu mempersiapkan anak-anak penerus masa depan bangsa. Kepala Negara menyebut, saat ini, bahkan kedepannya, tantangan semakin berat. Menurutnya, hanya dengan pendidikanlah anak-anak masa depan bangsa siap menyelami masa yang kian sengit itu. "Kian ke depan, tantangan kian berat. Hanya dengan pendidikan yang baik, anak-anak kita akan siap memasuki masa depan dengan kompetisi yang sengit," ujar Presiden, mengutip keterangan unggahannya di Instagram pribadinya. Presiden menambahkan, guru merupakan tumpuan Indonesia saat ini. "Para guru menjadi tumpuan kita untuk mempersiapkan dan menempa anak-anak bangsa menghadapi tantangan dan mewujudkan harapan kita," tambah Presiden Jokowi. Sebagai informasi, Hari Guru Nasional 2022 mengusung tema "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar". Perlu diketahui bahwa Penetapan Hari Guru Nasional sangat berkaitan dengan riwayat berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Melansir laman resmi PGRI, organisasi PGRI berawal dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang telah berdiri sejak 1912. Nama PGHB kemudian berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932. Pada zaman kependudukan Jepang, PGI dilarang keras untuk melakukan berbagai aktivitas karena segala jenis organisasi dilarang pada waktu itu. Setelah Indonesia Merdeka pada 1945 diselenggarakanlah Konggres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Pada konggres inilah dibentuk organisasi PGRI untuk mewadahi semua guru di Indonesia. (yd)
Internasional
PIFA, Internasional - Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap Sekolah Al Jaouni di kamp Nuseirat, Gaza Tengah, yang terjadi pada Sabtu (6/7) lalu. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform media sosial X pada Senin (8/7), Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengecam tindakan yang disebutnya sebagai "serangan biadab" oleh Israel terhadap sekolah yang dioperasikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). "Indonesia kutuk keras serangan biadab Israel terhadap sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat yang dioperasikan UNRWA di Gaza Tengah," tulis Kemlu RI dalam pernyataannya. Sekolah Al Jaouni selama ini menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina dari serangan-serangan yang dilancarkan oleh Israel. Menurut laporan Kemlu RI, serangan ini merupakan bagian dari rangkaian kekejaman yang terus dilakukan oleh Israel dan melanggar hukum internasional sejak meluncurkan agresi pada Oktober lalu. Hingga saat ini, korban sipil yang berjatuhan telah mencapai lebih dari 38 ribu jiwa. "Apakah seluruh kekejian seperti ini masih belum cukup juga bagi Dewan Keamanan PBB & negara-negara pendukung Israel untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel?" lanjut pernyataan tersebut. Dampak serangan terbaru ini sangat mengerikan. Sedikitnya 16 warga Palestina tewas dan 50 lainnya terluka akibat serangan militer Israel terhadap Sekolah Al Jaouni. Samah Abu Amsha, seorang warga Palestina di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa beberapa anak tewas saat mereka sedang membaca Al-Quran di dalam kelas. "Serpihan menghantam saya di dalam kelas dan anak-anak terluka," katanya kepada AFP. Israel mengklaim serangan tersebut diluncurkan karena sekolah itu diduga menjadi salah satu pos kelompok milisi Hamas. Namun, Hamas telah membantah tuduhan tersebut. Sekitar 7.000 orang berada di area sekolah saat serangan terjadi. Puluhan orang berlarian melalui reruntuhan pasca serangan untuk mencari korban selamat. Indonesia terus menyerukan kepada komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB dan negara-negara pendukung Israel, untuk segera mengambil tindakan tegas dalam menghentikan kekejaman ini dan melindungi warga sipil Palestina yang tidak berdosa. (ad)