Inter Miami kembali gagal memetik kemenangan saat bermain tanpa Lionel Messi vs Charlotte FC. (AP)

Inter Miami kembali gagal memetik kemenangan saat bermain tanpa Lionel Messi vs Charlotte FC. (AP)

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsTanpa Messi, Inter Miami Akhiri Laga vsCharlotte FC dengan Skor Imbang 2-2

Tanpa Messi, Inter Miami Akhiri Laga vsCharlotte FC dengan Skor Imbang 2-2

As | Jumat, 17 Mei 2024

PIFA, Sports - Laga seru antara Inter Miami dan Charlotte FC mempertontonkan drama penuh ketegangan dalam lanjutan kompetisi MLS musim ini di DRV PNK Stadium, pada Kamis (19/10/). Meskipun tanpa aksi langsung dari Lionel Messi, yang baru kembali dari tugas internasional, penonton disuguhkan pertarungan sengit yang berakhir dengan skor imbang 2-2.

Pertandingan dimulai dengan kehadiran Messi di tribun, tapi kapten Argentina itu tidak turun ke lapangan. Namun, semangat bertarung Inter Miami tetap berkobar. 

Meskipun tertinggal oleh gol Enzo Copetti pada menit 45, Inter Miami tidak menyerah begitu saja. Mereka membalas lewat aksi gemilang Nicolas Stefanelli pada menit 45+5, menyamakan kedudukan menjadi 1-1 menjelang turun minum.

Namun, Charlotte FC tak menyerah. Pada menit 52, Kerwin Vargas berhasil membobol gawang Inter Miami, membuat tim tamu kembali memimpin 2-1.

Ketegangan terus berlanjut hingga menit-menit akhir pertandingan. Inter Miami mencari peluang untuk menyamakan skor dan berhasil lewat aksi pemain pengganti, Robbie Robinson, pada menit 84. Gol Robinson mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2, menyisakan rasa puas bagi kedua tim.

Pertandingan yang penuh tekanan ini tidak hanya mempertontonkan skill pemain, tetapi juga mental baja para atlet. Penonton di DRV PNK Stadium dipanjatkan dengan aksi dramatis, menjadikan pertandingan ini salah satu momen tak terlupakan dalam kompetisi MLS musim ini. (hs)

Rekomendasi

Foto: Keji! Tentara Israel Tembak Mati Ibu Hamil 8 Bulan di Palestina | Pifa Net

Keji! Tentara Israel Tembak Mati Ibu Hamil 8 Bulan di Palestina

Palestina
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari | Pifa Net

Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Kanada Resmi Terapkan Balasan Tarif ke AS, Berlaku Mulai 9 April | Pifa Net

Kanada Resmi Terapkan Balasan Tarif ke AS, Berlaku Mulai 9 April

Kanada
| Rabu, 9 April 2025
Foto: Alisson Becker Cedera Saat Bela Brasil, Pulang ke Liverpool untuk Pemeriksaan | Pifa Net

Alisson Becker Cedera Saat Bela Brasil, Pulang ke Liverpool untuk Pemeriksaan

Inggris
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: Jens Raven Berambisi Tutup Perjalanan di Piala Asia U-20 2025 dengan Kemenangan | Pifa Net

Jens Raven Berambisi Tutup Perjalanan di Piala Asia U-20 2025 dengan Kemenangan

Indonesia
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Piala Soeratin U-13 2024 Putaran Nasional Siap Digelar | Pifa Net

Piala Soeratin U-13 2024 Putaran Nasional Siap Digelar

Indonesia
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Sekda Kapuas Hulu Lepas 12 Atlet Pelajar ke Ajang POPDA Kalbar 2025 | Pifa Net

Sekda Kapuas Hulu Lepas 12 Atlet Pelajar ke Ajang POPDA Kalbar 2025

Kapuas Hulu
| Minggu, 22 Juni 2025
Foto: Jokowi Punya Gagasan Bikin Partai Super Tbk, PKB: Parpol Bukan Perusahaan | Pifa Net

Jokowi Punya Gagasan Bikin Partai Super Tbk, PKB: Parpol Bukan Perusahaan

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Dari Ariel NOAH sampe Nadin Amizah, Ini Daftar 29 Musisi Indonesia yang Gugat Undang-Undang Hak Cipta ke MK | Pifa Net

Dari Ariel NOAH sampe Nadin Amizah, Ini Daftar 29 Musisi Indonesia yang Gugat Undang-Undang Hak Cipta ke MK

Indonesia
| Selasa, 11 Maret 2025
Foto: Lemang, Kuliner yang Selalu Diburu saat Ramadhan di Pontianak | Pifa Net

Lemang, Kuliner yang Selalu Diburu saat Ramadhan di Pontianak

Pontianak
| Rabu, 5 Maret 2025

Berita Terkait

Politik

Foto: Poltracking: Kuasa Jokowi Pengaruh Besar dalam Dinamika Pilpres 2024 | Pifa Net

Poltracking: Kuasa Jokowi Pengaruh Besar dalam Dinamika Pilpres 2024

PIFA, Politik - Peneliti Poltracking Indonesia Arya Budi mengatakan Presiden Joko Widodo masih memiliki pengaruh besar dalam dinamika Pilpres 2024. Ada beberapa hal yang menjadi faktor. Salah satunya soal kuasa Jokowi selaku kepala negara dan kepala pemerintahan. Meski akan lengser di 2024, Jokowi tetap memiliki kuasa atas berbagai macam instrumen sebelum presiden baru terpilih. "Dia komando tertinggi, dia punya akses informasi-informasi negara di banyak bidang di ekonomi dan seterusnya. Hal ini yang secara langsung bagi partai-partai yang sekarang ada di pemerintahan," ucap Arya mengutip Antara, Selasa (4/7/2023). Selain itu, ada beberapa ketua umum partai politik peserta Pemilu 2024 yang menjadi bawahan langsung Jokowi di kabinet. Menurut Arya, posisi demikian sekaligus menempatkan Jokowi sebagai ketua dari para ketua umum partai di koalisi pemerintahan. "Jokowi praktis adalah pemimpin dari para ketua umum yang sekarang berkoalisi partai-partai yang menjadi menteri Jokowi. Memiliki sumber kekuasaan atas partai yang sekarang menjabat sebagai menteri di pemerintah Jokowi," kata Arya. Faktor lain di mata Arya yang membuat Jokowi masih punya pengaruh adalah basis pendukungyang besar dan masih kuat warisan Pilpres 2019. "Jokowi menentukan karena efek dari basis pendukung. Jokowi memiliki pengaruh separuh pemilih di Indonesia 2014, 2019. Praktis Jokowi memiliki basis pemilih mayoritas," kata Arya Arya yakin Jokowi punya pengaruh terhadap massa pendukungnya untuk menggerakkan dukungan ke calon tertentu. Dengan demikian, Jokowi masih menjadi magnet bagi partai politik. "Ketika Jokowi dianggap dekat atau Jokowi dianggap mendukung meskipun secara gesture, tidak verbal maka kandidat ini akan mendapat limpahan pemilih Jokowi, elektabilitasnya naik kemudian partai mendekat. Ini efek tidak langsung Jokowi," kata dia. (ap)

Indonesia
| Rabu, 5 Juli 2023

Politik

Foto: Jokowi Tanggapi Isu Larang Kaesang Maju di Pilgub Jakarta | Pifa Net

Jokowi Tanggapi Isu Larang Kaesang Maju di Pilgub Jakarta

PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan singkat terkait isu bahwa dirinya melarang putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Jokowi meminta agar pertanyaan tersebut langsung diajukan kepada Kaesang. "Tanyakan ke yang mempunyai nama, Kaesang Pangarep," ujar Jokowi di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (10/6/2024). Isu mengenai larangan tersebut awalnya diungkapkan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas). Menurut Zulhas, setelah rapat yang digelar pada Senin (3/6/2024), dirinya sempat menanyakan kepada Jokowi mengenai kemungkinan Kaesang maju sebagai calon wakil gubernur Jakarta. Namun, Jokowi disebutkan merespon dengan tegas agar hal tersebut tidak dilakukan. "Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," ujar Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024). Lebih lanjut, Zulhas mengungkapkan bahwa ia pernah mengusulkan pasangan Kaesang dengan Zita Anjani sekitar setahun yang lalu, dan usulan itu sempat kembali ditanyakan ke Jokowi setelah adanya putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengubah batas usia kepala daerah. Namun, Jokowi tetap melarang. "Kaesang kan anak muda, saya malah sudah pernah ngusulkan dulu, 'Pak saya kan pernah ngusulkan dulu, setahun lalu, gimana Pak kalau Jakarta anak muda saja gitu kan, Kaesang'. Setahun lalu kalau tak salah," jelas Zulhas. Menanggapi isu ini, Kaesang Pangarep mengatakan bahwa cerita tersebut adalah versi dari Zulhas dan mengindikasikan bahwa ia memiliki versi cerita sendiri. Namun, Kaesang tidak mengungkapkan lebih lanjut mengenai versinya dan menyebutnya sebagai rahasia. "Ya itu kan versi ceritanya Pak Zulhas kan. Sudah denger versi cerita saya belum?" tanya Kaesang di kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024). "Rahasia," jawabnya singkat saat ditanya tentang versinya. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak spekulasi mengenai pencalonan Kaesang, baik Jokowi maupun Kaesang sendiri belum memberikan konfirmasi yang jelas mengenai rencana tersebut. Dengan demikian, publik masih harus menunggu pernyataan resmi dari Kaesang terkait langkah politiknya di masa depan.

Jakarta
| Selasa, 11 Juni 2024

Lifestyle

Foto: Psikolog UI Imbau Masyarakat Bijak Berkomentar kepada Pasangan Belum Memiliki Anak | Pifa Net

Psikolog UI Imbau Masyarakat Bijak Berkomentar kepada Pasangan Belum Memiliki Anak

PIFA, Lifestyle – Psikolog keluarga dari Universitas Indonesia, Sani B Hermawan, mengingatkan masyarakat untuk bersikap bijak dalam memberikan komentar kepada pasangan suami istri yang belum memiliki anak. Menurutnya, komentar yang tidak sensitif bisa menambah beban psikologis bagi pasangan, apalagi jika mereka sedang dalam proses menanti kehadiran momongan. “Jangan terlalu mengomentari orang yang belum punya anak karena kita enggak tahu sesungguhnya apakah ini mau atau belum bisa. Jadi, please be wise aja,” kata Sani kepada ANTARA, Senin (16/6). Ia menjelaskan bahwa komentar semacam itu umumnya datang dari kerabat atau teman dekat, yang sering kali tanpa sadar menyampaikan pertanyaan atau pernyataan bernada negatif. Padahal, menurut Sani, hal itu justru bisa memengaruhi kondisi emosional pasangan dan menimbulkan tekanan psikologis yang tidak perlu. “Kalau kita firm, itu apapun kata orang lain ya kita bisa bilang aja: ‘memang kami belum merencanakan, mungkin tahun depan,’” ujar Sani. Bagi pasangan yang memilih untuk menunda memiliki anak karena alasan kesiapan mental atau kondisi finansial, Sani menyarankan untuk tidak merasa takut menjelaskan keputusan tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap rumah tangga punya hak dan pertimbangan sendiri dalam menentukan waktu terbaik untuk memiliki anak. Alasan menunda bisa beragam, seperti pekerjaan yang masih menuntut waktu dan perhatian penuh, atau belum siap memberikan fasilitas dan pengasuhan optimal bagi anak. Karena itu, menurut Sani, masyarakat sebaiknya tidak memaksakan norma atau ekspektasi yang tidak sesuai dengan kondisi tiap pasangan. Sebagai langkah konkret, pasangan yang belum berencana memiliki anak dalam waktu dekat juga disarankan untuk menggunakan kontrasepsi. “Kalau memang mereka merencanakan tidak punya anak, biasanya mereka pakai sistem pengamanan yang lebih aman, seperti spiral, kondom, IUD, atau kalender kesuburan,” tambah Sani. Pesan ini menjadi pengingat penting, terutama di tengah budaya masyarakat yang masih sering mengaitkan keberhasilan pernikahan dengan cepatnya memiliki keturunan. Dengan lebih memahami dan menghargai keputusan pasangan lain, masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih sehat, suportif, dan tidak menghakimi.

Lifestyle
| Senin, 16 Juni 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5